Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) "PT PII" telah selesai digelar secara dari pada Rabu (23/6). Rapat yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara atas nama Menteri Keuangan selaku kuasa pemegang saham perseroan dihadiri oleh Dewan Komisaris PT PII, Direksi PT PII, dan tamu undangan. Agenda pembahasan rapat mencakup persetujuan atas laporan tahunan perseroan serta penetapan keputusan penggunaan laba bersih perseroan tahun 2020.

Dalam kesempatan pemaparan capaian kinerja perseroan, Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Suto menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh perseroan pada tahun 2020. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa hal tersebut tak menjadi halangan perseroan mencapai kinerja yang baik. Hal tersebut tergambar pada capaian kinerja operasional PT PII yang berhasil melaksanakan penjaminan pada 30 proyek sampai dengan akhir tahun 2020 dengan nilai total proyek yang sudah berjalan sebesar Rp315 triliun. "Dari 30 proyek penjaminan yang telah diberikan, terdiri dari  25 proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha-red) dan 5 proyek direct lending", imbuhnya.

Laporan Keuangan PT PII tahun 2020 mencatat pendapatan perseroan sebesar Rp998 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp621 miliar, dan total aset sebesar Rp13,547 triliun. Catatan laba bersih dan total aset tersebut melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, masing-masing sebesar Rp555 miliar dan Rp13,168 triliun. Selain itu, perbandingan pendapatan bisnis penjaminan terhadap total pendapatan perseroan turut mengalami peningkatan dari 13% di tahun sebelumnya menjadi 14% di tahun 2020.

Selain hal-hal terkait capaian kinerja perseroan, dalam RUPS kali ini juga dipaparkan mengenai program Corporate Social Responsibility (CSR) PT PII tahun 2020. Sepanjang tahun 2020 tercatat PT PII telah melaksanakan 31 kegiatan CSR yang berfokus pada dukungan terhadap penanganan pandemi Covid-19.

Penutupan RUPS Tahun Buku 2020 PT PII ditandai dengan pengesahan laporan keuangan perseroan tahun 2020 serta persetujuan alokasi penggunaan laba bersih perseroan tahun 2020 sebesar Rp31,028 miliar sebagai cadangan wajib, Rp186,168 miliar sebagai deviden, dan sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan. Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban berharap  PT PII sebagai fiscal tools pemerintah dapat berkontribusi secara aktif terhadap program pemerintah yang dimandatkan melalui penguatan peran sebagai counterpart yang objektif dan profesional. (ss-arv)