Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Webinar KPKNL Ternate, Dirjen KN: Ciptakan Situasi Organisasi yang Lebih Baik dan Efisien dalam Berkarya
Kholilur Rohman
Jum'at, 18 September 2020 pukul 17:23:44   |   291 kali

Ternate - Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata menegaskan bahwa integritas suatu organisasi harus ditumbuhkan setiap orang yang ada di dalam organisasi tersebut dan memastikan terdapat sinergi dan kolaborasi untuk membuat integritas organisasi menjadi lebih baik. “Dari hal yang sederhana untuk saling mengingatkan kembali ke integritas individu, sampai kepada suatu upaya bersama untuk menciptakan situasi organisasi yang lebih baik, lebih efisien, lebih optimal  dalam berkarya dan menghasilkan produk-produknya,” ujarnya saat membuka Webinar "Success Stories Pembangunan Zona Integritas" yang diadakan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Ternate `yang dilaksanakan melalui video conference (zoom meeting) dan disiarkan langsung melalui kanal youtube KPKNL Ternate pada Kamis, (17/9).


Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) Nomor 10 Tahun 2019, untuk mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, suatu unit kerja/kawasan harus memenuhi unsur-unsur terkait manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.


Kegiatan webinar ini mengundang kantor vertikal dan unit-unit di Kementerian Keuangan serta instansi pemerintahan lainnya. Pada webinar kali ini, KPKNL Ternate mengundang Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata sebagai Keynote Speaker, dan Kakanwil DJKN Suluttenggomalut Aloysius Yanis Dhaniarto, untuk menyampaikan Opening Remarks. Diskusi pada webinar tersebut diisi oleh Kakanwil DJKN Aceh Syukriah H.G., dan Kepala Kantor Pelayanan Perbendahaaran Negara (KPPN) Ternate Izma Nur Choironi, sebagai narasumber, yang dimoderatori oleh Kepala Bidang KIHI Kanwil DJKN Suluttenggomalut, Anggun Prihatmono.


Kakanwil DJKN Suluttenggomalut Aloysius Yanis Dhaniarto, menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan webinar tersebut. “Success stories menunjukkan bahwa komitmen menjadi prasyarat sebuah instansi yang berintegritas. Acara ini juga merupakan sarana untuk menularkan dan memperluas Zona Integritas,” ujar Yanis dalam opening remarks-nya. Dalam webinar ini, para narasumber diharapkan dapat memberikan beragam ilmu dan informasi terkait keberhasilannya dalam mendapakan predikat ZI WBK/WBBM di instansinya masing-masing.  


Kepala Kanwil DJKN Aceh Syukriah H.G, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala KPKNL Bukittinggi yang berhasil mendapatkan predikat WBK pada tahun 2018 dan predikat WBBM pada tahun 2019 berbagi ceritanya dalam memperoleh predikat-predikat tersebut. Hal mendasar yang dilakukan yaitu pemahaman Zona Integritas kepada setiap pegawai KPKNL Bukittinggi, baik yang berstatus ASN maupun Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). “Semua kita ini adalah kumpulan orang yang penting, dan itu harus dimaksimalkan” ujar Syukriah.


Selain itu, Inovasi-inovasi yang dilakukan KPKNL Bukittinggi langsung dirasakan manfaatnya oleh stakeholder seperti aplikasi  verifikasi permohonan lelang dan PSP secara online, serta template permohonan lelang.

Dalam paparannya, Kepala KPPN Izma Nur Choironi yang memimpin KPPN Ternate dalam meraih predikat WBK/WBBM memberikan tips dalam penyampaian data-data dan informasi terkait layanan yang diberikan instansinya di hadapan Kemenpan RB, serta membagikan lima langkah strategis membangun ZI yang meliputi komitmen, kemudahan pelayanan, program yang menyentuh masyarakat, monitoring dan evaluasi, serta manajemen media. Izma kemudian menjelaskan bahwa perlu dilahirkan inovasi yang paling memberikan manfaat dan dapat meningkatan kualitas ataupun kompetensi pegawai. “Inovasi harus lahir dari empati, empati itu didasarkan dari kebutuhan,” papar Izma.

Dalam sesi tanya jawab, kedua narasumber juga turut menyampaikan upaya-upaya yang harus ditingkatkan didalam pelayanan kepada stakeholders. Diakhir sesi, narasumber juga berharap bahwa seluruh kantor layanan yang telah memberikan pelayanan prima nantinya dapat memperoleh predikat WBK/WBBM. Menutup kegiatan webinar, Anggun Prihatmono selaku moderator berharap setiap unit kerja dapat membangun dan mengimplementasikan program reformasi birokrasi secara baik sehingga mampu menumbuhkembangkan budaya kerja birokrasi yang anti korupsi dan budaya birokrasi yang melayani publik di lingkungan masing-masing.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini