Bogor - Manusia mempunyai tiga aset yang sangat bernilai dan tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain dan harus selalu dioptimalkan dalam penggunaannya. Kombinasi dari tiga aset ini membuat kita tegak berdiri mencapai segala sesuatu, cerdas karena otak kepala dan mempunyai jiwa sosial serta memuliakan sesama manusia. Ketiga aset tersebut adalah aset fisik, kecerdasan dan hati.

Hal ini disampaikan oleh trainer dari KUBIK Training Syaiful H. Naumin dalam acara Capacity Building The Power of Spiritual Quotient yang diselenggarakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal kekayaan Negara (DJKN) pada 18-19 Agustus 2011 di Cico Resort, Bogor, Jawa Barat dan diikuti oleh Kepala Kanwil VII DJKN Jakarta Aminah, para pegawai Kantor Pusat DJKN, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I - V, KPKNL Tangerang, KPKNL Bekasi, KPKNL Bogor, dan KPKNL Serpong.

Acara ini bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai bahwa bekerja adalah ibadah sehingga, dengan capacity building ini para peserta diharapkan mampu meningkatkan hubungan kerja yang sinergis dalam lingkungan yang positif, budaya, dan etos kerja yang tinggi serta hasil kerja yang produktif.

Syaiful mengatakan ketiga aset ini harus dioptimalkan dalam semua urusan termasuk dalam bekerja karena apabila salah satunya tidak berfungsi maka hasil yang didapatkan tidak akan maksimal. Ia mencontohkan ketika terdapat penyakit hati/energi negatif seperti egois, dengki, sering mengeluh, suka cari muka, malas dalam hati kita, maka dapat dipastikan produktifitas kerja kita akan turun. “Mari kita bersihkan diri kita dari semua yang negatif,” imbuhnya.    

Dalam bekerja, lanjutnya, kita tidak cukup hanya dengan kerja keras namun kita harus dapat bekerja cerdas dan kerja cerdas ini dapat dicapai melalui expertise yang lebih tinggi. Kerja cerdas ini juga sesuai dengan nilai-nilai Kementerian Keuangan yang harus selalu menjadi values bagi para pegawainya yakni Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan.  

Senada dengan Syaiful, trainer Hery Suherman menyampaikan bahwa bekerja merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan semua manusia untuk sesuatu yang terbaik dan hal tersebut merupakan sebuah ibadah. Dengan bekerja, manusia akan mencapai tujuan akhir yang terbaik yakni sukses dan mulia. Sukses dan mulia tidak boleh dipisahkan antara satu dengan yang lain karena keduanya merupakan suatu kesatuan.

Hery mengibaratkan beban dalam bekerja seperti gajah yang dirantai atau dapat disebut “Rantai Gajah” yang dapat diartikan tidak dapat berkembang, selalu terbelenggu dan selalu berpikir bahwa cara kerja yang dulu lebih baik dari sekarang ini. Kunci untuk melepaskan rantai tersebut adalah “Just Do It” atau “Lakukan Saja” sehingga dengan kunci itu, semua masalah akan dapat teratasi.

Di tempat yang sama, trainer Andra Donatta menyampaikan materi mengenai “Optimalkan Aset Diri”. Ia memberikan rumus suksesmulia = Expert X Aset X Epos. Expert berarti menjadi orang yang paling ahli, aset berarti mengoptimalkan aset yang ada dan epos berarti energi positif yang diberikan. Ketiganya juga harus seimbang dan tidak boleh dipisahkan karena jika hilang salah satu dari ketiga elemen tersebut maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh tidak maksimal dan cenderung tidak baik.  

“Oleh karena itu, kita semua harus bisa menjadi expert di bidang kita masing-masing,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Trainer Manager PT Sophie Martin ini.

Dalam kegiatan capacity building ini, para peserta tidak hanya mendapat materi pengembangan diri saja, namun juga langsung mendapatkan praktek untuk pembuktiannya. Dalam kegiatan peningkatan kapasitas di bidang Power of Spiritual Quotient ini disampaikan materi-materi pengembangan diri dari traner-trainer berpengalaman dan profesional dari KUBIK Training di antaranya:

1.      Introduction of SuksesMulia disampaikan oleh Hery Suherman

2.      Optimalkan Aset Diri disampaikan oleh Andra Donatta

3.      The Fundamental of Aset disampaikan oleh Syaiful H. Naumin

4.      Nikmati Masalah dalam Bekerja disampaikan oleh Jamil Azzaini