Jakarta – Bagian Kepegawaian
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mendatangkan narasumber dari New
Zealand Embassy dan Scope Global untuk membagikan informasi seputar beasiswa Pemerintah
Selandia Baru tahun 2019. Acara yang diselenggarakan pada Senin (12/3) di Aula
DJKN ini diikuti oleh para pegawai peminat program beasiswa dari seluruh
direktorat. Diharapkan para peserta knowledge
sharing ini dapat memperoleh informasi yang komprehensif mengenai suasana
belajar di Selandia Baru, prosedur pendaftaran program beasiswa, jurusan yang
tersedia, serta tunjangan yang akan diperoleh.
Development Programme
Coordinator, New Zealand Aid Programme, New Zealand Embassy Lucia Fransisca
menjelaskan bahwa program beasiswa ini sebenarnya telah ada sejak tahun 90-an. Awalnya, peserta dari
Indonesia hanya berjumlah sekitar 10 orang, namun 2019 nanti sebanyak 60 orang
dari Indonesia akan diberi beasiswa untuk kuliah di Selandia Baru. Jumlah ini
ditetapkan bukan tanpa alasan, melainkan dalam rangka merayakan 60 tahun kerja
sama antara Indonesia dan Selandia Baru. Selain itu Lucia juga menyampaikan
bahwa kuota penerima beasiswa dari Indonesia ditingkatkan karena Indonesia kini
telah menempati posisi yang sangat penting dalam hubungan kerja antar kedua
negara. Dana pembangunan Indonesia dipandang cukup besar, di mana pengembangan
sumber daya manusia memegang peran penting di dalamnya.
Selanjutnya, Annisa
Pambayun, Scholarship Unit Manager Programme Scope Global menyampaikan bahwa
secara umum, kualitas pendidikan dan sistem pembelajaran di Selandia Baru tidak
jauh berbeda dengan di negara-negara maju lainnya. “Di sana mengedepankan critical thinking atau analytical thinking. Mahasiswa diminta
dan disemangati untuk bisa belajar mandiri”, ujarnya. Menurut Annisa, yang
membedakan menuntut ilmu di Selandia Baru
dengan di negara lain adalah penduduk Selandia Baru ramah dan
sangat terbuka terhadap perbedaan, selain
itu di sana juga banyak tempat-tempat indah yang dapat
dikunjungi. “Penduduk
di sana sangat menikmati kehidupan seimbang antara pekerjaan dan rekreasi,” ujar Annisa.
Lebih detail Annisa
juga menyampaikan 5 sektor prioritas untuk Negara Indonesia yaitu agriculture, renewable energy, disaster risk management, public sector
management, dan privat sector
development. Para pendaftar beasiswa disarankan untuk memilih program
pendidikan yang berkaitan dengan kelima sektor tersebut. Seluruh informasi
seputar program dan prosedur pendaftaran dapat diakses pada www.mfat.govt.nz/scholarships
atau menghubungi Scope Global di nomor 021-29657943. Scope Global adalah pihak
yang ditunjuk pemerintah Selandia Baru untuk menangani program beasiswa di
Indonesia.
Anda berminat daftar?
Pastikan dulu Anda berada di Indonesia dalam 2 tahun terakhir serta memenuhi
syarat-syarat lainnya. (melli/uun)