Ubud (8/10) - Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal dan Kekayaan Negara Bali dan Nusa Tenggara yang diwakili
Kepala Bidang Lelang, Khosim dengan didampingi Kepala Seksi Bimbingan
Lelang II, Rudiyanto Syahril melakukan pemantauan pelaksanaan Lelang Noneksekusi
Sukarela.
Lelang yang selalu menarik
minat peserta dari dalam dan luar negeri ini merupakan lelang benda seni karya
anak bangsa dan perupa internasional berupa lukisan dan ukiran. PT Balai Lelang
Larasati sebagai penyelenggara lelang, melaksanakan kegiatan lelang ini pada hari Minggu (8/10/2017)
berlokasi di Larasati Fine Art Tebesaya Galleri (LFATG), Ubud, Gianyar, Bali.
Pelaksanaan Lelang
dipimpin Pejabat Lelang Kelas II, Ni Luh Pujiantini.
Sebanyak 80 lukisan dari berbagai macam aliran serta 2 buah ukiran
ditawarkan pada lelang yang bertajuk “Tradisional Modern and Temporary Art” tersebut.
Lelang dibuka oleh
pejabat lelang kelas II Ni Luh Pujiantini yang dilanjutkan Daniel perwakilan
dari PT. Balai Lelang Larasati. Lelang dimulai dengan menghadirkan afslager yaitu Yuanita.
Dalam sambutannya,
Daniel berkeinginan Balai Lelangnya dapat menjangkau seniman dan peminat seni
di wilayah Bali untuk berperan serta dan menjalin kerja sama untuk memasarkan
karya seni di Bali.
Selanjutnya, Yuanita yang
sudah terbiasa menjadi Afslager lelang-lelang di Bali ini memandu lelang dengan
lugas. Dengan piawai ia mengajak para penawar untuk menawar setinggi-tingginya
masing-masing lot barang. Selain peminat melakukan penawaran langsung, lelang
hari itu juga dilakukan dengan cara penawaran tanpa kehadiran peserta yakni
penawaran melalui telepon dengan menggunakan teknologi internet live
auctions.
“Menakjubkan” kata yang
pas untuk menggambarkan hasil lelang hari itu. Dari 80 lot barang yang di
lelang, 67 lot diantaranya terjual dengan pokok
lelang sekitar dua miliaran lebih. Lukisan yang merupakan
karya Nyoman Kayun (Indonesia, 1954) dengan judul “Suasana di
Desa”, acrylic on canvas 62 x 92 cm, serta
lukisan yang merupakan karya Ida Bagus Made Poleng (Indonesia, 1915) dengan
judul “Tari Baris”, acrylic on canvas 55 x 44 cm berhasil mencapai harga
tertinggi pada lelang kali itu.
Saat dimintai
keterangannya, Khosim menyampaikan agar kerja sama antara PL kelas II dan
Balai Lelang yang khusus melelang benda seni dapat ditingkatkan sehingga dapat
menjangkau karya seniman-seniman yang saat ini masih
tersebar di wilayah Bali. (Teks/Foto: Sms/ferry)