Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
PMI dan Harga Komoditas Naik, Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Mulai Membaik
Esti Retnowati
Selasa, 21 Juli 2020 pukul 17:31:16   |   563 kali

Jakarta - Kondisi ekonomi global saat ini mulai mengalami perbaikan setelah mengalami tekanan hebat akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut ditandai dengan membaiknya Purchasing Managers' Index (PMI) dan harga komoditas yang dapat menyokong ekonomi domestik pada semester II tahun 2020. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) pada Senin, (20/07) secara virtual melalui kanal youtube Kemenkeu.

Dalam paparannya Menkeu mengatakan bahwa aktivitas ekonomi global terus menunjukkan perbaikan, meski masih di level kontraksi. Pada bulan Juni, PMI global sudah mencapai level 47,8, membaik dari bulan sebelumnya 42,4, meski ekspansi belum di level 50. “Dilihat dari shape sudah terjadi turn around mulai Mei dan akselerasi Juni. Bahkan beberapa negara sudah berada di 50 berarti menunjukkan adanya pemulihan yakni Amerika Serikat, Tiongkok, Malaysia. Tetapi PMI Indonesia masih di bawah 50, tapi dilihat bentuknya sudah terjadi turn around," ujar Sri Mulyani.

Menkeu menambahkan, perbaikan ekonomi ini tidak terlepas dari pemberlakuan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di banyak kota besar, termasuk Jakarta. Tren perbaikan serupa juga dirasakan oleh negara lain yang mulai melakukan relaksasi, salah satunya adalah China. “Ini menggambarkan bahwa kegiatan ekonomi sudah mulai menunjukkan adanya aktivitas yang cukup positif,” jelasnya.

Seiring dengan ekonomi yang semakin menggeliat, harga komoditas juga mulai menunjukan adanya perbaikan. Menkeu memaparkan adanya pemangkasan produksi membuat harga minyak saat ini mulai stabil berada di kisaran US$40 per barel. Untuk komoditas lainnya seperti batubara, CPO, LNG juga mulai menunjukan adanya perbaikan. “Kondisi di sektor keuangan juga menunjukan adanya stabilitas pemulihan semenjak terjadinya kepanikan pada bulan Maret, April, Mei lalu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menkeu pun menyoroti daya Konsumsi masyarakat yang pada bulan Maret-April mengalami pelemahan, namun pada bulan Mei mengalami button up dan mulai meningkatturn arround. “Jadi dalam hal ini terjadi pembalikan di sisi konsumen, kita berharap tren ini dapat terjaga terus dan hal ini lah yang akan menjadi salah satu momentum bagi kita untuk menjaga keyakinan (perbaikan ekonomi-red) dapat terus terealisasi,” pungkasnya. (mn)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini