Jakarta – Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Rionald Silaban mengatakan bahwa dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tahun 2021 pembahasan dan kajian di dalam komisi dapat dilaksanakan dengan baik sehingga fungsi filterisasi dapat berjalan dan hasil yang disampaikan nantinya merupakan sebenar-benarnya research-based innovation. “Walaupun saya berharap akan banyak inovasi yang tercipta setelah dilaksanakannya Rakernas ini, saya tetap menginginkan ide-ide yang dihasilkan merupakan ide-ide yang implementatif dan terukur,” ungkapnya dalam Knowledge Sharing Pra-Rakernas DJKN 2021 dengan tema “Pembangunan Ekosistem Virtual Working Space untuk Meningkatkan Pelayanan Kepada Pengguna Jasa” pada Jum’at (13/08) secara daring.

Ia mengatakan bahwa kegiatan Rakernas DJKN yang akan datang dapat menjadi ladang research bagi semua peserta. Rakernas DJKN 2021 akan menghadirkan narasumber-narasumber yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dalam sesi knowledge sharing. Hal tersebut dapat menjadi bekal dalam memunculkan insight baru yang inovatif bagi para peserta dalam melakukan pembahasan. “Try to search everything. Gali lagi lahan-lahan yang kosong. Jika sudah tidak ada lahan kosong, gali lebih dalam. Dapatkan informasi dan ide baru sebanyak-banyaknya kemudian lakukan pengujian terhadap gagasan baru yang Bapak/Ibu ciptakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rio mengungkapkan bahwa kegiatan Rakernas DJKN 2021 yang diadakan di tengah suka cita perayaan hari kemerderkaan Indonesia yang ke-76 diharapkan akan membawa semangat perubahan sama seperti 76 tahun yang lalu. Ia menginginkan terciptanya garis pembeda dimana semua aspek yang bekaitan dengan kekayaan negara, dapat menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. “Dengan mengusung tema “Inovasi DJKN dalam Rangka Optimalisasi Pengelolaan Kekayaan Negara”, telah terlihat bahwa kita menginginkan sesuatu yang baru, sesuatu yang beda, yang tentunya lebih baik,” terangnya menjelaskan.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Sudarto memaparkan konsep dunia kerja pemerintahan kedepan. Ia mengatakan bahwa Government 4.0 yang akan diterapkan di Indonesia berbasis flexible working arrangement yang didukung aplikasi super yang saling terintegrasi. “Untuk itu agar semua staf dapat bekerja dengan kondisi tersebut akan dilakukan capacity building, tata kerja diubah dan tentunya berbasiskan talent management,” terangnya. (fz/humas)