Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Disiplin sebagai Sebuah Kebutuhan
Desy Agustin
Jum'at, 24 Juni 2022 pukul 12:12:29   |   20188 kali

Disiplin merupakan sikap dan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Ruang lingkup disiplin yang dapat meliputi ketaatan terhadap peraturan atau norma positif yang berlaku di lingkungan sekitar membuat kedisiplinan memiliki cakupan yang luas. Namun ketika seseorang membahas kedisiplinan, maka pembahasan tersebut tidak jauh-jauh dari bahasan waktu.

Bagaimana seseorang memberikan kesanggupannya untuk patuh dan berusaha tunduk terhadap aturan bahkan lebih luas lagi terhadap kepentingan yang bukan kepentingannya sendiri. Penerapan disiplin di lingkungan pekerjaan dapat dimulai dari hadir tepat waktu hingga melaksanakan semua tanggung jawab hingga tuntas, karena membagi waktu dan fokus untuk tidak mengerjakan hal lain diluar pekerjaan tersebut juga merupakan salah satu penerapan disiplin.

Bagi saya yang saat ini sudah berkeluarga merasa keseharian yang dilewati sebenarnya tidak jauh dari ini. Disiplin bukan sesuatu aturan atau tuntutan yang harus dilaksanakan, tetapi bagaimana kita mengubah pandangan tersebut menjadi kita lah yang sebenarnya membutuhkan disiplin itu untuk berperan.

Disiplin adalah tentang membagi waktu dan memilah sesuatu yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan. Terlebih bagi seorang ibu yang bekerja, melakukan rutinitas bangun di jam yang jauh lebih awal, menyiapkan semua kebutuhan keluarga, pukul 06.30 WIB sudah harus berangkat, menitipkan anak, menyuapkan sarapan dan menemaninya bermain, hingga hal kecil seperti izin untuk meninggalkan ia pergi bekerja pun harus terjadwal.

Sebagai pegawai pemerintah, waktu yang kita gunakan dan output dari waktu tersebut bukan hanya menjadi hak dan kebutuhan organisasi, tetapi lebih ke tanggung jawab kita kepada negara secara keseluruhan. Bekerja yang saat ini sudah semakin fleksibel di waktu dan lokasi, semakin memberikan kita kesempatan untuk bekerja bertanggung jawab memberikan hak-hak waktu atas gaji yang sudah diterima kepada negara.

Dalam bekerja pun selain berhubungan dengan para pengguna jasa yang menjadi tanggung jawab dan prioritas pelayanan juga setiap pegawai pasti akan berinteraksi dan bekerja sama dengan pegawai lainnya. Saling menghargai kepentingan orang lain dalam pekerjaan yang membutuhkan bantuan kita, akan membuat disiplin semakin terasa dibutuhkan. Dibutuhkan manajemen waktu dan perasaan taat untuk menyelesaikannya baik itu kepentingan pekerjaan sendiri maupun kepentingan orang lain.

Disiplin diibaratkan sebagai suatu penyakit yang menular. Ketika disiplin diterapkan disalah satu sesi pekerjaan maka pegawai tersebut akan terbiasa menerapkan disiplin di pekerjaan lainnya. Dengan keinginan untuk selalu menerapkan kedisiplinan, seseorang akan berusaha untuk terus meng-upgrade dirinya menjadi lebih baik lagi. Hingga disuatu pekerjaan yang membutuhkan kualitas yang belum ada pada dirinya maka ia akan berusaha menemukan kualitas tersebut agar pekerjaan nya dapat diselesaikan tepat waktu.

Bayangkan jika disiplin dalam diri seorang pegawai tidak ada, pegawai tersebut akan tidak mudah diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan hingga ke hal-hal lain yang akan merugikan dirinya. Oleh karena itu, teruslah memupuk sikap disiplin dalam diri. Karena kesuksesan memang dimulai dari niat, namun dapat diraih dengan kedisiplinan.

Penulis : Desy Agustin

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini