Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
K Tidak = 1/2 h + P
N/a
Senin, 19 Mei 2014 pukul 17:03:37   |   1049 kali

Masih ingat nilai-nilai Kementerian Keuangan yang ke lima? Kesempurnaan. Kesempurnaan sama dengan Kesuksesan bagi seorang pengusaha. Sama juga dengan kita. Kita adalah pengusaha. Yaa pengusaha-pengusaha aset negara. Yang mengelola aset-aset milik negara sehingga menjadi tertib hukum, tertib fisik dan tertib administrasi.

Kesempurnaan atau Kesuksesan ≠ ½ h + P. 

Mahkluk seperti apa pula ini. Ini pembahasan yang akan saya sampaikan saat ini.

Kita semua mungkin pernah mengalami cinta bertepuk sebelah tangan, atau ada keinginan yang tidak tercapai secara utuh seperti ingin penempatan sesuai dengan keinginan (pulang kampung misalkan) atau dekat dengan keluarga. Semuanya pernah menginginkan dan atau mengharapkan hal-hal seperti itu (bahkan banyak keinginan yang belum semuanya tersebutkan). Kalau keinginan seperti tersebut tidak kesampaian sepertinya tidak enak dihati. Ada rasa ngganjel dihati dan pikiran. Sampai bisa-bisa berimbas kepada tidak ingin menyelesaikan pekerjaan atau apapun itu yang terkait dengan kehidupan kita. Bahasa anak-anak muda atau ABG sekarang : sedang bete, malas atau galau. Hal itu mungkin disebabkan oleh ½h. Yaa...setengah hati (SH). Kita singkat SH.

Kenapa keinginan-keinginan kita itu tidak terpenuhi? Salah satu faktor adalah karena kita melakukan sesuatu dengan SH. Sesuatu pekerjaan yang dilaksanakan dengan SH tentu akan menghasilkan kualitas atau hasil yang setengah juga. Repot dong,.. kerjaan jadi nggak kelar, cuma selesai setengahnya. Atasan jadi marah-marah atau minimal cemberut gitu.
Nah loh. Makanya untuk memperoleh hasil yang maksimal, keinginan yang terpenuhi, mari kita bekerja dengan SH (kali ini SH=Sepenuh Hati). Sesuatu yang dikerjakan dengan Sepenuh Hati akan menghasilkan hasil yang maksimal. Pimpinan senang dan tersenyum, asyiik. Mulai dari niat kita, kemudian rencanakan, lakukan, selesaikan pekerjaan atau kegiatan, kita laksanakan dengan Sepenuh Hati.Deal, Setuju!

Trus faktor kedua P.
Masih ingat saat era tahun 2000 an. Ada sebuah tarian yang sangat energik, mampu memompa keringat hingga keluar dari sarangnya. Saat itu semua orang melakukan tarian ini. Baik sipil, swasta, TNI, pelajar, mahasiswa, tua muda, kakek nenek, pagi sore (apalagi yang belum kesebut ya?) Semua melakukannya. Ada yang ingat?
Yaa, tepat sekali Poco-poco. Balenggang pata-pata, ngana pe goyang pica-pica, ngana pe bodi poco-poco. Itulah sekelumit syair lagu yang mengiringi tarian Poco-poco.

Tentu masih pada ingat dong dengan gerakannya. Melangkah kekanan 2 langkah, balik lagi ketempat awal, melangkah kekiri 2 langkah, balik lagi ketempat awal. Kemudian menghadap kekiri. Melangkah kekanan 2 langkah, balik lagi ketempat awal, melangkah kekiri 2 langkah, balik lagi ketempat awal. Itulah gerakan tarian yang mampu membangkitkan semangat kita.
Tetapi, coba kita perhatikan posisi berdiri penari poco-poco. Penari poco-poco tidak berpindah tempat sama sekali, berdiri pada titik awal mulainya tarian. Walaupun sudah melangkah kekanan dan kekiri, menghabiskan waktu sekitar 15 atau 30 menit untuk menari tetapi akhirnya kembali ke posisi berdiri semula. Kita aplikasikan tarian ini ke pekerjaan yang akan kita kerjakan.
Baru baca 2 baris balik lagi ke awal kalimat.
Kemudian nyampe kantor, baca koran, buka laptop atau ON khan computer mau kerja, eee baca koran lagi. Nggak jadi kerja dong. Kasihan negara yang sudah membayar kita untuk ber produksi tetapi ternyata tidak memproduksi apa-apa (malulah pada diri sendiri).

Mental poco-poco, kita sebut seperti itu. Tidak bergerak sama sekali, orang lain sudah bergerak maju tetapi mereka yang bermental poco-poco masih tetap berdiri ditempat awal. “Ketinggalan kereta” dong. Mau? Mau jadi pegawai yang selalu ketinggalan? Mau hanya dari awal masuk kerja start nya pelaksana sampai dengan pensiunfinish pelaksana juga. Katakan NO!
Kita harus bergerak terus, selesaikan pekerjaan yang didepan mata, jangan ditunda-tunda. Jangan plin plan dalam mengerjakan pekerjaan. Selesaikan pekerjaan sampai tuntas tas tas.

Ingat tugas kita bekerja bukan hanya untuk mengejar Sukses atau Berhasil. Tetapi tugas kita adalah dengan banyak melakukan sesuatu hal (mencoba terus) sehingga akhirnya kita tahu dan bisa belajar serta menemukan TERNYATA banyak cara dan kesempatan untuk berhasil/ sukses.

Jadilah pegawai atau manusia yang bekerja dengan Sepenuh Hati dan tidak ber mental poco-poco.
Tetap semangat dan selalu ber aktivitas yang positif
.

(Teks : Arieffadillah, Kasi KI- Kanwil DJKN Sumsel, Jambi dan Babel).

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini