Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Indonesia Butuh Manajer Aset yang Kreatif, Inovatif, Kritis, dan Produktif
Eka Wahyu Yuliasari
Selasa, 24 November 2020 pukul 16:05:49   |   432 kali

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki keresahan bahwa aset negara harus bisa memberikan nilai tambah. “Butuh seorang manajer atau kelompok manajer yang memiliki ide kreatif, memiliki ide inovatif, yang selalu berpikir kritis tapi produktif,” ujarnya saat pembukaan Grand Final Kompetisi The Asset Manager yang diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada Selasa (24/11) di Jakarta.

Menurutnya, optimalisasi aset negara harus ada di DNA seluruh para manajer aset. Tidak hanya yang ada di Kementerian Keuangan, tapi juga semua lembaga baik kementerian/lembaga (K/L), pemerintah daerah (pemda), badan layanan umum (BLU), dan badan usaha milik negara (BUMN). “Asset manager harus peka terhadap perubahan, peka melihat kesempatan, peka terhadap risiko, dan kemudian mengkombinasikan ke dalam sebuah formula manajemen aset yang memberikan nilai terbaik dan tertinggi bagi negara atau bagi masyarakat,” jelasnya.

Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, ia meminta kepada para manajer aset untuk berinovasi, berkolaborasi, menjadi lebih jeli dan kreatif dalam menciptakan kesempatan maupun cara-cara baru pengelolaan aset, salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi. “Teknologi menjadi salah satu yang bisa kita manfaatkan untuk makin menciptakan kreatifitas maupun di dalam mengelola, memonitor, memelihara, dan mengetahui kualitas aset kita,” lanjut Sri.

Melalui kompetisi ini, dirinya berharap akan muncul semangat untuk saling memberikan ide serta menularkan kreatifitas dan elemen positif kepada seluruh manajer aset di Indonesia. “Semoga (kompetisi –red) akan terus memberikan edukasi dan sekaligus inspirasi bagi seluruh asset managers di Indonesia sehingga asset managers memiliki talents, skill, dan juga sikap produktif, dan akan sangat membantu Indonesia membangun serta mencapai cita-cita menjadi negara maju,” pungkasnya.

Senada dengan yang disampaikan Menkeu, Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi juga berharap kompetisi The Asset Manager 2020 ini dapat menjadi ajang berkolaborasi, bersinergi, berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan dan akhirnya menjadi ajang untuk menimbulkan kesadaran dan mengobarkan semangat untuk melakukan optimalisasi aset negara. “Ke depan, ini akan menjadi wadah komunitas yang membesar di seluruh nusantara supaya aset negara bisa dioptimalisasi dengan sebaik-baiknya,” ujar Basuki.

Sebagai informasi, kompetisi yang telah tiga kali diselenggarakan ini bertujuan untuk mencari pengelola aset negara yang memiliki semangat dan kemampuan eksekusi tinggi dalam mengoptimalisasi aset. Perhelatan ini diikuti oleh 58 tim yang terbagi ke dalam dua kategori. Pertama adalah kategori Maestro untuk K/L, BLU non Kawasan, dan pemda. Sedangkan kategori kedua adalah kategori Master untuk BUMN dan BLU Kawasan. 

Penjurian pada babak Grand Final The Asset Manager 2020 dilakukan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti, dan Guru Besar Arsitektur Institut Teknologi Bandung Prof. Danisworo.

Dari enam finalis pada babak terakhir tersebut, diperoleh pemenang pada kategori maestro adalah Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) sebagai juara pertama, Universitas Andalas sebagai juara kedua, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika  sebagai juara ketiga. Sementara pada kategori Master diperoleh juara pertama PT Wijaya Karya (Persero), juara kedua Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK), dan juara ketiga PT Perusahaan Gas Negara. (lia/humas DJKN) 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini