Samarinda - Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata, mengunjungi kota
Samarinda pada hari Rabu (30/10) untuk meresmikan Gedung Ditjen Kekayaan Negara
yang merupakan tempat berkantor baru bagi Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) dan KPKNL
Samarinda, serta memberikan pembinaan dan pengarahan bagi para pegawai DJKN di
lingkup Kaltimtara.
Selain peresmian Gedung Ditjen Kekayaan Negara, pada kesempatan ini turut pula diresmikan Masjid Baitul Makmur yang terletak di belakang gedung serta Aula KPKNL Tarakan. Acara peresmian dimulai pukul 20.30 WITA , dengan pembukaan oleh Surya Hadi, Kepala Kanwil DJKN Kaltimtara. Dalam sambutannya, Surya Hadi menjelaskan napak tilas pembangunan gedung di depan para tamu undangan yang hadir, termasuk di antaranya Kepala Kanwil DJPB Provinsi Kalimantan Timur, perwakilan DJBC Samarinda, KPP Samarinda Ulu, KPP Samarinda Ilir, dan KPP Tenggarong. “Dengan perjuangan yang tidak mudah, segala kendala yang muncul saat pembangunan dapat dituntaskan hingga proses finalisasi gedung selesai, dan bisa diresmikan pada hari ini.”
Sebelum
melakukan peresmian, Isa Rachmatarwata memberikan wejangan terkait optimalisasi
penggunaan gedung yang baru. “Perjuangan tidak berhenti setelah gedung
diresmikan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana me-utilisasi gedung ini agar
lebih optimal.” Ia menyoroti masih banyaknya space kosong di dalam gedung yang berpotensi untuk dimanfaatkan,
misalnya melalui mekanisme sewa. Beliau juga menekankan pentingnya pegawai DJKN
lingkup Kaltimtara mempersiapkan diri dalam menyongsong Kalimantan Timur
sebagai calon ibukota negara (IKN) baru, termasuk diantaranya mengenai
pembiayaan IKN. “Pembiayaan IKN memerlukan kita untuk mencari sumber revenue yang baru, salah satunya dari
pengelolaan aset.” Setelah wejangan, dilakukan peresmian Gedung Ditjen
Kekayaan Negara, Masjid Baitul Makmur, dan Aula KPKNL Tarakan yang ditandai
dengan penandatangan prasasti serta pemotongan tumpeng oleh Isa Rachmatarwata.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan pembinaan dan pengarahan oleh Dirjen Kekayaan
Negara dengan dimoderatori oleh Surya Hadi. Isa Rachmatarwata mengawali
pengarahannya dengan memberikan penjelasan terkait Perdirjen No.2/2019 yang baru
dirilis. Dalam Perdirjen tersebut klasifikasi kantor tidak lagi menggunakan 4 zonasi, melainkan
dibagi menjadi 5 kategori, yaitu kategori khusus, I, II, III, dan IV. Adapun
pembagian kategori ini didasarkan pada beban kerja dengan porsi sebesar 70% dan
fasilitas setempat sebesar 30%. Isa Rachmatarwata kembali menyinggung pentingnya
persiapan dalam menghadapi wacana Kalimantan Timur sebagai calon ibukota baru.
“Anda akan semakin sering dihadapkan dengan konsep perkembangan IKN, seperti smart city, forest city, green building,
ibukota yang punya karakter, dan sebagainya. Diperlukan sikap antisipatif
terhadap calon IKN baru, jangan sampai Anda tidak tahu apa yang terjadi di
sekitar Anda,” ujarnya.
Sebagai
penutup, beliau menggarisbawahi peran vital SDM dalam pembangunan DJKN ke arah yang
lebih baik. “Terus gali SDM dan jadilah proaktif. Jangan terpaku pada rutinitas
sehari-hari, teruslah berinisiatif membangun knowledge . DJKN tidak akan tetap sama, akan ada challenge yang semakin besar. Lingkungan
sekitar kita terus berubah dengan cepat, yang bisa kita lakukan adalah berusaha
memahami dan beradaptasi sebaik-baiknya. Pada akhirnya yang kita inginkan
adalah DJKN yang semakin baik, yang ditandai dengan pengakuan performa oleh
pihak luar tanpa harus kita promosikan,” pungkasnya. Setelah pembinaan,
dilakukan sesi tanya jawab yang direspons antusias oleh para pegawai dengan
mengajukan pertanyaan dan masukan seputar Perdirjen yang baru, wewenang unit
vertikal, pola mutasi, dan IKU yang lebih challenging.
Sesi tanya jawab berjalan seru hingga tak terasa waktu telah menunjukkan pukul
02.00 WITA. Acara pembinaan pun diakhiri dengan sesi foto bersama. (Bellisa/KIHI Kaltimtara)