Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan agar seluruh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah dapat terus meningkatkan optimalisasi Barang Milik Negara (BMN). “Sehingga, BMN tidak hanya berfungsi untuk pemerintahan, tetapi juga untuk masyarakat dan ekonomi,” katanya dalam sambutan penganugerahan BMN Awards, yang menjadi salah satu agenda pada puncak penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2020 melalui siaran langsung secara daring, pada Selasa (22/9).
Menurut Menkeu, penatausahaan BMN merupakan sikap yang tidak terpisah dari pengelolaan keuangan negara secara baik, mengingat bahwa BMN diperoleh melalui keuangan negara. “Peranan BMN sangat penting di dalam perekonomian kita dan harus ditingkatkan,” ujarnya.
Pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2019 yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), nilai BMN mengalami peningkatan signifikan akibat revaluasi BMN yang berlangsung selama tahun 2017 dan 2018. Nilai aset tetap yang semula Rp1.931,1 Triliun melonjak menjadi Rp5.949,9 Triliun. Terhadap hal ini, ia menghaturkan terima kasih kepada seluruh K/L yang terus memperbaiki penatausahaan dan melakukan update penilaian BMN sebagai wujud dari akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.
Ia juga menyatakan bahwa peran nyata BMN dan Barang Milik Daerah (BMD) sangat penting khususnya dalam upaya penanganan Covid-19 saat ini. “Kita upayakan agar BMN tidak sia-sia atau tidak bermanfaat,” imbaunya. Ia mengatakan, dalam penanganan Covid-19, banyak BMN yang dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai ruang isolasi atau bahkan fasilitas observasi dan perawatan. “Seperti fasilitas di Pulau Galang, Wisma Atlet, dan Asrama Haji Pondok Gede yang semuanya digunakan dalam rangka menangani Covid-19, sekaligus mengoptimalisasi BMN tersebut,” tuturnya.
Oleh karena itu, melalui BMN Awards, ia ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh K/L atas kinerja terbaik mereka di dalam mengelola BMN. Penilaian BMN Awards tahun 2020 dibagi ke dalam lima kategori, yaitu kinerja terbaik dalam utilisasi BMN, kualitas pelaporan BMN, sertipikasi BMN berupa tanah, peningkatan tata kelola berkelanjutan (continuous improvement), dan kerjasama tata kelola antar K/L (peer collaboration). Adapun penghargaan pada kategori utilisasi, kualitas pelaporan, dan sertipikasi BMN diberikan kepada tiga kelompok berdasarkan jumlah satuan kerja. Kelompok I terdiri dari K/L dengan satu sampai dengan sepuluh satuan kerja, Kelompok II untuk K/L dengan sebelas sampai dengan seratus satuan kerja, dan Kelompok III bagi K/L yang memiliki lebih dari seratus satuan kerja.
Para
pemenang dari lima kategori BMN Awards tahun 2020, adalah:
Kategori
Utilisasi BMN, diberikan untuk K/L dengan tingkat
utilisasi Barang Milik Negara yang terbaik dari aspek penggunaan, optimalisasi
BMN untuk mendapatkan PNBP, serta optimalisasi penggunaan sesuai standar
kebutuhan. Juara I dari kategori ini adalah:
Kelompok
I:
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Kelompok
II:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Kelompok
III:
Kementerian Keuangan
Kategori
Kualitas Pelaporan BMN, diberikan untuk K/L dengan kualitas
pelaporan Barang Milik Negara yang terbaik, dan mencakup aspek pengawasan dan
pengendalian serta efektivitas perencanaan kebutuhan. Juara I dari kategori ini
adalah:
Kelompok
I:
Dewan Perwakilan Rakyat
Kelompok
II:
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kelompok
III:
Mahkamah Agung
Kategori Sertipikasi BMN, diberikan untuk K/L yang telah
melakukan upaya-upaya dalam rangka pengamanan dan penertiban dokumen
kepemilikan BMN berupa tanah yang berada dalam kuasanya. Juara I dari kategori
ini adalah:
Kelompok
I:
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
Kelompok
II:
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kelompok
III:
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kategori
Peningkatan Tata Kelola Berkelanjutan (Continuous
Improvement), diberikan untuk K/L yang telah melakukan
upaya-upaya secara optimal sehingga dapat tercapai peningkatan kinerja yang
progresif dan signifikan dalam pengelolaan BMN melalui penggunaan teknologi
informasi.
Juara
I:
Mahkamah Agung, dengan inovasi SIPERMARI (Sistem Informasi
Perlengkapan MA RI)
Juara
II:
Kementerian Kesehatan, dengan inovasi e-BMN
Juara
III:
Kementerian Keuangan, dengan inovasi RP4 (Rencana Penggunaan,
Pemanfaatan,Pemindahtanganan, dan Penghapusan)
Kategori
Kerjasama Tata Kelola antar K/L (Peer
Collaboration), diberikan untuk K/L yang menjadi mitra kerja sama
DJKN selaku Pengelola Barang dan telah melakukan upaya-upaya optimal dalam
pelaksanaan kerjasama di bidang pengelolaan BMN, di antaranya pengamanan BMN
melalui program sertipikasi BMN dan optimalisasi BMN, dalam rangka
menanggulangi pandemik Covid-19 serta perbaikan tata kelola di bidang
pengelolaan BMN. Penghargaan pada kategori ini diberikan kepada:
a. Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
atas kerja sama dalam Program Sertipikasi BMN sehingga capaian target BMN yang
berhasil disertipikatkan terus meningkat.
b. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, atas Penggunaan Wisma
Atlet untuk penanganan Covid-19 dan telah memperoleh penghargaan sebagai salah satu Top 21 Pelayanan Publik dalam
penanganan Covid-19 di Indonesia.
c. Badan
Pemeriksa Keuangan, atas kerja sama perbaikan tata kelola
pengelolaan BMN.
(nf/bhika-Humas DJKN)