Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri
Mulyani Indrawati melantik Rionald Silaban sebagai Direktur Jenderal Kekayaan
Negara (Dirjen KN) menggantikan Isa Rachmatarwata, pada Jumat (12/3).
Sebelumnya, Rionald merupakan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
(BPPK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kepada Rionald, Menkeu mengatakan
bahwa Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang kini berada di bawah
pimpinannya, merupakan salah satu motor reformasi dalam mengelola kekayaan
negara. “Tidak sekedar sebagai administrator,
namun sebagai asset manager. Prinsip
untuk memanfaatkan the highest and best
use and value di dalam pemanfaatan BMN harus selalu diterapkan secara
sistematis. Saya selalu berujar, tingkat peradaban dan maturity suatu negara dapat dilihat dari bagaimana aset bisa
bekerja keras, dimanfaatkan secara efektif dan tidak idle,” tuturnya.
Menkeu juga meminta agar Rionald terus
meningkatkan kemampuan DJKN di dalam menyelesaikan dan mengelola piutang negara
dan kekayaan negara lain-lain. “Tugas untuk penagihan untuk bbrp beberapa outstanding issue yang memiliki peranan
strategis adalah suatu tugas yang tidak hanya bisa dilakukan oleh DJKN,” ujar
Menkeu. Ia mengingatkan agar DJKN dapat bekerja sama dengan aparat penegak
hukum di dalam melakukan enforcement yang
konsisten dengan kompetensi dan integritas yang tinggi.
Lebih lanjut, Menkeu juga berpesan
agar DJKN dapat menjalin kerja sama Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) yang
sekarang dikepalai oleh Isa Rachmatarwata. “Terus menetapkan dan mendorong agar
belanja modal di kementerian/lembaga betul-betul efektif dan efisien, tidak
hanya pada saat membelanjakan, tetapi pemanfaatan asetnya sesudah mereka
diperoleh,” katanya. Menurut Menkeu, hal ini membutuhkan sinergi dari kedua
direktorat jenderal untuk dapat meningkatkan kualitas dari capital spending dan pemanfaatan aset yang diperoleh.
Selain DJKN dan DJA, empat unit eselon
I Kemenkeu juga mengalami rotasi kepemimpinan, yaitu Askolani dari DJA ke Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Heru Pambudi dari DJBC ke Sekretariat Jenderal
(Sekjen), Hadiyanto dari Sekjen ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb),
dan Andin Hadiyanto dari DJPb ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Rotasi
ini diakui Menkeu memuat harapannya untuk memperkuat kolaborasi internal
Kemenkeu.
“Di lingkungan Kementerian Keuangan, teamwork adalah penting sekali. Tidak
ada tempat bagi ego individual dan ego unit. Di lingkungan Kementerian
Keuangan, bekerja bersama adalah suatu keharusan, karena saya tidak percaya di
dalam menghadapi tantangan global, termasuk pandemi, climate change, maupun tantangan pemulihan ekonomi, tidak mungkin
dilakukan secara silo dan
sendiri-sendiri,” kata Menkeu.
Pada kesempatan ini, Menkeu melantik
dan mengukuhkan total 25 pejabat yang terdiri dari 18 Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya, 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, dan 5 Direksi pada Badan Layanan Umum
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 21/TPA 2021 tanggal 2 Februari 2021 dan Nomor 36/TPA 2021 tanggal 9 Maret
2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya di lingkungan Kementerian keuangan. Upacara pelantikan dihadiri
secara fisik dan virtual melalui video
conference, serta disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Keuangan RI.
Berikut merupakan profil singkat
Dirjen KN Rionald Silaban:
Nama: Rionald Silaban
Tempat, tanggal lahir: Pekanbaru, 23
April 1966
Pendidikan:
-
S1
Ilmu Hukum Universitas Indonesia tahun 1989
-
S2
Common Law Georgetown University tahun 1993
Riwayat Jabatan:
-
Kepala
Bidang Perumusan Rekomendasi Pengelolaan Risiko Fiskal Badan Kebijakan Fiskal
tahun 2006
-
Kepala
Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Sekretariat Jenderal 2008
-
Staf
Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi tahun 2012
-
Direktur
Eksekutif di World Bank tahun 2015.
-
Staf
Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional tahun 2016
-
Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan tahun 2018
-
Direktur
Jenderal Kekayaan Negara tahun 2021.
(humas DJKN/NF, Sekar Kinanti, Tasya
Rahmania)