Siapa yang akan menyangka kalau penyakit akan datang secara tiba-tiba. Saat mengalami sakit pada bulan November 2010, dokter memvonis Moh. Agus dengan penyakit diabetes stadium tinggi. Pemeriksaan itu membuat dokter menganjurkan segera dilakukan amputasi pada ibu jari kakinya. Setelah itu dilakukan ternyata sakit itu tidak segera sembuh. Sampai saat ini Moh. Agus masih harus duduk di kursi roda karena kedua kakinya mengalami kelemahan dengan luka yang tidak kunjung mengering.

Itulah kondisi Moh. Agus yang telah memberikan masukan untuk negara melalui ketukan palunya saat melakukan tugas sebagai Pejabat Lelang di KPKNL Manado. Badan yang segar berubah menjadi layu, kurus dan terlihat menahan kesakitan. Bangkit dari keterpurukan bukanlah hal yang mudah. Memang telah banyak pelajaran hidup diambil dari  inspiring people sekelas Hellen Keller, Lena Maria, bahkan seorang anak dari China bernama Qian Hongyan, akan tetapi kelemahan fisik itu sering membuat orang juga menjadi lemah secara psikis. Apabila orang yang memiliki kelemahan fisik kemudian tidak didukung oleh penguatan dari dalam dirinya dan lingkungannya maka akan jatuh dalam keterpurukan mental. Bersyukur kepada Tuhan hal ini tidak terjadi pada Moh. Agus, paling tidak keterpurukan itu tidak berlarut-larut dan ia kembali menemukan semangatnya untuk tetap mengabdi kepada bangsa dan negara.

Prestasi yang ditunjukkannya sebagai Pejabat Lelang bahkan dapat dikatakan spektakuler. Pada tahun 2010, KPKNL Manado mencapai realisasi frekuensi lelang sebesar 200,42 % dengan pokok lelang sebesar 3.447,83 % dan bea lelang sebesar 3.496,33%. Atas prestasi ini KPKNL Manado menempati urutan pertama persentasi pencapaian lelang sebagaima

na dapat dilihat dalam lampiran Surat Direktur Lelang Nomor S-668/KN/2011 tanggal 5 April 2011. Prestasi ini merupakan kerja sama Tim, dimana Moh. Agus sebagai salah satu pejabat lelangnya selain Vera Lucas di bawah komando Cornelius N. Wongkar selaku Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Manado.

Siapa yang menyangka kalau pencapaian target itu merupakan jerih payah dari salah satu Pejabat lelang yang duduk di atas kursi roda. Dalam kondisi sakitpun, pimpinan KPKNL Manado tetap memberikan kepercayaankepada Moh. Agus untuk tetap berprestasi. Kepercayaan ini ternyata mampu memompa semangat dan kinerja Moh. Agus. Walaupun harus duduk di kursi roda, ia menepis segala ketidakpercayaan diri dan menunjukkan kepada negara bahwa ia tetap bekerja penuh semangat bahkan berprestasi. Seakan-akan ia ingin menunjukkan Pada tahun 2011 ini, sampai dengan Triwulan I, pencapaian realisasi pokok lelang sebesar 164 % dengan bea lelang sebesar 114 %.  Semua itu tidak terlepas dari peran Moh. Agus sebagai Pejabat Lelang.

Peluang untuk berprestasi bagi Moh. Agus masih terbuka luas, bagaimana tidak, KPKNL Manado yang memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 15 Kabupaten/Kota saat ini telah bekerja sama dengan baik dengan pemerintah daerah sehingga sampai dengan saat ini sebanyak 6 (enam) kabupaten/kota melakukan lelang lewat KPKNL Manado. Bersama-sama dengan pejabat lelang lainnya yaitu Alfret Pangemanan, tugas sudah menanti. Akhir-akhir ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara juga sudah mengajukan permohonan lelang serta terus menghimbau peningkatan kemitraan KPKNL-Pemda. Belum lagi lelang yang merupakan tindak lanjut penghapusan barang milik negara yang terus masuk permohonannya kepada KPKNL Manado. Disamping itu lelang Hak Tanggungan dan Lelang Eksekusi PUPN maupun Lelang Non eksekusi juga  menunjukkan angka peningkatan yang signifikan. 

Sebuah pelajaran yang dapat kita ambil dari semangat Pejabat lelang di atas kursi roda ini sebagaimana sebuah quotes dari Crazy Pete yang berbunyi : “Things will happen in your life that you can't stop, but that's no reason to shut out the world. There's a purpose for the good and for the bad."

Oleh : Supriyanto dan Ramon M Parasana - KPKNL Manado