Jakarta – PT Geo Dipa Energi akan melakukan
beberapa hal besar sepanjang tahun 2019-2023 antara lain, meningkatkan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) seiring peningkatan produksi, melakukan
pembayaran dividend pada tahun 2021 yang diproyeksikan perusahaan dapat
membukukan akumulasi laba positif setelah 18 tahun operasi, melakukan efisiensi
operasi, dan peningkatan proper tata kelola pembangkit. Hal ini merupakan
kesimpulan Rapat Umum Pemegang Saham PT GDE (Persero) mengenai Pengesahan
Rencana Jangka Panjang (RJP) Tahun 2019-2023 yang disampaikan oleh Direktur
Utama PT GDE Riki Ibrahim pada Jumat, (21/12) di Kantor Pusat DJKN, Jakarta.
Rapat yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa
Rachmatarwata selaku Kuasa Pemerintah RI sebagai pemegang saham mayoritas PT
GDE (Persero) ini, diadakan untuk
mengesahkan RJP tahun 2019-2013 dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) PT GDE (Persero) Tahun 2019.
Selain dihadiri oleh Dirjen Kekayaan Negara sebagai
pemegang saham mayoritas, RUPS ini juga dihadiri Munif Budiman dari PT PLN
(Persero) selaku pemegang saham minoritas, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan
Dedi Syarif Usman, Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan
Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan Arik Hariyono. Sementara Direksi Geo Dipa
lengkap dipimpin oleh Direktur Utama Riki Ibrahim dan Dewan Komisaris PT GDE.
Dalam RUPS ini, Dirut Utama Riki Ibrahim dan direksi
lainnya menyampaikan hal-hal yang akan dilakukan oleh PT GDE yaitu terkait pemetaan
usaha (profil perusahaan, Working Map, evaluasi RJP 2014-2018), strategi
perusahaan dan program kerja (Analisa SWOT PT GDE, rencana pencapaian
strategis, dan rencana program kerja) serta proyeksi keuangan 2019-2023.
Terkait Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019, Riki
menyampaikan bahwa pada tahun 2019, Geo Dipa akan melakukan optimalisasi Dieng
dengan target produksi rata-rata sebesar 53 MW. “Optimalisasi ini dilaksanakan antara
lain dengan workover tie back empat
sumur, acidizing dua sumur, retrofit system eksitasi dan proteksi, dan
pengadaan komponen cooling tower,”
ujarnya.
Selain optimalisasi Dieng, ia juga menyampaikan mengenai optimalisasi
Patuha dengan target produksi rata-rata sebesar 52 MW. Dirinya juga
menyampaikan program pengembangan Usaha 2019 yakni PLTP Small Scale Dieng, pengembangan
binary, PLTP Dieng unit 2 & PLTP Patuha unit 2, area Candradimuka, dan WKP
Arjuno Welirang & WKP Candi Umbul Telomoyo.
Menanggapi usulan dalam RUPS ini, Dirjen Kekayaan Negara berharap agar pada tahun 2019 lebih memperhatikan beban produksi agar lebih efisien dan memperhatikan proyeksi keuangan. Ia juga menyoroti mengenai profil biaya investasi dari tahun ke tahun agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang diharapkan. Selain itu terkait dengan Indikator Kinerja Utama Direksi 2019, diharapkan untuk lebih memperhatian outcome perspective, bukan hanya output orientation, agar lebih measurable bagi perusahaan serta menjalani proses yang benar. RUPS Tahun 2019 yang diajukan oleh Direksi PT Geo Dipa dengan mengusung tema ‘Optimalisasi dan Efisiensi pada Sisi Operasi dan Pengembangan”. (Humas)