Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Dirjen KN: Sudah Setengah Jalan, Curahkan Perhatian Dan Pemikiran
Hendrawan Yudie Susanto
Minggu, 12 November 2017 pukul 13:03:51   |   648 kali

Jakarta - Rapat Monitoring dan Evaluasi (monev) Revaluasi Barang Milik Negara (BMN) melalui Video Conference (Vicon) kembali digelar pada Kamis (9/11/2017). Kegiatan dengan teknologi komunikasi ini dilakukan bersama 17 Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) seluruh Indonesia dan merupakan yang kedua, setelah monev sebelumnya digelar pada Kamis (28/9/2017) lalu.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata memimpin rapat yang dimulai pukul 14.00 WIB ini dengan didampingi Direktur BMN Ketua Tim Koordinasi Tingkat Pusat (TKP), Direktur Penilaian, serta para angggota TKP. Rapat yang digelar di Ruang Rapat APT DJKN lantai 7 Utara ini untuk berkoordinasi selain monev pelaksanaan BMN tingkat Kanwil per 8 November 2017.

Isa dalam sambutannya menjelaskan tujuan rapat ini, yakni melihat tingkat penyelesaian dalam bentuk laporan hasil penilaian maupun hasil rekonsiliasi. “Hari ini kita lihat laporan masing-masing sampai dengan rekonsiliasi, kemudian kita akan genjot keseluruhan proses,”  ujar Isa.

Lebih lanjut Isa mengungkapkan bahwa capaian kinerja masih 8,19 persen, sehingga perlu perhatian ekstra, mengingat waktu 1,5 bulan lagi. Menurut Isa, hal ini perlu perhatian serius, perencanaan di masing-masing Kanwil perlu segera didetailkan karena seharusnya pertengahan Desember sudah selesai dan tidak ada Tim yang perlu ke lapangan, kecuali untuk pelaksanaan tertentu yang membutuhkan ekstra effort dari Tim sebagai bagian dari pencapaian target revaluasi di masing-masing kantor.

Direktur BMN DJKN, Encep Sudarwan selaku Ketua TKP memaparkan hasil monev pelaksanaan revaluasi BMN per tanggal 8 November 2017. ”Secara nasional, capaian selesai pelaksanaan revaluasi sebesar 34.485 NUP dan secara persentase 8,19 persen, dari total proses 340.594 NUP sekitar 80,92 persen yang sedang dikerjakan oleh Tim Pelaksana DJKN,” papar Encep.

Dari capaian tersebut menurut Encep, berdasarkan tabulasi data rekapitulasi bobot per tahapan pada Kanwil, capaian proses NUP tertinggi yang dicapai Kanwil 57,93 persen dan capaian proses NUP terendah Kanwil 22,26 persen. Sementara capaian Kanwil untuk jumlah NUP selesai (BAR-IP) Tertinggi 1.955 atau 32,43 persen dan capaian jumlah NUP selesai (BAR-IP) Terendah 731 atau 2,92 persen.

Pada Tingkat KPKNL, capaian proses NUP tertinggi yang dicapai KPKNL 427 atau 107,62 persen dan capaian proses NUP terendah 21.019 atau 12,71 persen. Capaian jumlah NUP selesai (BAR-IP) tertinggi 374 atau 100,54 persen dan terendah 24 atau 0,19 persen.

Untuk target KPKNL yang kecil dibawah 1.000 NUP, perlu agar percepat penyelesaiannya, masih banyak yang menumpuk di tahap persiapan/inventarisasi, paling tidak dalam minggu depan sudah ada lompatan kuantum, ada dobel atau triple peningkatan dibandingkan posisi sekarang,” tegas Encep.

Selain menyampaikan beberapa KPKNL yang perlu mendapat perhatian ekstra, Encep juga menyampaikan tentang Kanwil yang telah menyiapkan Tim untuk di-BKO-kan ke wilayah yang diprediksi masih memerlukan tenaga bantuan penilaian.

