Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Presidensi G-20, Pulihkan Perekonomian Indonesia
Widya Aprilina Sinaga
Rabu, 02 Maret 2022 pukul 11:48:31   |   33558 kali

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa bagi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya berdampak bagi kesehatan, tetapi juga mempengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat. Pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai upaya penanganan dan pengendalian, baik secara preventif, persuasif, maupun represif. Berbagai kebijakan juga ditetapkan guna mengurangi laju penyebaran virus COVID-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh daerah di Indonesia. Kebijakan PSBB dan PPKM di tengah masyarakat tentunya akan berdampak pada perekonomian masing-masing individu yang pada akhirnya juga mempengaruhi sektor perekonomian nasional. Beberapa dampak penurunan laju perekonomian dirasakan nyata pada sektor perdagangan, transportasi, perhotelan, pariwisata, industri, maupun ritel.

Dampak Pandemi Covid-19 yang cukup besar ini menumbuhkan semangat bagi Indonesia dalam berjuang menghadapi seluruh tantangan, khususnya pada sektor perekonomian. Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh Indonesia dalam memulihkan perekonomian nasional adalah melalui Forum Internasional G20. Indonesia telah resmi menjadi tuan rumah pelaksanaan Presidensi G20 (Group of Twenty) sejak diserahterimakan oleh Italia pada 31 Oktober 2021 di kota Roma, Italia. Untuk pertama kalinya Indonesia menjadi bagian dari Troika G20 bersama Italia dan Arab Saudi sejak dibentuk pada tahun 1999. Forum G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) yang memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju. G20 bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat berkelanjutan, simbang dan inklusif. Hal ini menjadi salah satu sejarah penting bagi Indonesia mengingat bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang bergabung dalam forum G20 dan menduduki peringkat 10 dalam daftar paritas daya beli (Purchasing Power Parity) di antara anggota G20.

Jadi, apa saja dampak pelaksanaan Presidensi G20 bagi perekomian Indonesia? Jawabannya adalah sangat banyak. Terdapat 2 (dua) jalur isu strategis yang dibahas pada Forum G20, yaitu Finance Track dan Sherpa Track. Sesuai dengan namanya, finance track membahas tentang isu-isu keuangan, seperti kebijakan fiskal, moneter dan riil, investasi infrastruktur, regulasi keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional. Sedangkan sherpa track membahas bidang-bidang yang lebih luas di luar isu keuangan, seperti anti korupsi, ekonomi digital, lapangan kerja, pertanian, pendidikan, urusan luar negeri, budaya, kesehatan, pembangunan, lingkungan, pariwisata, energi berkelanjutan, perdagangan, investasi, industri, dan pemberdayaan perempuan. Seluruh agenda pertemuan yang akan dilaksanakan sesuai sektor pembahasan isu di atas akan menghasilkan communique yang berisi komitmen dan pernyataan bersama tentang isu global terkini dan hasil konsensus para anggota forum G20 kepada publik. Communique yang dihasilkan tersebut tentunya akan mengandung berbagai manfaat, terutama bagi perekonomian Indonesia. Beberapa manfaat perekomian yang dapat diterima Indonesia dari pelaksanaan Forum G20 adalah sebagai berikut.

  1. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, gelaran G20 akan menciptakan kontribusi sebesar US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia.
  2. Peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun.
  3. Dari sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebut gelaran G20 akan berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta dan juga 600 ribu – 700 ribu lapangan kerja baru ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fashion, dan kriya.
  4. Rangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang.
  5. Menurut Menteri Koperasi dan UMK, Teten Masduki, Presidensi G20 juga akan mendorong investasi pada UMKM dalam negeri, mengingat saat ini 80% investor global berasal dari negara-negara G20. Momentum menunjukkan keberhasilan reformasi struktural, antara lain dengan UU Cipta Kerja, untuk meningkatkan kepercayaan investor global.
  6. Indonesia akan berperan dalam mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia. Bila perekonomian dunia membaik, maka kita akan menerima dampak positifnya, salah satunya ekspor yang akan tumbuh tinggi.
  7. Pemulihan ekonomi dunia dan domestik juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat, peningkatan investasi dan kegiatan ekspor-impor yang tumbuh pesat. Dampaknya, penerimaan pajak tumbuh lebih dari 18 persen, penerimaan bea cukai tumbuh lebih dari 24 persen, dan penerimaan PNPB tumbuh lebih dari 23 persen.

Kolaborasi seluruh anggota G20 dalam mewujudkan pemulihan perekonomian dunia telah dilaksanakan dalam beberapa pertemuan. Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara anggota G20 telah melaksanakan pertemuan pertama Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) pada 17-18 Februari 2022 yang membahas 6 (enam) isu prioritas dan strategi agar dunia dapat lekas pulih dari dampak Pandemi Covid-19. Isu Prioritas tersebut terdiri atas ekonomi dan kesehatan dunia, arsitektur keuangan internasional, isu sektor keuangan, keuangan berkelanjutan, infrastruktur, dan perpajakan internasional. Pertemuan FMCBG tersebut telah menghasilkan communique yang menunjukkan komitmen dari seluruh anggota G20 dan dampak pemulihan perekonomian yang nyata bagi Indonesia. Communique yang dihasilkan terdiri atas sebagai berikut.

1. International Financial Architecture

a. Negara Maju : melakukan normalisasi kebijakan yang dikalibrasikan, direncanakan, dan dikomunikasikan dengan baik

b. Negara Emerging dan Berkembang : menerapkan kebijakan makro ekonomi dan sistem keuangan yang sehat untuk mengantisipasi normalisasi kebijakan negara maju, termasuk perlunya kebijakan arus lalu lintas modal dan diversifikasi mata uang

2. Financial Sector Reform

a. Memperkuat sektor keuangan global

b. Mengelola risiko dan mengoptimalkan digitalisasi sektor keuangan

c. Kerangka pengawasan terhadap aset crypto diperlukan

d. Melanjutkan implementasi G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Payments

e. Mendorong sistem pembayaran yang cepat, mudah, dan murah untuk inklusi keuangan

3. Sustainable Finance

a. Menuju Net Zero Emission

b. Perlunya komitmen dan kerja sama antara negara-negara G20 serta lembaga keuangan terkait pembiayaan perubahan iklim

c. Mendorong peran swasta dan internasional untuk membiayai perubahan iklim dengan kebijakan publik

4. Infrastructure

a. Melaksanakan G20 Roadmap

b. Meningkatkan peran sektor swasta dan publik dalam pembangunan infrastruktur

c. Mendorong prinsip quality infrastructure investment yang menolong banyak negara untuk bisa memilih pendanaan infrastuktur yang berkualitas

5. International Taxation

a. Menyepakati Dua Pilar Perpajakan Internasional:

Pilar 1: prinsip perpajakan untuk sektor digital

Pilar 2: Global Anti Base Erosion untuk menghentikan upaya penghindaran pajak

b. Dua Pilar Perpajakan Internasional dapat dilaksanakan pada 2023

c. Memberikan dukungan peningkatan kapasitas bagi negara-negara berkembang untuk implementasi Dua Pilar Perpajakan Internasional pada 2023

Pelaksanaan Presidensi G20 untuk tahun 2022 mengusung tema recover together, recover stronger. Melalui tema ini, Indonesia ingin membawa semangat pulih bersama, memberi manfaat yang tinggi bagi dunia, serta mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu dan saling mendukung dalam memasuki babak baru, yaitu pemulihan pasca pandemi yang inklusif dan berkelanjutan. Tanggung jawab dan kepercayaan yang telah diterima oleh Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 periode Tahun 2022 tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama berjuang dalam menyukseskan Presidensi G20 karena seluruh rakyat Indonesia harus sadar bahwa kesuksesan Presidensi G20 sangat berdampak pada hampir seluruh sektor pemerintahan, tidak hanya memberikan manfaat bagi Indonesia sendiri, melainkan juga berdampak luar biasa besar bagi dunia, terutama tanggung jawab kepemimpinan yang selama ini telah dijalankan Indonesia di dunia internasional.

#PulihBersama #G20Indonesia


Referensi :

https://g20.org/

www.kominfo.go.id

www.antaranews.com

Katadata.co.id

www.bo.go.id/id/g20/Default.aspx

Seharpag20indonesia.ekon.go.id

Infopublik.id/kategori/g20

www.indonesia.go.id.g20


Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini