Jakarta - Konsep pembangunan berkelanjutan menegaskan bahwa tidak ada trade off antara pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Negara harus menjalankan pembangunan ekonomi dan lingkungan secara seimbang, simultan, selaras dan berlanjutan dalam jangka panjang. “The question is not whether we have to choose economy over environment or vice versa; but how to bring about prosperity and still making this world a  livable place to live,” ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban pada Selasa, (3/8) dalam acara webinar internasional dengan topik Developing Indonesia’s Sustainable Infrastructure dan Its Feasibility yang diselenggarakan secara daring oleh DJKN Muda. 

Dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi, Rio menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur mempunyai urgensi tersendiri. Infrastruktur yang andal menjadi fondasi utama kekayaan bangsa. “Reliable infrastructures is the fundamental building block of nation’s wealth. With good infrastructure comes robust economic development,” tegasnya.

Pembangunan infrastruktur tersebut dapat memastikan rantai pasokan barang dan jasa yang lebih baik, membuka jalan bagi bisnis yang lebih efisien dan mengurangi disparitas harga produk di berbagai daerah. Efek pengganda yang signifikan membuka penyediaan lapangan kerja bagi ribuan pekerja dan memungkinkan orang untuk bepergian dan mencari kesempatan kerja yang lebih baik.

Di sisi lain, pembangunan ekonomi tersebut harus memperhatikan faktor kelestarian lingkungan. Di titik ini, DJKN sebagai pengelola aset negara kini bersiap untuk lebih berperan aktif dalam menerapkan praktik berkelanjutan dalam pembangunan infrastruktur. "Along with our Special Mission Vehicles, PT. Sarana Multi Infrastruktur and PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia, DGSAM aims to secure sustainable funding to build sustainable infrastructure, which in turn deliver sustainable growth for the people,” ungkapnya.

Webinar yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) DJKN ke-15 ini menghadirkan empat narasumber untuk menyampaikan materi, yaitu Senior Infrastructure Finance Specialist, Infrastructure, PPPs & Guarantees World Bank Jeff Delmon, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Meirijal Nur, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Hidayat Amir, dan Environmental Economist & Think Policy Co-Founder Andhyta F. Utami. 

Para narasumber menekankan bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia yang berkelanjutan perlu dilihat dari perspektif jangka panjang demi peningkatan kualitas hidup generasi selanjutnya. Transisi dari pembangunan konvensional ke pembangunan berkelanjutan ini memang bukan hal mudah, membutuhkan konsistensi yang luar biasa, dan pendanaan yang besar. Dengan semakin kompleksnya pembangunan infrastruktur berkelanjutan tersebut, negara perlu menggali lebih banyak solusi pendanaan kreatif untuk proyek-proyek masa depan. (lia-humas)