Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir pada
acara malam Peringatan Sewindu Indonesia Eximbank, Sabtu (28/10) di Aston
Semarang Hotel & Convention. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain
Sekjen Kemenkeu Hadiyanto,
Dirjen Kekayaan Negara Isa
Rahmatawarta, Dirjen Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono, anggota Komisi XI DPR RI, Kepala Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah yang mewakili
Gubernur Jawa Tengah, pimpinan kementerian/lembaga terkait ekspor, Direktur
Utama BUMN dibawah Kementerian Keuangan dan BLU LMAN, jajaran muspida Provinsi
Jawa Tengah, pelaku usaha, akademisi, dan asosiasi penguasaha.
Menteri Keuangan pada kesempatan tersebut
mengucapkan selamat atas peringatan hari jadi ke-8 LPEI dan sekaligus
menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja LPEI yang mampu meningkatkan aset
lebih dari Rp100 triliun sampai dengan pertengahan tahun 2017, dengan modal
awal dari Pemerintah hanya sekitar Rp4 triliun. Menteri Keuangan memuji
kontribusi LPEI kepada negara yang telah mencapai lebih dari Rp5 triliun berupa
pajak, dividen, dan PNBP.
Selanjutnya, Menteri Keuangan meminta kepada
Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya
Roesly beserta Dewan Direktur, Direktur Pelaksana dan jajaran LPEI
untuk dapat meningkatkan kinerja lebih baik lagi. Beliau meminta LPEI bekerja
menggunakan platform, ambitious, targeted, smart, efficient,
profesional, dan integrity. Selain itu, LPEI perlu revitalisasi di
dalam, belajar dari para pelaku usaha ekspor, berkoordinasi dengan
kementerian/pemda, dan memiliki analis yang mampu membaca nota keuangan APBN.
Harapan dan pesan ini akan menjadi “Pekerjaan Rumah” LPEI dan akan ditagih
Menteri Keuangan pada peringatan satu dasawarsa LPEI pada tahun 2019 nanti.
Menteri Keuangan juga menyampaikan pesan Presiden
untuk melaksanakan “Kerja Bersama, Kerja Sama”. Pada kesempatan peringatan
Sewindu Indonesia Eximbank tersebut, Menteri Keuangan meluncurkan platform yang
dibangun oleh LPEI dalam rangka mendukung usaha kecil menegah yang berorientasi
ekspor yaitu Portal UKME.
Pada esok harinya, Minggu (29/10/2017) Dirjen
Kekayaan Negara yang mewakili Menteri Keuangan hadir dalam kegiatan peninjauan
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana 2 dan melakukan audiensi dengan masyarakat
nelayan dan pelaku ekspor di Pati Jawa Tengah. Dalam kegiatan audiensi yang
dilaksanakan di kantor PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (PT DPUM) tersebut, Isa disambut
langsung oleh Bupati Pati, Haryanto dan
Presiden Direktur PT DPUM.
Secara umum pelaksanaan audiensi berjalan dengan
baik dan lancar. Sesi temu wicara diisi dengan pertanyaan/testimoni antara lain
dari perwakilan masyarakat nelayan, supplier, nasabah/ penerima CSR LPEI,
pelaku UKME, dan peserta program rintisan ekportir baru LPEI. Hal-hal yang
disampaikan antara lain terkait kebutuhan pembiayaan untuk ekspansi usaha,
masalah perizinan, dan masalah pungutan.
Dirjen Kekayaan Negara pada kesempatan tersebut
menyampaikan antara lain bahwa dukungan Pemerintah Pusat melalui APBN
untuk sarana dan prasarana perikanan merupakan stimulus sehingga diharapkan
adanya keterlibatan dari Pemda, BUMN/BUMD dan pihak swasta. Selain
itu, permasalahan pembiayaan, perizinan, dan pungutan yang
menjadi concern peserta temu wicara akan dikoordinasikan
dengan pihak-pihak terkait. Isa juga meminta agar LPEI dapat kembali lagi ke
Pati Jawa Tengah untuk mendiskusikan lebih lanjut bentuk kerjasama atau
dukungan konkrit yang bisa diberikan untuk mendukung masyarakat nelayan dan
pelaku UKME di Pati.
Disamping menghadiri rangkaian agenda peringatan
Sewindu Indonesia Eximbank, Isa yang didampingi Direktur Kekayaan Negara
Dipisahkan, Dedi Syarif Usman,
menyempatkan diri untuk mengunjungi Kanwil DJKN Jateng dan DIY serta KPKNL
Semarang sebanyak 2 kali. Kunjungan pertama saat kedatangan Sabtu (28/10/2017)
dan kunjungan kedua saat sebelum kepulangan di hari Minggu (29/10/2017).
Kedatangan Dirjen Kekayaan Negara dan Direktur KND tersebut disambut oleh
Kakanwil DJKN Jateng dan DIY Tavianto
Noegroho dan Kepala KPKNL Semarang Wildan Ahmad Fananto. Kunjungan pada saat libur weekend tersebut,
diisi dengan pemantauan langsung Dirjen Kekayaan Negara atas kondisi kedua
kantor DJKN tersebut.
(Frengky Setiawan – Dit. KND)