Biak – Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Isa
Rachmatarwata didampingi
Sekretaris Dirjen Kekayaan Negara Dedi Syarif Usman, meninjau lokasi Hotel
Marauw yang keberadaannya masih menjadi barang jaminan piutang negara pada
Selasa, (19/11).
Penyelesaian piutang negara yang seringkali dianggap sulit
dan bahkan hampir mustahil diselesaikan tersebut, oleh karena itu, Dirjen KN
Isa berharap agar para pihak terkait jangan cepat putus asa dalam mencari
solusi dan menyelesaikan pengurusan piutang negara. “Pemerintah saat ini sangat
gencar dan antusias dalam memajukan pariwisata, bukan tidak mungkin dalam waktu
lima tahun ke depan Biak akan menjadi salah satu destinasi wisata utama
mengingat potensi yang sangat besar, bukan tidak mungkin ke depannya PT Biak
Marauw dapat menyelesaikan dengan memanfaatkan momen untuk memajukan pariwisata
tersebut,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pria nomor satu DJKN tersebut
bertemu dengan salah seorang warga lokal bernama Warpor. “Kami minta tolong
pada pemerintah, Bapak. Tolong bantu kami perbaiki jalan-jalan yang rusak di
tempat kami (wilayah Marauw),” pinta Wapor. Selain itu, pria asli Marauw
tersebut juga memperlihatkan denah Hotel Marauw jauh sebelum hotel tersebut
diluluhlantakan kepada rombongan.
Sebagai informasi, Hotel Marauw merupakan hotel bintang empat
yang terletak di Pulau Biak, Papua, Indonesia yang dibangun pada tanggal 11
Maret 1991. Menjulang ke atas setinggi 6 enam lantai, hotel tersebut dibangun
dengan bahan-bahan berkualitas wahid. Dari lantai dasar hingga lobi yang
terletak di puncak bukit, tamu dapat memakai lift yang disediakan. Keindahan
Samudera Pasifik yang merupakan lautan teduh turut tersaji dan dapat dinikmati
pengunjung dari balik kamar hotel.
Namun kemegahan tersebut hanyalah tinggal cerita. Krisis
ekonomi berimbas pada kebangkrutan hotel mewah pada masanya tersebut. Satu demi
satu komponen penyusun hotel dijarah massa, dan pada tahun 2008 hotel bernilai
miliaran rupiah tersebut diratakan dengan tanah.
Selain itu, Ia juga memberikan arahan kepada seluruh
pegawai KPKNL Biak terkait potensi yang ada karena masih banyak hal yang
mungkin dapat dieksplorasi oleh KPKNL Biak. “Mungkin kita perlu mengeksplorasi
dan mengeksploitasi apa potensi yang ada di sekitaran sini,” kata Dirjen KN.
Menurut orang nomor satu di DJKN tersebut, dalam lingkup
wilayah kerja KPKNL Biak tentu masih belum diketahui seberapa besar potensi
kekayaan negara yang mampu digali di sana, seberapa besar potensi permintaan
bantuan yang bisa muncul dari sana. “Pemda sana mungkin belum cukup aware
dengan lelang dan bagaimana mengelola aset mereka. Artinya di masa mendatang,
cepat atau lambat, potensi ini dapat tersingkap satu per satu. Dugaan saya
dengan banyaknya perubahan yang sangat mendasar yang terjadi belakangan ini,
perubahan itu bisa cepat terjadi,” lanjutnya.
Isa juga berpesan kepada punggawa KPKNL Biak agar
senantiasa berpikir terbuka dan membuat sudut pandang yang berbeda dalam
menyikapi masalah yang terjadi. Ia juga menekankan untuk membangun soft skill
dan soft competency yang lebih dasar, terutama nilai integritas. “Pelanggaran
terhadap nilai integritas tidak akan ditoleransi dan akan ditindak sesuai
ketentuan berlaku,” pungkasnya.
(text/gambar: ANI/SA)