Menambahkan Ketua TKP, Dirjen Kekayaan Negara menyampaikan bahwa progres dan inisiasi pelaksanaan revaluasi sudah cukup maju signifikan, dibandingkan bulan yang lalu. “Namun kalau bicara finalisasi reval masih perlu menjadi perhatian bersama, tidak hanya laporan yang dihasilkan dengan cepat, tapi isi laporannya juga harus berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu Direktur Penilaian, Meirijal Nur menekankan agar laporan dibuat lengkap dan berkualitas. Pelaksanaan tugas penilaian berpedoman pada Kepdirjen Nomor 246. Meirijal juga meminta agar Kanwil melakukan supervisi hasil penilaian, karena trauma masa lalu, penilaian diklaim selesai, namun tidak bisa dibuktikan.

Meirijal juga meminta Kanwil menyoroti mutu hasil penilaian, kewajaran hasil penilaian, dan perlunya pemeriksaan dilakukan berjenjang. Selain itu, tahapan-tahapan dalam penilaian agar menjadi perhatian, serta Laporan Penilaian yang telah di-upload Tim dipastikan lengkap. Laporan lengkap yang berada pada SIP nantinya akan menjadi arsip fisik kegiatan revaluasi. “Kewajiban kita bersama untuk mengendalikan mutu penilaian, mutu kelengkapan laporan, dan Kantor Pusat tengah menyiapkan sistem monitoring agar bisa monitor di wilayah masing-masing terkait uploading ini, “ ujar Meirijal.

Mengenai BKO, Meirijal menuturkan ada 2 tingkatan BKO, yaitu BKO tingkat I di Kanwil, harus dibenahi dan diidentifikasi KPKNL yang membutuhkan. Sedangkan tingkat berikutnya, yakni BKO antar Kanwil, memerlukan koordinasi dengan Kantor Pusat. Hal ini untuk mempermudah komunikasi dan melihat kebutuhan secara nasional, Kanwil mana yang sudah terpenuhi dan Kanwil mana yang membutuhkan.

Pada sesi selanjutnya, 17 Kepala Kanwil menyampaikan deskripsi singkat gambaran pelaksanaan revaluasi di wilayahnya. Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa memberikan arahan antara lain perlunya jemput bola dan asistensi yang dilakukan langsung ke satker, KPKNL perlu komunikasi intensif membantu satker secara simultan.

Menurut Isa, harus ada langkah serius untuk penyelesaian target revaluasi BMN ini, percepatan dalam 1 atau 2 minggu ke depan dan ada kenaikan LHIP pada KPKNL, tidak ada aset yang tidak dicatat, dan laporan penilaian harus lengkap, Kanwil agar memberi perhatian khusus, mitigasi risiko atas ketidaklengkapan laporan penilaian.

Selain itu, Isa juga meminta agar Kanwil mendorong penyelesaian penilaian dan rekonsiliasi (LHIP dan BAR-IP), meskipun kita sepakat kalau kualitas itu penting, tapi kalau tidak selesai juga masalah. Kanwil harus mengidentifikasi, apabila ada kesulitan KPKNL, segera ditangani. Perhatikan bagaimana finalisasinya, tidak terus berkutat di tahapan persiapan, cek data, dan penilaian,” pungkasnya.

Di akhir rapat, Isa menutup rapat dengan ucapan terima kasih untuk kerja keras, kerja cermat, dan kerja cerdas semua pihak dan Kanwil yang telah mengevaluasi, melakukan improvisasi bagi penyelesaian reval. Tentu ini jauh dari selesai, namun waktunya sudah setengah jalan, perlu kita curahkan perhatian dan pemikiran, mudah-mudahan Vicon 2 minggu lagi akan lebih baik performance Kanwil, dan diharapkan rata-rata nasional yang saat ini masih 31 persen, 2 minggu lagi bisa dua kali lebih, 65 persen, “ harapnya.

(Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini