Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Love What You Do
Joni Caputra Sihombing
Selasa, 31 Mei 2022 pukul 21:49:04   |   3934 kali

“Do what you love, love what you do” tentunya kalimat ini familiar untuk kita dengar. Untuk sejenak, mari kita mengulik dari potongan kalimat tersebut, yaitu “Do what you love”. Hal ini berarti kita diajak untuk melakukan pekerjaan atau hal-hal yang kita senangi, melakukan apa yang menjadi hobi, kesenangan, ataupun passion kita. Entah itu membaca buku, travelling, game, IT, menulis, menjadi speaker, ataupun pekerjaan-pekerjaan dan hal lain yang menjadi kegemaran kita dalam mengerjakan sesuatu. Pasti akan ada tantangan-tantangan tersendiri ketika melakukan pekerjaan ataupun hal-hal yang kita senangi, namun setidaknya pasti ada bonus berupa dorongan, semangat, motivasi yang muncul dari diri sendiri ketika kita melakukan hal tersebut sehingga pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sehingga hasil dari pekerjaan tersebut akan optimal, minimal akan muncul kepuasan dari diri sendiri karena telah melakukan hal-hal yang kita senangi dan kita kuasai. Akan tetapi, dunia tidak selalu seindah itu, pasti ada situasi dimana kita harus melakukan hal-hal yang belum tentu kita senangi, pekerjaan yang mungkin sama sekali tidak ada ketertarikan/motivasi dalam diri untuk melakukannya, atau mungkin pekerjaan yang benar-benar bertolak belakang dengan passion kita, atau mungkin kalau boleh mengutip, istilah kerennya “bukan gue banget”. Lalu, bagaimana tanggapan kita jika menghadapi keadaan seperti itu?

Pilihan ada di tangan kita. Bisa saja kita lari dari pekerjaan atau tanggung jawab tersebut. Walau begitu, suatu saat pekerjaan tersebut akan di-review oleh pihak lain dan mereka akan menuntut tanggung jawab kepada kita selaku orang yang harus bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Mungkin pada akhirnya kita memilih untuk benar-benar tidak melakukan pekerjaan tersebut. Akibatnya, orang-orang yang memberikan pekerjaan atau tanggung jawab tersebut, entah itu atasan atau bisa saja stakeholder atau pelanggan, mereka tidak akan mempercayai kita untuk melakukan pekerjaan yang serupa, ataupun pekerjaan-pekerjaan lainnya yang seharusnya dapat menjadi kesempatan kita untuk mengembangkan diri maupun pengembangan karir. Konsekuensi tersebut bukanlah masalah menurut saya selama kita memiliki target tertentu atau pekerjaan yang sungguh-sungguh diinginkan dan dilakukan, memiliki prinsip yang kuat atas hal tersebut, rencana yang matang, eksekusi dengan penuh kesungguhan serta siap menanggung segala tantangan dan risiko yang muncul untuk melakukan pekerjaan yang benar-benar kita sukai dan menjadi passion kita. Namun, khususnya bagi ASN di Kementerian Keuangan yang bisa saja dituntut untuk melakukan tugas dan tanggung jawab yang belum tentu sesuai dengan hobi atau passion, melarikan diri dari tanggung jawab bukanlah pilihan yang bijak jika ingin mempertahankan dan mengembangkan karir di Kementerian Keuangan.

“Love what you do” , bagi saya inilah opsi terbaik bagi kita untuk melakukan tugas dan tanggung jawab selaku ASN Kementerian Keuangan. Menurut saya, setidaknya hal ini dapat dimaknai dalam arti bahwa kita memberikan segala usaha terbaik kita untuk melakukan tugas dan tanggung jawab yang dilimpahkan pada kita dan siap untuk dievaluasi untuk perbaikan ke depan, entah pekerjaan itu bagian dari passion kita atapun pekerjaan yang bukan menjadi passion kita yang harus kita laksanakan, karena pada dasarnya ASN Kementerian Keuangan dituntut untuk tahan banting dan harus siap pada situasi tertentu pada contohnya penempatan instansi, mutasi internal, mutasi antar kantor bahkan mutasi lintas Eselon I Kementerian Keuangan dimana akan menuntut tugas dan fungsi baru yang bisa saja tidak familiar bagi kita sebelumnya.

Mengadaptasi dari sebuah artikel*, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar kita dapat melakukan segala tugas dan pekerjaan dengan baik dengan sukacita dan maksimal. Pertama, tanamkan sikap selalu bersyukur agar timbul energi positif dalam diri sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan lebih baik. Kedua, jadikanlah pekerjaan tersebut menjadi sebuah kesempatan untuk menambah ilmu, siap mengambil risiko dan terus mau belajar. Ketiga, melatih diri agar memiliki mental yang kuat dalam pelaksanaan pekerjaan. Tidak lupa juga, kita boleh melakukan apresiasi kepada diri sendiri karena sudah melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, contohnya dengan berbelanja, travelling, dan sebagainya.

Pada intinya, marilah kita siap serta penuh tanggung jawab dan mencintai pekerjaan dan tanggung jawab yang dilimpahkan kepada kita, baik hal tersebut kita sukai ataupun tidak. Percayalah, akan ada hikmah, ilmu, kepuasan, apresiasi dan hal positif lainnya yang bisa dipetik apabila kita melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Love what you do, give your best shot.

Penulis : Yogi Effendi Barimbing/Pelaksana Seksi Piutang Negara

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini