Jakarta – Menteri
Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri Pembukaan Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) secara virtual
pada Senin (30/8). Rakernas yang bertajuk Inovasi DJKN dalam rangka
Optimalisasi Pengelolaan Kekayaan Negara ini dihadiri oleh seluruh jajaran DJKN
yang berada pada Kantor Pusat maupun kantor vertikal di seluruh wilayah
Indonesia.
Dalam arahannya, Menkeu berpesan kepada seluruh
jajaran DJKN untuk terus berinovasi dalam mengomunikasikan dan mengedukasi
masyarakat terkait keuangan negara dalam kaitannya dengan pengelolaan aset
negara dengan strategi yang baik serta terus meningkatkan kompetensinya sebagai
pengelola aset negara.
“Kreatif dan inovatif dalam mengelola aset.
Bagaimana kekayaan negara itu dapat dimanfaatkan dengan baik dan dioptimalkan,
apalagi kita menghadapi tekanan keuangan negara akibat pandemi. Dimanfaatkan
dengan baik itu juga harus kita fikirkan rate of return-nya, baik
dari sisi finansial ekonomi juga sosialnya dihitung. DJKN harus bisa menjadi
aset manager yang andal,” ujarnya.
Selain itu, Menkeu juga berpesan untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan investasi. “Ini juga perlu harus mulai
ditingkatkan (yakni –red) cara kita melakukan PMN (Penyertaan Modal Negara
–red) yang betul betul menimbulkan confidence bahwa ini adalah
sesuatu yang akan menghasilkan kekayaan negara yang baik, yang akan produktif,
yang ada manfaatnya. Saya minta untuk berbagai investasi dan PMN ini, DJKN
melakukan template monitoring yang konsisten,” tuturnya.
Menkeu juga menyampaikan apresiasi kepada
jajaran DJKN yang telah membuat program dalam rangka penyesuaian terhadap
situasi pandemi Covid-19, yakni keringanan utang (Crash Program Piutang Negara)
serta kompetisi dan inovasi lelang produk UMKM (Kedai Lelang UMKM) untuk
memfasilitasi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan
produknya.
“Saya Berharap Indonesia akan terus diurus oleh
jajaran-jajaran Kementerian Keuangan yang kompeten di bidang keuangan negara
dan khususnya kekayaan negara. Menjadi sebuah instansi yang mampu mengelola
keuangan negara dengan sebaik baiknya, dengan manfaat yang setinggi tingginya,
dan kekayan negara yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan
perekonomian,” pungkasnya. (er)