Siapa bilang untuk mencari Ilmu hanya terbatas di bangku sekolah? Siapa bilang ilmu tidak dapat digali dari sesuatu yang dianggap sepele dan siapa bilang bermain game hanya membuang-buang waktu?
Pada kesempatan kali ini, penulis mencoba sedikit mematahkan stigma masyarakat awam yang berpandangan bahwa bermain hanyalah kegiatan sia-sia yang tidak membuahkan hasil ataupun manfaat. Pada beberapa jenis game yang kerap dianggap sepele pun ada ilmu yang dapat diambil jika kita mecoba mengubah pemikiran bahwa ilmu dapat diperoleh dari berbagai sumber termasuk diantaranya dari kegiatan bermain game . Menurut pendapat pribadi penulis, banyak hal yang dapat dipelajari dari berbagai jenis game , mulai jenis game aksi, Role Playing Game (RPG), strategi, balapan, puzzle dan lain sebagainya. Menurut Wibisono dan Yulianto (2010:38), sebuah game dapat dinyatakan sebagai media pembelajaran apabila di dalam game tersebut memuat beberapa aspek diantaranya :
Selain sebagai metode pembelajaran dan menimba ilmu didalam dunia game terdapat berbagai macam profesi seperti Game Developer atau Profesional Player (Pro Player) pada zaman sekarang ini mulai banyak diminati dan menjanjikan masa depan yang cerah.
Menurut penulis, yang kebetulan menggemari beberapa jenis game Aksi dan RPG seperti Assassins Creed series (Assassin Creed I s.d Assassins Creed Valhalla), Dynasty Warriors, Samurai Warriors, Warriors Orochi dan Elder Scrolls V: Skyrim memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan sejarah.
Assassins Creed series sendiri merupakan sebuah game dari Ubisoft yang berlatarkan berbagai peristiwa sejarah sebagai inspirasi dari setiap serinya. Walaupun mereka masih merupakan sebuah karya fiksi, tetapi masih terdapat beberapa peristiwa sejarah yang benar terjadi. Assassins Creed I berlatarkan Peristiwa Perang Salib Ketiga atau The Third Crusade (1189 – 1192), Assasins Creed II berlatarkan pada masa masa Renaisans sekitar abad ke 15 di Negara Italia, Assassins Creed III berlatarkan pada masa Revolusi Amerika (1765-1783), Assasins Creed IV Black Flag berlatarkan The Golden Age of Pirates (1690-1720), Assassins Creed Rogue berlatarkan Persitiwa Perang 7 Tahun atau The Seven Years’ War (1754-1763), Assassin Creed Unity berlatarkan pada Peristiwa Revolusi Perancis (1789-1799), Assassins Creed Syndicate berlatar belakang pada peristiwa Revolusi Industry 1.0 di Inggris (1750 – 1850), Assassins Creed Origins berlatar belakang Perang Saudara yang disebabkan oleh Cleopatra VII dan Ptolemy XIII Theos Philopator, Assassins Creed Odyssey berlatar belakang pada masa perang Peloponesia (431-404 SM) dan Thermopylae (480 SM). Sedangkan untuk Assassins Creed Valhalla penulis tidak mebahasnya karena memang belum berkesempatan untuk memainkannya.
Jenis game yang lain yakni Dyasty Warriors mengambil kisah dari Novel Romance of The Three Kingdom (Kisah 3 Kerajaan) yang meceritakan runtuhnya Dinasti Han menjadi 3 (tiga) Kerajaan (Shu Han, Cao Wei dan Dong Wu) sampai pada masa berdirinya dinasti selanjutnya yaitu Dinasti Jin di Tiongkok.
Selanjutnya judul game lain yakni Samurai Warriors adalah game yang berlatar belakang sejarah masa sengoku (1467 – 1615) dan Game Warriors Orochi sendiri adalah gabungan dari game Dynasty Warriors dan Samurai Warriors dengan menampilkan beberapa karakter tambahan dari mitologi yang ada di Jepang, Tiongkok dan untuk series terakhir ditampikan juga tokoh mitologi dari Eropa (Yunani dan Nordik) seperti Fu Xi, Nu Wa, Kyubi No Kitsune, Sun Wukong, Zeus, Athena, Odin, Loki dan Ares.
Bermain beberapa jenis game di atas memiliki manfaat sendiri seperti memperkaya literasi tentang sejarah, meskipun sejarah yang dituangkan dalam game terdapat unsur fiksi tetapi justru berangkat dari hal tersebut dapat mendorong untuk lebih menelisik fakta sejarah yang sebenarnya dari balik semua latar belakang game diatas, seperti misalnya:
Demikian beberapa peristiwa sejarah yang
terdapat pada tiga game tersebut. Sebenarnya masih banyak peristiwa,
tokoh maupun pertempuran yang tercatat di sejarah dan diadaptasi dalam game . Terlebih lagi masih terdapat
beberapa manfaat selain belajar sejarah lewat game, diantaranya mempelajari strategi yang dapat dimanfaatkan atau
diimplementasikan dalam hidup.
Ilmu bisa didapat dari segala hal termasuk
hal yang paling sepele dan dianggap remeh. Stigma masyarakat pada umum nya
terutama para orang tua banyak memandang buruk tentang dunia game dikarenakan game seringkali menjadi kambing hitam penyebab anak-anak malas
belajar. Akan tetapi, jika dimainkan dengan bijak dan dalam pengawasan orang
tua, game juga dapat memberikan sumber ilmu bagi para
pemainnya selain maanfaat utama yaitu sebagai hiburan.
Nantikan cerita selanjutnya pada edisi “Belajar
Keteladanan dari Tokoh Fiksi” . Terima kasih.
Penulis : Taufik Iqbal Pratama - Staf Subbagian Umum KPKNL Yogyakarta