Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Pembelajaran dari Game, Menimba Ilmu dari Segala Sumber
Arifin Nurhartanto
Kamis, 29 Desember 2022 pukul 10:03:15   |   1810 kali

Siapa bilang untuk mencari Ilmu hanya terbatas di bangku sekolah? Siapa bilang ilmu tidak dapat digali dari sesuatu yang dianggap sepele dan siapa bilang bermain game hanya membuang-buang waktu?

Pada kesempatan kali ini, penulis mencoba sedikit mematahkan stigma masyarakat awam yang berpandangan bahwa bermain hanyalah kegiatan sia-sia yang tidak membuahkan hasil ataupun manfaat. Pada beberapa jenis game yang kerap dianggap sepele pun ada ilmu yang dapat diambil jika kita mecoba mengubah pemikiran bahwa ilmu dapat diperoleh dari berbagai sumber termasuk diantaranya dari kegiatan bermain game . Menurut pendapat pribadi penulis, banyak hal yang dapat dipelajari dari berbagai jenis game , mulai jenis game aksi, Role Playing Game (RPG), strategi, balapan, puzzle dan lain sebagainya. Menurut Wibisono dan Yulianto (2010:38), sebuah game dapat dinyatakan sebagai media pembelajaran apabila di dalam game tersebut memuat beberapa aspek diantaranya :

  1. Isi game harus bersifat mendidik bagi penggunanya;
  2. Membuat pengguna menjadi berfikir dan terdidik dengan adanya game tersebut;
  3. Iringan musik yang ada membuat pengguna menjadi terangsang untuk berfikir dan dapat menerima permainan yang dimainkan;
  4. Tampilan dapat menarik pengguna untuk memainkan game .

Selain sebagai metode pembelajaran dan menimba ilmu didalam dunia game terdapat berbagai macam profesi seperti Game Developer atau Profesional Player (Pro Player) pada zaman sekarang ini mulai banyak diminati dan menjanjikan masa depan yang cerah.

Menurut penulis, yang kebetulan menggemari beberapa jenis game Aksi dan RPG seperti Assassins Creed series (Assassin Creed I s.d Assassins Creed Valhalla), Dynasty Warriors, Samurai Warriors, Warriors Orochi dan Elder Scrolls V: Skyrim memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan sejarah.

Assassins Creed series sendiri merupakan sebuah game dari Ubisoft yang berlatarkan berbagai peristiwa sejarah sebagai inspirasi dari setiap serinya. Walaupun mereka masih merupakan sebuah karya fiksi, tetapi masih terdapat beberapa peristiwa sejarah yang benar terjadi. Assassins Creed I berlatarkan Peristiwa Perang Salib Ketiga atau The Third Crusade (1189 – 1192), Assasins Creed II berlatarkan pada masa masa Renaisans sekitar abad ke 15 di Negara Italia, Assassins Creed III berlatarkan pada masa Revolusi Amerika (1765-1783), Assasins Creed IV Black Flag berlatarkan The Golden Age of Pirates (1690-1720), Assassins Creed Rogue berlatarkan Persitiwa Perang 7 Tahun atau The Seven Years’ War (1754-1763), Assassin Creed Unity berlatarkan pada Peristiwa Revolusi Perancis (1789-1799), Assassins Creed Syndicate berlatar belakang pada peristiwa Revolusi Industry 1.0 di Inggris (1750 – 1850), Assassins Creed Origins berlatar belakang Perang Saudara yang disebabkan oleh Cleopatra VII dan Ptolemy XIII Theos Philopator, Assassins Creed Odyssey berlatar belakang pada masa perang Peloponesia (431-404 SM) dan Thermopylae (480 SM). Sedangkan untuk Assassins Creed Valhalla penulis tidak mebahasnya karena memang belum berkesempatan untuk memainkannya.

Jenis game yang lain yakni Dyasty Warriors mengambil kisah dari Novel Romance of The Three Kingdom (Kisah 3 Kerajaan) yang meceritakan runtuhnya Dinasti Han menjadi 3 (tiga) Kerajaan (Shu Han, Cao Wei dan Dong Wu) sampai pada masa berdirinya dinasti selanjutnya yaitu Dinasti Jin di Tiongkok.

Selanjutnya judul game lain yakni Samurai Warriors adalah game yang berlatar belakang sejarah masa sengoku (1467 – 1615) dan Game Warriors Orochi sendiri adalah gabungan dari game Dynasty Warriors dan Samurai Warriors dengan menampilkan beberapa karakter tambahan dari mitologi yang ada di Jepang, Tiongkok dan untuk series terakhir ditampikan juga tokoh mitologi dari Eropa (Yunani dan Nordik) seperti Fu Xi, Nu Wa, Kyubi No Kitsune, Sun Wukong, Zeus, Athena, Odin, Loki dan Ares.

Bermain beberapa jenis game di atas memiliki manfaat sendiri seperti memperkaya literasi tentang sejarah, meskipun sejarah yang dituangkan dalam game terdapat unsur fiksi tetapi justru berangkat dari hal tersebut dapat mendorong untuk lebih menelisik fakta sejarah yang sebenarnya dari balik semua latar belakang game diatas, seperti misalnya:

  1. Pada Game Assassins Creed III terdapat peristiwa yang disebut Boston Tea Party atau Pesta Teh Boston yang dapat kita mainkan dengan tokoh utama Assassins Creed III yaitu Connor Kenway yang membantu para penduduk koloni. Meskipun pada kenyataannya tokoh tersebut tidak ada tetapi untuk peristiwanya sendiri memang ada di dunia nyata yaitu terjadi pada tanggal 13 Desember 1773 yang disebabkan para penduduk koloni yang melakukan protes karena diwajibkan untuk membeli teh dari Britania Raya dan harus membayar pajak dari Teh tersebut (Tea Act/ Undang undang Teh).
  2. Game Assassins Creed Black Flag IV mengisahkan tokoh utama yang dimainkan bernama Edward Kenway seorang bajak laut fiksi yang memiliki kedekatan dengan salah satu tokoh bajak laut bernama Edward Thatch/Edward Teach atau lebih dikenal sebagai Blackbeard seorang bajak laut terkenal yang berlayar di lautan Karibia dan Atlantik dan Bajak Laut Wanita Bernama Anne Bonny yang berasal dari Irlandia.
  3. Pada Game Assassins Creed Unity terdapat peristiwa kekacauan di Penjara Bastille yang merupakan sasaran utama Revolusi Perancis yang pada catatan sejarah terjadi pada tanggal 14 Juli 1789. Penjara Bastille digunakan sebagai penjara bagi para pejabat atau masyarakat kelas atas perancis yang menentang kebijakan Raja. Pada game ini kita bisa memainkan tokoh Bernama Arno Charles Dorian yang pada saat kekacauan tersebut kita berusaha melarikan diri dari penjara. Arno ditangkap dikarenakan difitnah melakukan pembunuhan.
  4. Pada Game Dynasty Warriors terdapat beberapa pertempuran yang dijadikan sebagai skenario dalam game tetapi memang tercatat dalam sejarah seperti Pertempuran Changban (长坂之战) pada Oktober Tahun 208 M yang akan dikenang akan kehebatan dari para prajurit dari Kerjaaan Shu, Pertempuran Chibi (赤壁之戰)yang akan dikenang karena dimana pihak yang lemah (aliansi pasukan yang dipimpin oleh Liu Bei dan Sun Quan) berhasil mengalahkan pihak yang kuat yaitu pasukan yang dipimpin oleh Cao Cao dan Pemberontakan Sorban Kuning pada tahun 184 M.
  5. Pada Game Samurai Warriors, terdapat beberapa pertempuran juga yang dijadikan scenario dalam game tetapi tercatat sebagai suatu peristiwa bersejarah seperti Pertempuran Anegawa (姉川の戦い) Tahun 30 Juli 1570 antara pasukan Oda Nobunaga dan Tokugawa Ieyasu melawan pasukan klan Azai dan klan Asakura, Pertempuran Okehazama (桶狭間の戦い) Tahun 1560 terjadi antara pasukan Oda Nobunaga melawan pasukan Yoshimoto Imagawa pada pertempuran ini terdapat strategi militer dari Nobunaga Oda yang lihai dengan memanfaatkan pasukan boneka di Zenshō-ji dengan mendirikan sejumlah besar spanduk yang memberi kesan bahwa pasukan utama Oda Nobunaga berada disana, sementara pasukan Oda yang sebenarnya (berjumlah sekitar 2000 – 3000 orang) bergerak melalui hutan tanpa diketahui ke bagian belakang barisan pasukan Imagawa dan melakukan serangan mendadak setelah merayakan kemenangan mereka sebelumnya di Dengakuhazama dan sedikit terlena ditambah dengan hujan dan badai petir yang menguntungkan pasukan Oda.


Demikian beberapa peristiwa sejarah yang terdapat pada tiga game tersebut. Sebenarnya masih banyak peristiwa, tokoh maupun pertempuran yang tercatat di sejarah dan diadaptasi dalam game . Terlebih lagi masih terdapat beberapa manfaat selain belajar sejarah lewat game, diantaranya mempelajari strategi yang dapat dimanfaatkan atau diimplementasikan dalam hidup.


Ilmu bisa didapat dari segala hal termasuk hal yang paling sepele dan dianggap remeh. Stigma masyarakat pada umum nya terutama para orang tua banyak memandang buruk tentang dunia game dikarenakan game seringkali menjadi kambing hitam penyebab anak-anak malas belajar. Akan tetapi, jika dimainkan dengan bijak dan dalam pengawasan orang tua, game juga dapat memberikan sumber ilmu bagi para pemainnya selain maanfaat utama yaitu sebagai hiburan.


Nantikan cerita selanjutnya pada edisi “Belajar Keteladanan dari Tokoh Fiksi” . Terima kasih.

Penulis : Taufik Iqbal Pratama - Staf Subbagian Umum KPKNL Yogyakarta

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini