Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Penggunaan Media Sosial dapat Menurunkan Kinerja Pegawai? Benar atau Salah?
Widya Aprilina Sinaga
Jum'at, 03 Juni 2022 pukul 10:51:30   |   6711 kali

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memberikan perubahan yang signifikan terhadap pola kehidupan seluruh masyarakat. Salah satu bentuk nyata perkembangan teknologi informasi adalah dengan lahirnya beragam media sosial di tengah masyarakat. Beberapa media sosial yang kerap digunakan antara lain Facebook, Intagram, Twitter, Whatsapp, TikTok, dan Youtube. Lahirnya Media Sosial di seluruh kalangan dan usia masyarakat juga turut melahirkan perubahan pola perilaku masyarakat, termasuk bagi masyarakat Indonesia yang memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana dalam memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik.

Untuk memahami media sosial secara lebih mendalam, berikut ini adalah beberapa pengertian media sosial menurut para ahli.

  1. McGraw Hill Dictionary – Media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual.
  2. Tracy L. Tuten dan Michael R. Solomon – Media sosial adalah sarana untuk komunikasi, kolaborasi, serta penanaman secara daring diantara jaringan orang-orang, masyarakat, dan organisasi yang saling terkait dan saling tergantung dan diperkuat oleh kemampuan dan mobilitas teknologi.
  3. P.N. Howard dan M.R Parks – Media sosial adalah media yang terdiri atas tiga bagian, yaitu : Insfrastruktur informasi dan alat yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan isi media, Isi media dapat berupa pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang berbentuk digital, Kemudian yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media dalam bentuk digital adalah individu, organisasi, dan industri.
  4. R. Shari Veil, Tara Buehner, dan Michael J. Palenchar – Media sosial pada intinya merupakan komunikasi antar manusia yang memiliki karakteristik partisipasi, terbuka, percakapan, komunitas, dan keterhubungan.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Data Reportal, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta pada Januari 2022. Angka ini meningkat 21 juta atau 12,6 persen dari tahun 2021 atau setara dengan 68,9 persen dari total populasi di Indonesia. Sebagai perbandingan, jumlah penduduk di Indonesia kini mencapai 277,7 juta hingga Januari 2022. Data ini disampaikan dalam laporan bertajuk Digital 2022: Indonesia, Data Reportal.

Penggunaan media sosial tentu berdampak bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial bermasyarakat, ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif. Nah, pertanyaannya adalah dampak apa yang lebih dominan terjadi pada kinerja pegawai pada suatu organisasi? Berikut ini adalah beberapa dampak positif dan negatif media sosial bagi perilaku individu dan masyarakat.

Dampak Positif

  1. Memudahkan setiap orang dalam berinteraksi sosial dengan banyak orang lainnya.
  2. Membentuk koneksi dan jaringan yang luas.
  3. Bentuk interaksi dan komunikasi dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
  4. Menjadi salah satu sarana positif manusia dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri.
  5. Penyebarluasan informasi dapat berlangsung dengan lebih cepat.

Dampak Negatif

  1. Media sosial dapat mendekatkan yang jauh, tetapi dapat pula menjauhkan mereka yang sudah dekat. Hal ini biasanya disebabkan karena beberapa orang telah terjebak dalam pengaruh media sosial.
  2. Beberapa masyarakat menjadi lebih individualis karena mudahnya berkomunikasi secara online dan adanya kecenderungan berfokus pada media sosial yang digunakan.
  3. Adanya ketergantungan dan kecanduan terhadap media sosial.
  4. Maraknya kejahatan yang ditimbulkan oleh media sosial, seperti cyber-bullying, cybder crimes, berita hoax, atau sebagai sarana dalam menyampaikan ujaran kebencian kepada pihak-pihak tertentu.
  5. Masyarakat lebih rentan terhadap pengaruh negatif dari orang lain.
  6. Masalah terkait privasi dan security.

Merujuk pada kinerja pegawai, seorang pegawai dapat dinilai memiliki kinerja yang baik jika mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan indikator penilaian kinerja, seperti kualitas kinerja, kuantitas dalam penyelesaian target, kualitas output atau hasil pekerjaan, on-time management, efektivitas, presensi atau tingkat kehadiran pegawai, kerja sama tim, inisiatif, kepemimpinan, serta kemandirian dalam bekerja dan menjaga komitmen kerja dengan instansi. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai yang disesuaikan dengan indikator penilaian kinerja yang telah disebutkan diatas?

Pengaruh Positif Media Sosial terhadap Perilaku dan Kinerja Pegawai

  1. Membantu menciptakan kinerja yang efisien dan efektif karena media sosial dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
  2. Media sosial lahir menjadi salah satu sarana yang dapat digunakan dalam mencari data, informasi, dan solusi yang dibutuhkan dengan lebih cepat dan teratur.
  3. Berdampak besar dalam memaksimalkan pengenalan, pemasaran atau promosi organisasi terkait serta produk layanan yang dimiliki.
  4. Sebagai sarana hiburan masing-masing pegawai ketika lelah atau ketika mengisi jam istirahat.

Pengaruh Negatif Media Sosial terhadap Perilaku dan Kinerja Pegawai

  1. Kecanduan media sosial dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dalam bekerja.
  2. Beberapa pegawai terlalu banyak membuang waktu di media sosial.

Pada dasarnya, media sosial akan berdampak positif apabila setiap pegawai bijak dalam menggunakannya. Dampak negatif akan menghampiri jika media sosial digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kegunaannya. Nah, bagaimana cara agar media sosial tidak menjadi pengaruh buruk bagi kinerja setiap pegawai? Berikut beberapa tips yang bisa diimplementasikan dalam memitigasi risiko negatif dari media sosial.

  1. Selalu berpikir sebelum bertindak, pahami konsekuensi, dan sadari bahwa penyebaran informasi di media sosial berlangsung dengan cepat.
  2. Jangan menjadi individualis karena kecenderungan berkomunikasi lewat media sosial. Tetaplah berinteraksi secara langsung di dunia nyata.
  3. Batasi waktu dalam menggunakan media sosial. Setiap pegawai wajib untuk menjaga profesionalisme dimanapun dan kapanpun. Untuk itu, pembatasan diri untuk mengakses media sosial dibutuhkan agar tanggung jawab penyelesaian pekerjaan dapat terlaksana dengan baik .
  4. Gunakan media sosial sebagai sarana positif dengan menarik informasi positif dan menghindari informasi atau postingan yang negatif. Pengguna media sosial yang bijak harus mampu mengontrol dirinya sendiri agar tidak ikut terlibat dalam perdebatan negatif karena hal tersebut hanya akan membuang waktu dan menguras energi positif yang kita miliki.
  5. Media sosial juga bisa digunakan sebagai media edukasi dalam mengembangkan diri dengan melihat dan mengikuti tokoh atau public figure yang disenangi.
  6. Puasa Media Sosial atau sering disebut social media detox ketika merasa sudah berlebihan. Social media detox merupakan suatu kondisi dimana seseorang memutuskan untuk membatasi dirinya berinteraksi melalui media sosialnya. Contohnya dengan mulai mengurangi atau bahkan berhenti sepenuhnya membuka akun media sosialnya. Hal ini dibutuhkan ketika seseorang sudah kecanduan terhadap media sosial sehingga ia menjadi tidak produktif, mudah stres, bahkan memiliki gangguan kesehatan mental dan fisik yang pada akhirnya akan mengganggu pelaksanaan aktifitas fisik seperti bekerja.


Daftar Pustaka :

  1. Cahyono, Anang Sugeng. 2016. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia, https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79/73, diakses pada 2 Juni 2022.
  2. dpk.bantenprov.go.id. (2021, 13 Juli). LITERASI SOSIAL MEDIA : Pengaruh Negatif Dan Positif Sosial Media. Diakses pada 3 Juni 2022, dari https://dpk.bantenprov.go.id/Layanan/topic/361
  3. ekrut.com. (2021, 10 November). 4 Indikator kinerja karyawan untuk penilaian evaluasi dari perusahaan. Diakses pada 3 Juni 2022, dari https://www.ekrut.com/media/kinerja-karyawan
  4. employers.glints.id. (2020, 10 Desember). 10 Indikator Penilaian Kinerja Pegawai. Diakses pada 3 Juni 2022, dari https://employers.glints.id/resources/10-indikator-penilaian-kinerja-pegawai/
  5. kompasiana.com. (2022, 12 Januari). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku dan Kinerja Pegawai. Diakses pada 3 Juni 2022, dari https://www.kompasiana.com/ardityadap/61de5dfe06310e2f4310e1a2/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-dan-kinerja-pegawai?page=2&page_images=1
  6. kumparan.com. (2018, 25 Mei). 4 Tips untuk menggunakan Media Sosial secara Bijak. Diakses pada 3 Juni 2022, dari https://kumparan.com/millennial/4-tips-untuk-menggunakan-media-sosial-secara-bijak-21dM5TZDcQ/full
  7. Novialumi, Anita. 2019. Pengaruh Media Sosial Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen. 10(01). 43-51.
  8. pakarkomunikasi.com. (2022, 27 Mei). 20 Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli. Diakses pada 2 Juni 2022, dari https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli
  9. suara.com. (2022, 23 Februari). Jumlah Pengguna Media Sosial Indonesia Capai 191,4 Juta per 2022. Diakses pada 2 Juni 2022, dari https://www.suara.com/tekno/2022/02/23/191809/jumlah-pengguna-media-sosial-indonesia-capai-1914-juta-per-2022
  10. wikipedia.org. (2022, 25 Mei). Media Sosial. Diakses pada 2 Juni 2022, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini