Padang –
Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi
Sumatera Barat (Sumbar) menggelar press conference terkait Kinerja Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Triwulan II Tahun Anggaran 2021 Provinsi
Sumatera Barat yang bertema “Kerja Keras APBN Untuk Pemulihan Ekonomi” yang
digelar secara online melalui media zoom pada Senin, (12/7).
Acara yang bertujuan untuk memberikan informasi pengelolaan
APBN di Provinsi Sumbar ini, dibuka oleh Kepala Kanwil DJPb Sumbar Heru Pudyo
Nugroho dan dihadiri oleh Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan
Kanwil Ditjen Pajak, Kepala Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B Teluk Bayur dan Kepala KPKNL Padang. Konferensi pers ini mengundang
berbagai perwakilan media seperti Harian Singgalang, Padangkita.com, Klik
Positif, Padek.co, TVRI Sumbar, Antara Sumbar, Antara TV Padang Ekspres, Haluan
dan Bisnis Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Kepala KPKNL Padang Edy Suyanto menyampaikan
capaian kinerja APBN Triwulan II TA 2021 dari sisi penerimaan negara yaitu Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), piutang negara
dan lelang serta hasil pokok lelang. “Realisasi capaian PNBP Pengelolaan BMN, piutang
negara dan lelang DJKN Sumbar Triwulan II tahun 2021 terhadap target triwulan
II tahun 2021 adalah 178,16 persen dan Realisasi PNBP pokok lelang DJKN Sumbar
Triwulan II tahun 2021 terhadap target triwulan II tahun 2021 adalah 127.39
persen,” ungkapnya.
Edy juga menyampaikan progress dari crash program DJKN
Sumbar dimana debitur yang telah melakukan pembayaran adalah 10 debitur dari
156 debitur dengan nilai piutang nilai piutang awal Rp124.996.511 dan nilai
pelunasan melalui crash program senilai Rp38.827.925,-.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Heru
memaparkan APBN kita telah bekerja keras dan berhasil menahan kontraksi ekonomi
lebih dalam akibat tekanan pandemi Covid-19 dengan upaya akselerasi belanja
pemerintah di tahun 2021. Selanjutnya, Heru juga menyampaikan realisasi pendapatan
negara Triwulan II TA 2021 adalah Rp3, 34 triliun dan Realisasi Belanja Negara
Rp15,16 triliun dimana Belanja Negara Provinsi Sumbar pada semester I tahun
2021 terkontraksi -0,50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020.
“Pertumbuhan ekonomi Sumbar TW I 2021 adalah -0,16 persen
lebih baik dibandingkan TW IV 2020 sebesar -2,23 persen dan diperkirakan akan
terus melanjutkan tren positif di TW II 2021,” ungkapnya. Selain itu APBN 2021
difokuskan untuk melanjutkan penanganan pandemi dan memperkuat pemulihan
ekonomi melalui realokasi ke belanja produktif dan penguatan program PEN.
Selanjutnya, Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi
Perpajakan mewakili Kanwil DJP Sumbar dan Jambi terkait persentase capaian kinerja
realisasi Penerimaan Pajak Kanwil DJP Sumatera Barat dan Jambi sebesar 40,23
persen, lebih rendah dari pada rata-rata capaian nasional sebesar 45,49 persen
dengan Pertumbuhan netto sebesar 5,49 persen dari capaian tahun 2020.
Adapun penerimaan jenis pajak terbesar adalah PPh Non Migas
sebesar Rp2,31 triliun, realisasi tersebut naik sebesar 5,02 persen dibanding
realisasi tahun lalu dan PPh Non Migas sebagai jenis pajak penyumbang
penerimaan terbesar di provinsi Sumatera Barat mencapai Rp1,25 Triliun atau
naik sebesar 1,70 persen dibanding realisasi tahun lalu, sedangkan di provinsi
Jambi mencapai Rp1,05 Triliun juga naik sebesar 9,28% dibanding realisasi tahun
lalu.
Pemaparan capaian kinerja penerimaan Bea dan Cukai Teluk
Bayur Semester I tahun 2021 oleh Kepala
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur dengan
realisasi penerimaan bea masuk mencapai 31,14 persen serta realisasi bea keluar
mencapai 2.116,39 persen dari target semester I. Pada akhir kegiatan, diadakan sesi
tanya jawab oleh rekan-rekan media serta perwakilan Kemenkeu Sumbar.
(Teks/PotoAyu Fitriana).