Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
DJKN – DJBC Bersinergi Kembangkan UMKM di Provinsi Bali
Corry Wulandari
Senin, 05 Juli 2021 pukul 09:33:04   |   648 kali

Denpasar – Komitmen Kementerian Keuangan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di wilayah Provinsi Bali salah satunya diwujudkan dengan kegiatan penggalian potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Klungkung. Kegiatan tersebut diwujudkan melalui Seminar Ekspor Untuk UMKM dengan Tema : “Pemulihan Potensi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional” di Aula Kantor Pemerintah Kabupaten Klungkung pada Rabu (26/06). “Kegiatan ini dapat menjadi sarana menggali ilmu ekspor dalam rangka meningkatkan kegiatan perekonomian Kabupaten Klungkung.” terang Kepala Kantor Pelayanan Bea Cukai (KPBC) Denpasar Kusuma Santi.

Santi menjelaskan bahwa kegiatan yang merupakan sinergi antara Direktorat Jendereal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) merupakan rangkaian proses berkelanjutan dari proyek optimalisasi Barang Milik Negara di Kabupaten Klungkung yang digunakan untuk pengembangan UMKM. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa UMKM memiliki peran yang besar dalam mendukung keberhasilan program PEN. “Dengan ketahanan yang tinggi dan modal tidak terlalu besar, UMKM diharapkan sebagai leverage ekspor dan substitute impor Indonesia,” jelasnya.

Berdasarkan hasil penelusuran KPBC Denpasar bersama-sama dengan Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara mengungkapkan bahwa sejauh ini beberapa UMKM di Klungkung tidak melaksanakan ekspor sendiri melainkan menggunakan jasa trader dalam penjualan produknya ke luar negeri. “Para UMKM di hilir inilah yang berdarah-darah akan tetapi keuntungan terbesar dinikmati oleh para trader. Kegiatan seminar ekspor untuk UMKM inilah diharapkan dapat memutus mata rantai tarder dan mengedukasi bagi pelaku UMKM bahwa ekspor itu mudah, sehingga para UMKM dapat melaksanakan ekspor secara mandiri,” jelas Santi menerangkan.

Dalam seminar yang dihadiri oleh 30 UMKM dari Kabupaten Klungkung tersebut, hadir pula Wakil Bupati Klungkung I Made Kaste. Kaste menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara seminar tersebut. Kaste berharap seminar tersebut dapat mendorong UMKM untuk dapat melaksanakan ekspor secara mandiri dan tidak menjual produk-produknya ke luar negeri melalui jasa trader. “Berdasarkan informasi dan data yang ada bahwa kebanyakan produk dari Klungkung diekspor ke luar negeri melalui provinsi lain, sehingga pembagian devisa atas pelaksanaan ekspor oleh pemerintah pusat yang seharusnya jatuh ke Pemda Klungkung malah justru dibagikan ke pemda lain tempat trader malakukan ekspor,” ungkapnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Seksi Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar Muhammad Fais yang menyampaikan materi tentang kedai lelang UMKM. Dengan media kedai lelang, diharapkan UMKM mendapatkan alternatif penjulan produk UMKM ke dalam negeri melalui platform e_auction dan UMKM dapat mengembangkan pasar domestik, sehingga dapat mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebagai narasumber ketiga, Relation Manager LPEI Bank Bali Putra menyampaikan bagaimana LPEI mendukung kegiatan ini sebagai upaya peningkatan potensi ekspor di Provinsi Bali. Putra menambahkan bahwa selama ini LPEI memberikan jasa konsultasi kepada pelaku ekspor, pembiayaan dengan bunga yang kompetitif dan collateral yang minimal yakni sebesar 30% sedangkan sisanya 70% di cover oleh askrindo. Adapun beberapa UMKM di Klungkung yang telah menjadi binaan LPEI dalam peningkatan ekspor antara lain Alkemi, Yande Batok dan Dian Songket.

Sebagai informasi, acara yang diadakan secara langsung tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Semua peserta dalam keadaan sehat dan diwajibkan memakai masker serta menjaga jarak.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini