Hubungan bimbingan mental pegawai dalam meningkatkan integritas dan kinerja pegawai tidak dapat dilepaskan karena bimbingan mental bagian dari kebutuhan pegawai itu sendiri dan organisasi. Jiwa yang bersih, akan menimbulkan sikap yang tenang dan perbuatan yang serba baik dan benar. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, dengan Bimbingan Mental (Bintal) diharapkan menjadi pegawai yang berintegritas sebagai modal dasar untuk melakukan setiap kegiatan didalam organisasi untuk menghasilkan kinerja pegawai yang diinginkan oleh pimpinan. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh bagi kesuksesan sebuah organisasi, karena performa pegawai yang bagus akan berbanding lurus dengan hasil baik dalam perkembangan bisnis organisasi. Hasil performa pegawai ini dapat dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi.
Penulis dalam artikel ini mencoba memberikan penjelasan, mengapa mental yang sehat lebih mudah mengarahkan pegawai untuk menjaga nilai integritas dan meningkatkan kinerja pegawai?
Kartini Kartono mengemukakan bahwa orang yang memiliki mental yang sehat adalah yang memiliki sifat-sifat yang khas antara lain mempunyai kemampuan untuk bertindak secara efisien, memiliki tujuan hidup yang jelas, memiliki konsep diri yang sehat, memiliki koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usahanya, memiliki regulasi diri dan integrasi kepribadian, dan memiliki batin yang tenang. Beliau juga mengatakan bahwa kesehatan mental tidak hanya terhindarnya diri dari gangguan batin saja, tetapi juga posisi pribadinya seimbang dan baik, selaras dengan dunia luar, dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya.
Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama” Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan). Sedangkan menurut ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Dalam hal ini, individu belajar menerima tanggung jawab, menjadi mandiri dan mencapai integrasi tingkah laku. Kegiatan Bintal yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Tujuan adanya bintal tersebut selain meningkatkan integritas pegawai juga dapat secara langsung meningkatkan kinerja pegawai, dengan menyadarkan mereka untuk dapat bekerja dengan baik, ikhlas dan bersyukur sehingga selalu menanamkan niat baik dalam segala tindakan dalam bekerja. Dalam artikel ini penulis akan bagaimana pentingnya pembinaan mental kepada pegawai yang dapat memberikan outcome positif terhadap capaian kinerja organisasi.
a. Menciptakan Akhlak Pegawai Yang Baik
Menjadikan akhlak sebagai identitas pegawai, nilai-nilai dari akhlak yang harus
dimiliki oleh semua pegawai seperti Amanah yaitu memegang teguh kepercayaan
yang diberikan, Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas,
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan, Loyal yaitu
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, Adaptif yaitu terus
berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan,
Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang strategis. Pentingnya akhlak untuk menjaga integritas dan integritas merupakan akhlak terpuji bagi seorang
pegawai.
Berintegritas itu berpihak pada kebenaran, jujur, dan mutlak dimiliki setiap orang apalagi mereka yang memegang amanah atau dipercaya sebagai pemimpin. Kita wajib berjuang mempertahankan integritas atau moralitas. Integritas dimaknai sebuah konsep yang menunjukkan konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip yang sangat sesuai dengan ajaran agama. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Pegawai harus selalu menjaga integritas karena orang yang memiliki intregitas adalah apa yang dikatakan akan dilakukan dalam tindakan sehari-hari.
Intergritas pada budaya kerja Kementerian Keuangan,
diletakkan di urutan pertama karena suatu keadaan mengarah kepada kesempurnaan
dan ada keseusaian antara hati pikiran dan ucapan serta tindakan yaitu
bertindak dan bersikap ke integritas, profesionalime, sinergi, pelayanan dan
kesempurnaan. Pegawai yang profesional dibidangnya, mereka harus menguasai
bidang tugas dan tanggungjawab dimana mereka ditempatkan. Dalam bekerja
setiap pegawai dengan mencerminkan nilai-nilai kementerian keuangan karena itu
sangat penting sekali sehingga pegawai terhindar dari perbuatan-perbuatan fraud
yang dilarang oleh ajaran agama maupun ketentuan yang ada.
c. Meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja
Sebagaimana menurut Moch. As’ad dalam buku Psikologi Industri (1989:48), menyatakan bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang (pegawai) didalam melaksanakan suatu pekerjaan. Pengertian Kinerja Pegawai adalah usaha untuk mendapatkan kinerja pegawai yang optimal, seorang pimpinan tidak cukup hanya dengan meyakinkan bahwa pegawai bersangkutan mempunyai pengetahuan dan keterampilan, tetapi disamping itu seorang pimpinan juga harus dapat memahami motivasi kerja pegawai, mendorong dan mengarahkan potensi-potensi yang ada serta memahami hal-hal yang dapat melahirkan kepuasan kerja. Untuk itu diperlukan pendekatan yang relevan dan pembinaan-pembinaan secara lebih manusiawi terutama pembinaan mental pegawai sesuai dengan ajaran agama dan keyakinan masing-masing.
d. Memelihara mental pegawai yang sehat
Mental yang sehat juga amat
tergantung pada cara orang menghadapi suatu persoalan, bergantung cara pandang
atau sikap dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan sosial, ekonomi, politi, budaya, adat kebiasaan, dan lain sebagainya.
Ketepatan dan kebenaran dalam memandang berbagai masalah yang dihadapinya itu
akan menyebabkan orang tersebut akan sehat mentalnya, dan kesalahan dalam
memandang sesuatu akan menyebabkan orang tersebut akan sakit mentalnya, dan
sengsara hidupnya. Terkait dengan ketepatan dalam menyikapi berbagai masalah
dalam kehidupan, agar setiap orang sehat mentalnya dan bahagia hidupnya, Islam
memberikan petunjuk dalam memandang masalah dimaksud.
Bintal merupakan sarana untuk
memelihara mental serta jiwa spiritual para pegawai. Selain itu, kegiatan ini
bertujuan untuk mendukung kinerja dan menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif melalui penguatan nilai-nilai Kementerian Keuangan terutama terkait
integritas dan mempererat hubungan serta meningkatkan toleransi antar umat
beragama. kegiatan pembinaan mental rohani dan ber-ideologi perjuangan Pancasila telah terbukti dapat menyatukan keragaman
dan kemajemukan Bangsa Indonesia. Dapat mengimplementasikan nilai-nilai
Kementerian Keuangan di dalam keseharian untuk bekerja maupun dalam
berinteraksi satu dengan yang lain serta menjaga kesabaran dan keikhlasan dalam
bekerja serta menjauhkan diri dari sifat-sifat kekerasan dan radikalisme.
Sesuai judul, kegunaan Bintal tentunya diharapkan memberikan outcome yang positif terhadap produktivitas pegawai dan tentunya keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuannya. Namun tentunya, hal tersebut juga dipengaruhi oleh hal-hal lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya seperti sikap disiplin individu, motivasi kinerja, kompensasi atau insentif, gaya kepemimpinan atasan, hingga situasi lingkungan kerja.
Kinerja pegawai sangat penting untuk meningkatkan dan memajukan bisnis organisasi. Organisasi perlu menempatkan pegawai yang sehat jasmani dan rohani pada posisi yang tepat agar kinerjanya bisa lebih maksimal. Hal yang tidak kalah penting adalah memahami kinerja pegawai agar dapat meningkatkan produktivitas organisasi. Bimbingan mental sebagai suatu program pembinaan rohani atau mental sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan pihak organisasi yang diberikan langsung untuk para pegawai. Perhatian terhadap sarana ibadah untuk mendukung aktifitas kantor untuk mewujudkan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan perlu adanya peningkatan kerohaniaan dan pengetahuan agama bagi semua pegawai dengan tidak mengganggu jam kerja kantor. Tujuan adanya program bimbingan mental (bintal) tersebut, adalah untuk meningkatkan integritas dan kinerja pegawai, dengan menyadarkan mereka untuk dapat bekerja dengan ikhlas dan bersyukur karena setiap manusia mempunyai asupan kebutuhan jasmani dan rohani yang baik. Sehingga selalu menanamkan niat baik kepada semua pegawai dalam bekerja.
Pembinaan mental/jiwa merupakan tumpuan perhatian pertama dalam misi Islam. Untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, Islam telah mengajarkan bahwa pembinaan jiwa harus lebih diutamakan daripada pembinaan fisik atau pembinaan pada aspek-aspek lain, karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada gilirannya akan menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh kehidupan manusia lahir dan batin.
Dengan demikian, pembinaan mental adalah usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang melalui bimbingan mental atau jiwanya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupannya. Dalam organisasi, peran pimpinan dalam bimbingan mental/jiwa, untuk meningkatkan nilai integritas dan kinerja pegawai yang merupakan suatu program SDM yang dilakukan pihak organisasi yang diberikan langsung untuk para pegawai. Tujuan adanya program tersebut dapat meningkatkan kinerja pegawai, dengan menyadarkan mereka untuk dapat bekerja dengan baik, ikhlas dan bersyukur.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan mental yang menghasilkan akhlak yang baik dan jiwa yang sehat dimaksud untuk membangun dan meningkatkan integritas serta kinerja pegawainya dengan adanya program pembinaan mental (Bintal) yang diikuti oleh seluruh pegawai. Dengan demikian Bintal merupakan sarana untuk memelihara mental serta jiwa spiritual para pegawai, selain itu, bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui penguatan nilai-nilai Kementerian Keuangan terutama terkait integritas. Kuatnya korelasi antara integritas yang dapat menjadi modal awal dalam meningkatkan kinerja pegawai. Yaitu dengan cara bekerja secara ikhlas dengan mengharapkan keridhoan Allah SWT, sehingga akan menimbulkan etos kerja dan kerja keras yang berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi. “Jangan Pernah Lelah Mencintai Negeri Ini”.
Penulis : Tim Seksi Hukum Dan Informasi KPKNL Palu
Referensi :
1. https://accurate.id/marketing-manajemen/kinerja-karyawan/ [diakses pada tanggal 02/09/2022].
2. https://koarmada1.tnial.mil.id/artikel/detail/52-pengertian-pembinaan-mental-bintal [diakses pada tanggal 02/09/2022].
3. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/arti-integritas-adalah.html [diakses pada tanggal 02/09/2022].