Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) berkomitmen untuk
senantiasa meningkatkan budaya kerja dalam rangka mendukung quality assurance
kinerja seluruh pegawai. Oleh karena itu, memasuki usia yang ke-14 tahun,
DJKN menggelar kegiatan Townhall Meeting dengan tema Peningkatan Budaya
Kerja untuk meningkatkan quality assurance kinerja Aparatur Sipil Negara
(ASN) dengan menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan
Hadiyanto dan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata, Jumat
(13/11).
Dalam paparannya Hadiyanto menyampaikan bahwa budaya atau nilai-nilai
Kementerian Keuangan dihasilkan melalui serangkaian proses, dimulai dari
penggalian tata nilai yang dihasilkan saat executive retreat antara
Menteri Keuangan dengan para pejabat eselon I di Kementerian Keuangan, tata
nilai yang digali kemudian disaring sehingga mengerucut pada 5 nilai, dan
kelima nilai tersebut pada akhirnya ditetapkan sebagai nilai-nilai Kementerian
Keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan
Kesempurnaan.
“Secara umum, pegawai di Kementerian Keuangan memiliki pemahaman yang
cukup baik dengan budaya dan eksistensi nilai-nilai Kementerian Keuangan, hal
ini tercermin dalam nilai Indeks Budaya yaitu sebesar 8,3 (skala 10-red) pada
tahun 2019,” jelas Hadiyanto.
Dalam internalisasi budaya dan nilai-nilai Kementerian Keuangan, Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan sebagai unit pengelola budaya di Kementerian
Keuangan memberikan kebebasan dan keleluasaan bagi unit eselon I untuk dapat
mengekspresikan dan mempertajam spirit atas budaya dan nilai-nilai tersebut. “Pada
Sekretariat Jenderal budaya dan nilai-nilai Kementerian Keuangan diekspresikan
dalam Spirit Prime (Professional, Responsive, Innovative, Modern, dan
Enthusiastic) dan selaras dengan upaya Sekretariat Jenderal menjadi Prime
Mover dalam mendukung segala tugas dan fungsi organisasi,” tuturnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara pada
medio 2006-2015 ini menyampaikan bahwa Spirit yang diusung oleh masing-masing
unit eselon I dalam mempertajam nilai-nilai Kementerian Keuangan akan sia-sia
apabila tidak didukung oleh komitmen dan ownership dari seluruh pegawai,
“Oleh karenanya di Sekretariat Jenderal spirit tersebut kami evaluasi setiap
tahun sehingga dapat menggambarkan sejauh mana spirit tersebut diimplementasikan
oleh para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” ujarnya.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Hadiyanto, Direktur Jenderal
Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata menyampaikan bahwa sejak tahun 2019 DJKN juga
telah mempunyai budaya atau spirit untuk mempertajam nilai-nilai Kementerian
Keuangan yaitu Budaya Dinamis yang merupakan akronim dari digital dalam proses,
inovatif dalam berpikir, dan militan dalam implementasi.
Isa menyampaikan bahwa Budaya Dinamis ini memiliki karakteristik yang mirip
dengan Spirit Prime yang dimiliki oleh Sekretariat Jenderal, karena merujuk pada
hal yang sama yaitu guna mewujudkan nilai-nilai Kementerian Keuangan.
“Dari Spirit Prime, kita dapat mengambil pedoman bahwa kita perlu melakukan
evaluasi apakah Dinamis ini sudah kita terapkan, jika belum kita harus
mengetahui saat ini berada dalam fase apa dan apa yang harus kita lakukan ke
depannya,” pungkasnya.
Kegiatan Townhall Meeting dimoderatori oleh Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto dan diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh
seluruh peserta kepada kedua narasumber.
(teks: day/ foto: al - humas DJKN)