Jakarta - Hasil Survei Ministry of Finance Organization Fitness Index (MOFIN) salah satunya merekomendasikan agar para pimpinan unit organisasi  melibatkan seluruh pegawai dalam menyusun peta strategi. Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Dedi Syarif Usman menjelaskan bahwa untuk menindaklanjuti hal itu, jajaranya melakukan rapat perubahan (refinement) Peta Strategi, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2020 pada Selasa (22/10) di Kantor Pusat DJKN, Jakarta.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa rapat itu bertujuan untuk menyusun formulasi kualitas kinerja yang lebih baik, yakni penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan target IKU yang lebih mendekati sasaran strategis organisasi. “Penyusunan IKU di tahun 2020, diharapkan agar diformulasikan indikator kinerja yang dapat mencerminkan tugas dan fungsi utama organisasi/pegawai, dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan harus didasarkan pada prioritas dan fokus organisasi,” ujarnya.

Sebagai Manajer Kinerja Organisasi (MKO), ia juga menyoroti pencapaian target IKU tahun 2019 pada kantor vertikal DJKN di seluruh wilayah Indonesia. Ia mengatakan bahwa awarness terhadap pencapaian target IKU perlu ditingkatkan mengingat berdasarkan hasil Dialog Kinerja Organisasi (DKO) triwulan III tahun 2019 lalu, masih ada beberapa realisasi capaian target IKU yang belum maksimal.

“Diharapkan para manajer kinerja pada seluruh kantor vertikal DJKN dapat memaksimalkan sisa waktu di triwulan IV ini untuk mengejar target yang telah ditetapkan,” tegasnya di hadapan para Submanager Kinerja Organisasi (SMKO) dari seluruh Kantor Wilayah DJKN.

Pada kegiatan refinement tersebut, peta strategi, sasaran strategis dan IKU tahun 2019 masing-masing dievaluasi secara dua arah setelah sebelumnya masing-masing kantor wilayah sebagai unit pemilik peta menyampaikan masukan kepada MKO DJKN dalam rangka evaluasi. Banyak masukan-masukan yang terjaring dalam refinement tersebut dalam rangka penyusunan peta strategis, sasaran strategis, dan IKU tahun 2020. Masukan tersebut selanjutnya akan dibahas dengan Direktorat teknis agar menghasilkan IKU yang berprinsip pada SMART-C (Specific, Measurable, Agreeble, Realistic, Time bounded, and continously improved). (aripin)