Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Meningkatkan level leadership seorang pemimpin
Angger Dewantara
Senin, 06 Juni 2022 pukul 10:10:47   |   210258 kali

Maju mundurnya suatu organisasi tergantung dari kinerja para pimpinan disetiap level, mengingat kepemimpinan meliputi beragam kualitas dan keterampilan diri maka seorang pemimpin yang baik adalah orang yang mampu mengatur berbagai tugas, berkomunikasi secara efektif, dan menciptakan lingkungan kerja tim yang positif. Kekuatan skill leadership dapat memperlancar seorang pemimpin berhubungan dengan orang lain dalam membuat keputusan yang produktif, dan memberikan bimbingan yang efektif terhadap bawahan. Kekuatan profesional dapat mencakup keterampilan atau kualitas yang telah ditunjukkan, karakteristik atau kemampuan sosial serta seorang pemimpin dapat mengelola tim secara efektif, memotivasi bawahan, mendelegasikan tugas dan menggunakan umpan balik untuk meningkatkan level kepemimpinan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu pemimpin harus memiliki keterampilan interpersonal yang kuat dan soft skill lainnya seperti mendengarkan secara aktif, memetakan strategi bisnis dan kemampuan untuk menengahi konflik. Penulis mencoba menjelaskan bagaimana seorang pemimpin dalam meningkatkan leadershipnya? dan sampai di posisi manakah level leadership yang dimiliki seseorang?.

Mari kita pahami, apakah leadership itu?

Setiap orang mempunyai sifat leadership, untuk menambah pengetahuan bahwa kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang dapat mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengawasi orang lain atau bawahan untuk menyelesaikan tugas dalam rencana pencapaian tujuan organisasi. Maka dengan kepemimpinan yang baik akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi terutama dalam pencapaian tujuan organisasi dan tentunya mencapai output dan memberikan outcome yang sesuai target organisasi.

Mengapa leadership diperlukan dalam organisasi?

Kepemimpinan merupakan hal penting dalam suatu organisasi sebab kepemimpinan adalah salah satu kunci vital keberhasilan organisasi dapat tercapai. Semua keputusan, pergerakan dan laju pembangunan membutuhkan leadership. Alasan penting mengapa leadership penting adalah sebagai dasar untuk membangun tim yang kuat. Visi dan misi sebuah tim harus dicapai melalui kerja keras dan membutuhkan bimbingan dari orang yang memiliki kemampuan dalam mempimpin yang sangat kuat. Dengan kekuatan leadership yang baik dan kerja sama tim merupakan bentuk yang baik, untuk menyelesaikan setiap hambatan dan rintangan dapat dihadapi dengan mudah oleh tim.

Mungkin kebanyakan orang mengetahui bahwa leadership adalah sebuah teknik untuk memimpin. Memang tidak salah, namun demikian harus kita pahami juga skala prioritas dari kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan tidak hanya sekadar teknik, melainkan sesuatu yang ditumbuhkan dan dimiliki melalui pribadi dari masing-masing individu. Jika seorang pemimpin dalam memimpin dirinya sendiri untuk menyelesaikan kewajibannya saja sulit maka jangan berharap terlalu tinggi. Karena untuk bisa memimpin orang lain maka kepemimpinan ini harus dimulai dari pribadi sendiri. Juga perlu diperhatikan faktor-faktor yang menjadikan leadership menjadi lebih baik.

Fakto-faktor yang mempengaruhi leadership

Kepemimpinan tidak bisa lepas juga dengan berbagai faktor yang harus diperhatikan, seperti pengaruh (influence), gaya (style), kekuatan/kekuasaan (power), integritas (integrity), perubahan (change), pemecahan masalah (problem solving), hubungan antarmanusia (human relationship), dan sebagainya. Berikut ini adalah factor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:

a. Pengaruh

Kemampuan untuk menggunakan pengaruh (influence), yaitu untuk mempengaruhi semua orang atau bawahan dengan perilaku yang baik dari seorang pemimpin sebagai atasan sehingga pemimpin cukup berpengaruh pada kinerja pegawainya. Peran atasan atau pimpinan dalam mengarahkan pegawai menjadi penting karena dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Penulis ingin menekankan, bahwa influence atau pengaruh terhadap pegawai menuju kearah yang positif merupakan outcome dari influence yang dimiliki seorang pemimpin, bukanlah output. Maksudnya adalah influence terhadap pegawai datang tidak secara langsung, melainkan secara tidak langsung memberikan dampak terhadap produktivitas, ataupun kinerja pegawai.

b. Gaya

Gaya kepemimpinan (leadership style) merupakan suatu model atau strategi dalam memimpin suatu organisasi. Gaya kepemimpinan tersebut ada yang memang bisa dipelajari sebagai suatu ilmu kepemimpinan, namun dalam pelaksanannya biasanya sedikit banyak dipengaruhi oleh karakter atau kebiasaan yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri. Seperti gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan bawahan yang akan dipengaruhi pimpinan.

c. Kekuasaan

Seorang pemimpin sering memerintahkan anggota tim atau bawahannya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan pemberian perintah dan dilaksanakan oleh bawahannya, berarti pemimpin tersebut telah menggunakan kekuasaannya dalam organisasi. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan kekuasaan (power) adalah kemampuan memengaruhi orang lain untuk bersedia untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya karena adanya kewenangan yang dimiliki seseorang tersebut.

d. Integritas

Dalam integritas (integrity), harus terkandung makna konsistensi antara tindakan dan nilai, sehingga integritas dari setiap pemimpin menjadi hal yang mutlak sebagai landasan yang profesional dalam melaksanakan tugas organisasi dan melayani masyarakat. Integritas perlu dimiliki oleh setiap pemimpin yang terlibat langsung di dalam organisasi. Tanpa integritas, organisasi tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan visi dan misi pelayanannya, hal ini tentunya di dukung oleh seorang pemimpin yang memiliki jiwa integritas, tanpa adanya integritas dari pemimpin sebagai pengendali organisasi atau pengarah, maka pemimpin tersebut cenderung melahirkan proses bisnis yang tidak sehat bahkan menuju perilaku koruptif yang memiliki dampak jangka panjang terhadap performa kinerja organisasi tersebut.

e. Perubahan

Dalam kepemimpinan sangat penting untuk melakukan perubahan (change), pada saat yang tepat karena kondisi yang dihadapi selalu berubah setiap waktu. Sebagai contoh, teknologi yang semakin canggih akan sangat masif digunakan dalam berbagai proses bisnis, maka banyak sektor yang wajib cakap dalam mengelola teknologi informasi demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Apabila tidak melakukan perubahan dengan mengacu pada kondisi sekarang maka kejayaan itu akan tergerus oleh perkembangan zaman seperti bagaimana mengelola sumber daya manusia kaum milenial saat ini.

f. Pemecahan masalah

Bahwa pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat diselesaikan segera. Pemimpin mampu mengambil keputusan tepat, dan mampu untuk menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin, diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ditawarkan oleh bawahan. Untuk itu, peran pemimpin sangat dibutuhkan untuk mencegah masalah, mengurangi kemungkinan terjadinya masalah sebelum berubah menjadi lebih besar dan menyelesaikan masalahnya dan disertai pengambilan keputusan di setiap level kepemimpinan. Dalam hal ini, penulis beranggapan bahwa pengalaman (experience) dan keterbukaan seorang individu pemimpin akan memberi banyak keuntungan seseorang mengambil keputusan dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

g. Hubungan antarmanusia

Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah. Seorang pemimpin organisasi harus memiliki gaya komunikasi kepemimpinan yang tepat agar bisa membawa organisasinya mencapai tujuannya. Komunikasi kepemimpinan yang baik akan memastikan tiap anggota organisasi bisa mengerjakan tugasnya dengan baik. Disamping memperhatikan beberapa faktor-faktor diatas seseorang sebagai leadership pada suatu organisasi tentunya dituntut mempunyai sikap yang mumpuni. Dalam Transformational Leadership, disebutkan ada beberapa jenis leader berkaitan dengan transformasi pemimpin atau transformational leadership, yaitu:

1. Inspirative / Inspirational Leader artinya sosok pemimpin yang memiliki kemampuan menginspirasi, yang dapat menyalurkan energi, dan menggerakkan aksi atau perilaku.

2. Visionary Leader artinya menjadi inspirasi hanyalah satu langkah, ada langkah berikutnya yang harus dimiliki seorang leader yaitu memiliki dan membangun visi atau dikenal dengan visionary leader. Sebagai visionary leader seorang pemimpin perlu mengembangkan tiga karakter yaitu risk taking, listening, dan tanggung jawab untuk mewujudkan.

3. Strategic Leader artinya apa yang perlu dikuasai oleh seorang strategic leader? Strategic leader atau pemimpin strategis harus paham bahwa pemecahan masalah dan pengambilan keputusan membutuhkan pengamatan terhadap situasi dan kondisi yang ada secara seksama dan mendalam, serta mengadaptasi pendekatan penyelesaian masalah.

4. Charismatic Leader artinya berbicara karisma seorang pemimpin harus senantiasa membangun koneksi dan keterlekatan / hubungan erat dengan orang lain terutama tim.

Sikap seorang leadership

Bagaimana sikap seorang leadership? Jika seseorang memiliki beberapa sikap dan kemampuan khusus, maka dapat dikatakan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Sikap yang dibutuhkan untuk keterampilan kepemimpinan sebagai seorang leadership, antara lain;

1. Mempunyai keterampilan sosial artinya seorang pemimpin harus peka terhadap situasi sosial dan mampu bertindak dengan tepat dan benar.

2. Bijak/kebijaksanaan artinya semakin banyak orang pada tim maka semakin banyak ide dan opini. Oleh karena itu, pemimpin diharapkan terbuka terhadap pandangan orang lain.

3. Berani bertindak artinya tim di dalam organisasi akan menghadapi banyak masalah ke depan. Oleh karena itu, pemimpin harus berani bertindak dengan benar serta mampu menghadapi masalah.

4. Mampu mengambil keputusan artinya masalah membutuhkan solusi, yang harus ditentukan dan kemudian diselesaikan. Keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan bersama dan mengatasi masalah yang ada agar berdampak signifikan bagi tim maupun organisasi.


Apa itu Skill Leadership?

Kemampuan atau kekuatan skill leadership membantu kita sebagai seorang pemimpin berhubungan baik dengan orang lain, membuat keputusan yang produktif, dan memberikan bimbingan yang efektif. Kekuatan profesional kita dapat mencakup keterampilan atau kualitas yang telah kita tunjukkan, karakteristik atau kemampuan sosial. Mereka mungkin memungkinkan kita untuk mengelola tim secara efektif, memotivasi staf kita, mendelegasikan tugas dan menggunakan umpan balik untuk meningkatkan dari waktu ke waktu.

Meningkatkan kemampuan kepemimpinan (skill leadership).

Bagaimana meningkatkan skill leadership? Didalam usaha untuk peningkatan skill leadership perlu dilakukan identifikasi keterampilan atau kualitas kepemimpinan yang ingin dikembangkan untuk mencapai tujuan seorang pemimpin. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut:

a. Identifikasi kekuatan dan kelemahan kepemimpinan diri sendiri.

b. Mencari gaya kepemimpinan yang sesuai.

c. Menetapkan tujuan yang realistis untuk pengembangan.

d. Mencari dukungan dari pemimpin lain.

e. Merangkul peran kepemimpinan di luar pekerjaan.

f. Mengambil peran kepemimpinan di tempat kerja.

g. Melatih kesabaran

Ketika jumlah pegawai semakin banyak maka semakin tinggi kualitas leadership yang dibutuhkan bagi seorang pemimpin. Selain dituntut untuk meningkatkan skill leadership, kualitas leadership juga perlu ditingkatkan yang bisa menjadikan kita lebih bijak dalam mengambil keputusan dan juga membina hubungan dengan rekan kerja kita. Dengan skill kepemimpinan yang baik, tentu kita juga bisa mengelola bisnis lebih mudah, karena para stakeholder mempercayai kita sepenuhnya sehingga membuat reputasi bisnis kita menjadi lebih baik, yang perlu diperhatikan:

1. Menganalisis kualitas kepemimpinan diri sendiri artinya mencari tahu tipe pemimpin seperti apa yang ada di dalam diri kita, melihat diri kita dari sudut pandang orang lain, menganalisis kualitas kepemimpinan kita dan mengenali area mana yang perlu ditingkatkan.

2. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi artinya mampu berdialog secara efektif dan menjadi pendengar aktif.

3. Memimpin dengan memberi contoh artinya mempunyai inisiatif, menjadi pribadi yang bertanggung jawab, meningkatkan kemampuan terus menerus dan mempunyai visi.

4. Memfasilitasi kerja sama tim yang baik artinya memberi motivasi kepada orang lain, menghargai pekerjaan yang dilakukan dengan baik, kooperatif, kompetitif dengan sehat dan Jadilah orang yang mudah dilihat dan didekati.

Kemudian sampai diposisi manakah level kepemimpinan kita pada suatu organisasi, cara tepat dalam meningkatkan skill leadership kita adalah memperoleh kualitas dari skill leadership atau kepemimpinan yang kuat dapat memberikan kepercayaan diri dan arah tujuan. Ada banyak situasi di mana kita mungkin ingin mengambil peran kepemimpinan, seperti mengelola tim atau proyek di tempat kerja kita. Bagaimana mengembangkan kekuatan skill leadership kita dan menjadi lebih efektif dalam peran kepemimpinan, dapat kita lihat dalam tahapan yang dikemukakan seorang pakar kepemimpinan.

Seorang pakar kepemimpinan dimaksud adalah John C. Maxwell, membagi tahapan kepemimpinan menjadi lima level yang harus dilewati oleh para pemimpin dalam organisasi. Bagaimanakah cara kepemimpinan seorang pemimpin disekitar kita, dan yang terpenting, perhatikan sampai di level manakah kepemimpinan mereka saat ini?

1. Level Posisi (Position), Level Ini merupakan level terendah dari seorang pemimpin yang baru saja memulai karir sebagai seorang pemimpin.

Kepemimpinan level 1 ini orang-orang mengikuti atau patuh kepada seorang pemimpin karena keharusan, tidak ada pilihan. Hal tersebut dikarenakan seseorang memiliki kedudukan atau posisi sebagai atasan. Kepemimpinan level 1 adalah posisi yang baik untuk memulai memimpin, tetapi bukan posisi yang baik untuk menetap. Karena komitmen anggota tim masih rendah, demikian pula energinya. Seorang pemimpin tidak bisa membangun organisasi yang hebat dengan kepemimpinan pada level 1 ini. Biasanya anggota tim akan bekerja hanya sesuai dengan keharusan saja. Pada level ini sebagai pemimpin tidak bisa membangun dengan motivasi tim yang seadanya seperti itu.

2. Level Hubungan (Permission) Level ini muncul ketika kita memiliki hubungan dengan orang-orang yang kita pimpin artinya mereka mulai menerima kita sebagai pemimpin.

Kata kunci di level ini adalah relasi. Di level ini, orang mengikuti seorang pemimpin karena mereka menginginkannya, dengan kata lain, mereka memberikan izin (permission) kepada seorang untuk memimpin mereka. Pada level 2 ini orang-orang mengikuti seorang pemimpin karena mereka ingin dan menikmatinya. Mereka senang bekerja yang pada tim dan motivasi tim meningkat secara signifikan dibandingkan dengan level 1. Motivasi memang sangat berkaitan dengan hubungan baik. Jika seorang pemimpin senang dengan timnya dan peduli terhadap mereka, maka sinergi antara seorang pemimpin dan tim berjalan dengan baik. Pemimpin level 2 dapat mendengarkan dengan baik, melakukan observasi dengan baik dan melayani dengan baik.

3. Level Pencapaian (Production) Seorang pemimpin harus memberikan hasil, memastikan tim yang kita pimpin memberikan kontribusi yang sesuai dengan tujuan yang ingin diraih adalah keharusan di level ini.

Pemimpin yang baik tahu bagaimana memotivasi orang-orangnya untuk menyelesaikan pekerjaan atau mencapai target. Menyelesaikan pekerjaan atau meraih target dan mencapai keberhasilan adalah inti dari kepemimpinan level 3. Pada level ini, pemimpin yang berhasil menunjukkan produktivitas dan keberhasilan akan membangun dan memperkuat pengaruh dan kredibilitas mereka. Pada level ini, pemimpin memperoleh pengaruh dan kepercayaan karena produktifitas sebagai seorang pemimpin. Berapa dan apa yang telah dilakukan untuk tim dan organisasi. Berarti seorang pemimpin telah membangun kredibilitas karena prestasi. Pemimpin level 3 pemimpin menjadi contoh, memiliki kekuatan momentum, menarik orang terbaik (the law of magnetism) artinya seorang pemimpin hanya bisa menarik orang-orang yang levelnya sama atau di bawahnya.

4. Level Mengembangkan Tim (People Development-Reproduction) Seorang pemimpin sejati adalah seorang yang dapat mengembangkan orang-orang yang dipimpinnya menjadi individu yang lebih baik. Pemimpin di level ini harus mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin yang sukses.

Pada level ke 4 ini, orang-orang mengikuti seorang pemimpin karena apa yang telah dilakukan untuk mereka. Seorang pemimpin mengembangkan tim dan membuat mereka lebih baik dan lebih sukses. Para pemimpin menjadi besar dan berpengaruh bukan karena kekuasaan mereka, melainkan karena kemampuan untuk memberdayakan pegawai mereka. Pemimpin menciptakan pemimpin (Leader Creates Leaders) yang artinya pemimpin yang berhasil menciptakan pemimpin-pemimpin baru dalam timnya. Seorang pemimpin telah melahirkan para pemimpin pada level 4 ini, dan level 4 kata kuncinya reproduksi.

5. Level Kepribadian (Pinnacle – Respect)

Pada Level ini merupakan level tertinggi sekaligus yang paling menantang. Seorang pemimpin akan mencapai level ini, jika mau menginvestasikan hidupnya untuk orang-orang lain dalam waktu yang lama akhirnya akan mencapai level Pinnacle. Pemimpin yang ada di level ini memiliki pengikut yang menghormati pencapaiannya sebagai seorang individu dan sebagai pemimpin. Dalam perjalanannya membutuhkan waktu, tenaga, dan komitmen yang solid untuk bisa sampai level ini. Contoh menjadi sosok terkenal di level ini adalah negarawan seperti Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, Presiden Ir. Soekarno.

Harus kita ketahui bahwa setiap individu atau bawahan yang kita pimpin memiliki perspektif yang berbeda tentang level kepemimpinan kita. Semisal seorang pemimpin memimpin 3 orang, mungkin ada sebagian yang memandang kita di level 1, dan sebagian lagi memandang kita di level 2. Ketauhilah level kita di setiap individu. Mengajak mereka bicara dan mengembangkan hubungan yang baik untuk membangun kita menuju level berikutnya. Banyak sekali yang harus dilakukan untuk menjadi pemimpin yang baik. Pemimpin bukanlah semata jabatan, tapi sebuah pola pikir yang harus kita asah dengan terus meningkatkan kompetensi pribadi dan mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk orang-orang yang kita pimpin. Melakukan secara konsisten, dan ikhlas tanpa disadari kita akan dengan sendirinya akan berada di level teratas.


Pada Kementerian Keuangan, sikap kepemimpinan harus ditumbuhkan tentunya untuk mencapai tujuan organisasi yang memiliki outcome kepada kepentingan Negara. Salah satu strategi peningkatan kualitas manajemen SDM di Kementerian Keuangan adalah menerapkan Manajemen Talenta yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 60/PMK.01/2016 tentang Manajemen Talenta Kementerian Keuangan. Manajemen Talenta merupakan salah satu metode pengelolaan SDM yang dikembangkan untuk mencari, mengelola, mengembangkan dan mempertahankan Pegawai terbaik Kementerian Keuangan yang dipersiapkan sebagai calon pemimpin masa depan (future leaders) dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi, dan strategi organisasi dalam jangka panjang. Kementerian Keuangan memberikan sarana pengembangan kepemimpinan melalui program Kemenkeu Leader Development Program (KLDP) yang bertujuan untuk mencetak pegawai dengan sikap dan keterampilan kepemimpinan yang efektif di lingkungan Kementerian Keuangan pada setiap jenjang jabatannya.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana dalam melewati setiap level yang akan dihadapi. Selamat menjalankan peran kepemimpinan pada suatu organisasi.

Penulis : Tim Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Palu

Referensi :

1. https://accurate.id/marketing-manajemen/meningkatkan-skill-leadership/ {diakses pada tanggal 30/05/2022}

2. https://id.wikihow.com/Meningkatkan-Kualitas-Kepemimpinan {diakses pada tanggal 30/05/2022}

3. https://tuw.co.id/artikel/index.php/2017/10/20/5-level-dalam-kepemimpinan/ {diakses pada tanggal 30/05/2022}

4. Peraturan Menteri Keuangan nomor 60/PMK.01/2016 [diakses pada 06/06/2022}

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini