Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Akademisi Unair: Ubah Pola Pikir dan Keluar dari Zona Nyaman, Tantangan Terbesar Pemasaran Lelang
Nurul Fadjrina
Jum'at, 08 Mei 2020 pukul 10:30:51   |   648 kali

Surabaya – Tantangan terbesar dalam pemasaran lelang adalah mengubah pola pikir pribadi terkait konsumen dan kompetitor. Menunggu riset untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, serta menunggu untuk melihat apa yang dilakukan kompetitor, hanya akan membuat kita jauh tertinggal. Hal ini disampaikan oleh Kepala Program Studi Magister Manajemen Universitas Airlangga Gancar Chandra Premananto yang menjadi salah satu narasumber web seminar (webinar) Pemasaran Lelang Hak Tanggungan di tengah Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Rabu (6/5).

“Kita harus bisa mengubah diri kita sendiri sebelum diubah oleh pihak eksternal,” kata Gancar.

Gancar juga melihat bahwa situasi yang kini berkembang sebagai dampak Covid-19 bukan benar-benar kondisi normal yang baru seperti dikatakan banyak pihak, tetapi sebuah percepatan masa depan. “Saat ini telah dimulai, semua aktivitas hidup diselesaikan sambil rebahan,” ujarnya merujuk fenomena ‘tetap di rumah’ yang menyebabkan hampir semua kegiatan masyarakat beralih dilaksanakan secara daring. Oleh karena itu, menurut Ganjar, kondisi pandemi yang menuntut pelaksana lelang untuk berpikir inovatif dan keluar dari zona nyaman, di saat yang sama juga merupakan persiapan untuk menghadapi masa depan. Apabila hal ini dilakukan dengan baik, maka capaian kinerja lelang akan melesat tinggi.

“Dalam kondisi Covid-19 ini kita persiapkan strategi pemasaran yang optimal sehingga setelah ini berlalu, akan terjadi booming melejitnya kinerja lelang,” ucapnya.

Kepala Seksi Bina Lelang IIa Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Mohammad Akyas mengakui bahwa di masa pandemi ini, DJKN perlu memasyarakatkan lelang melalui media sosial, memaksimalkan pemasaran lelang melalui lelang.go.id, dan meningkatkan kolaborasi dengan perbankan. Akyas menginformasikan bahwa dalam Direktorat Lelang telah mengeluarkan Peraturan Dirjen Kekayaan Nomor 3 tahun 2020 yang mengatur tentang kebijakan lelang di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan peraturan tersebut, lelang DJKN wajib dilaksanakan melalui internet dengan kehadiran penjual yang juga melalui sarana media elektronik. Lelang konvensional dan e-konvensional yang sudah terjadwal pun diubah menjadi lelang internet.

”Kemudian, kami juga menyadari bahwa kondisi Covid ini bisa berdampak ke layanan perbankan yang mungkin bisa menyulitkan pembeli dalam melakukan pelunasan lelang. Karena itu, kami juga membuka kemungkinan dispensasi pembayaran bagi pembeli lelang jika terjadi penutupan sementara layanan perbankan,” papar Mohammad.

Pimpinan Kantor Wilayah PT. BRI (Persero) Surabaya Triswahju Herlina turut hadir sebagai narasumber pada webinar ini. Ia memaparkan strategi pemasaran BRI Surabaya dalam situasi pandemi yang kini juga lebih memanfaatkan situs info lelang BRI dan e-Auction atau lelang internet KPKNL sebanyak satu kali seminggu. “Jadi Covid-19 ini tidak hanya berdampak kepada kinerja nasabah, tapi juga berdampak ke pelaksanaan lelang. Namun, tadi disampaikan oleh Pak Gancar, kita harus mencari jalan-jalan lain. Hambatan harus kita lihat sebagai peluang agar kinerja kita tetap optimal,” ucapnya.

Webinar yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) DJKN Jawa Timur ini diikuti pula oleh Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto, seluruh Kepala Kanwil, Kepala KPKNL, dan Kepala Seksi Lelang di lingkungan DJKN, serta pelelang dan praktisi perbankan dari berbagai wilayah di Indonesia dengan total peserta hingga 499 orang. Webinar ini diadakan melalui fasilitas aplikasi Zoom dan ditayangkan secara langsung pada kanal YouTube Kanwil DJKN Jawa Timur. (nf/humas djkn)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini