Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Indonesia & Presidensi G20 2022
Ayutia Nurita Sari
Rabu, 17 November 2021 pukul 14:21:09   |   4356 kali

“Saya menerima palu sidang dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada sesi penutupan KTT G20 Roma, semalam. Penyerahan palu itu menandai penyerahan posisi keketuaan atau Presidensi G20 dari Italia ke Indonesia yang dimulai 1 Desember 2021 sampai setahun ke depan” - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Petama kalinya dalam sejarah Indonesia memegang Presidensi G20 pada tahun 2022 setelah G20 terbentuk sejak tahun 1999. Indonesia telah menjadi anggota sejak awal G20 dibentuk dan menjadi satu-satunya Negara dari ASEAN yang tergabung untuk mewakili kelompok negara berkembang dan kawasan Asia Tenggara.

Dalam sejarahnya, G20 telah menjadi forum utama kerjasama ekonomi internasional yang dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan global. Forum yang dimotori oleh negara-negara dengan perekonomian pesat di dunia ini juga telah menghasil berbagai solusi nyata, contohnya mendukung dunia kembali tumbuh serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial pada krisis keuangan global tahun 2008, menggiatkan OECD menerbitkan strategi Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) untuk mengatasi penghindaran pajak pada 139 negara. Selain itu, G20 juga berkontribusi dalam penanganan pandemi covid-19 melalui penangguhan pembayaran utang luar negeri pada negara berpenghasilan rendah, injeksi penanganan covid-19 sebesar >5 triliun USD (Riyadh Declaration), serta kontribusi lainnya dalam penanganan pandemi covid-19, dan penanganan isu-isu lainnya termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan.

Pada G20, Indonesia turut berperan dan terlibat dengan konsisten menerapkan hasil pertemuan G20 dan mengajukan beberapa inisiatif yang konstruktif, beberapa diantaranya adalah inisiatif Global Expenditure Support Fund kepada Negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas, inisiatif Global Infrastructure Connectivity Alliance untuk mendukung konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan, serta inisiatif Inclusive Digital Economy Accelator (IDEA HUB) sebagai tempat berkumpulnya para unicorn di negara G20 untuk bertukar ide dan gagasan.


Indonesia Memegang Presidensi G20 2022

Dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” yang dipilih untuk Presidensi G20 2022, Indonesia mengajak seluruh dunia bersama-sama saling mendukung untuk pulih dan mewujudkan tata kelola ekonomi dunia yang tumbuh lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam menentukan desain arah kebijakan pemulihan ekonomi global. Presidensi G20 Indonesia 2022 akan membahas dua arus isu utama, yaitu Finance Track yang akan membahas isu ekonomi dan keuangan serta Sherpa Track yang akan membahas isu lebih luas seperti perubahan iklim, perdagangan, energi, geopolitik, dan isu penting lainnya.

Pada Finance Track, agenda prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 yang akan dibahas diantaranya:

1. Exit strategy berupa global policy untuk melindungi negara-negara yang masih berupaya memulihkan perekonomian

2. Upaya mengatasi scarring effect yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan pada berbagai sektor

3. Standar pembayaran lintas batas negara dan prinsip-prinsip pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC)

4. Risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon dan mengimplementasikan sustainable finance

5. Open banking untuk mendorong produktivitas serta mendukung ekonomi dan keuangan yang inklusif (Digital Financial Inclusion)

6. Perpajakan internasional

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021, segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan G20 Tahun 2022 nantinya akan bersumber dari APBN Kementerian/Lembaga terkait, APBD Tahun 2021 dan 2022, Anggaran Bank Indonesia Tahun 2021 dan 2022, serta sumber pembiayaan lain yang sah sesuai dengan Undang-Undang.

Pemerintah Indonesia memastikan bahwa forum yang dibawa pada G20 Tahun 2022 akan mencerminkan pemecahan solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi dunia melalui upaya dalam menghasilkan solusi nyata untuk mengatasi tantangan tersebut.


Keuntungan bagi Indonesia

G20 memiliki posisi strategis karena merepresentasikan 60 persen dari populasi dunia, 85 persen perekonomian dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 80 persen investasi global, maka dengan keanggotan Indonesia dan Presidensi Indonesia pada G20 2022 menjadi salah satu bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia yang merepresentasikan negara berkembang.

Selain menjadi ajang untuk membentuk persepsi yang baik terhadap Indonesia atas resiliensi ekonomi terhadap krisis, Presidensi G20 Indonesia 2022 akan menjadi momentum yang baik untuk memberikan nilai tambah pada pemulihan ekonomi di Indonesia. Manfaat yang dapat langsung dirasakan adalah peningkatan devisa negara dari rangkaian acara dan kehadiran para delegasi yang tentunya akan berdampak langsung memberikan keuntungan pada berbagai sektor seperti pariwisata, transportasi, perhotelan, jasa, UMKM, hingga penyerapan tenaga kerja.

Pada International Conference “On Resilient and Sustainable Economy Recovery” Road to Indonesia G20 Presidency 2022, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dengan adanya kurang lebih 150 pertemuan di berbagai kota di Indonesia dalam rangka pertemuan G20 2022, diperkirakan akan membuka lebih dari 3.000 lapangan pekerjaan baru, meningkatkan konsumsi domestik sebesar US$119,2 juta yang juga berkontribusi pada PDB Indonesia sebesar US$533 juta.

Secara tidak langsung, dengan menampilkan keberhasilan reformasi struktural berupa Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi serta optimalisasi dalam inklusivitas finansial juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan investor terutama dari negara asing untuk meningkatkan arus investasi asing di Indonesia.

Presidensi G20 Indonesia 2022 bukanlah satu-satunya ajang untuk mengupayakan pemulihan ekonomi nasional dan membangkitkan perekonomian Indonesia. Namun kerjasama dalam membangun kolaborasi dan inovasi untuk mendukung transformasi ekonomi dan transformasi struktural pada berbagai sektor tentunya tetap dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas guna mengakselarasi capaian Indonesia Maju. Mari sukseskan Presidensi G20 Indonesia dan dukung terus Pemulihan Ekonomi Nasional!

“Recover Together, Recover Stronger”

Penulis: Ayutia Nurita Sari (Pelaksana Kanwil DJKN Suluttenggomalut)

Referensi:

Bank Indonesia. (2021). Presidensi G20 Indonesia 2022. https://www.bi.go.id/id/G20/Default.aspx#. Diakses pada 16 November 2021.

Kementerian Keuangan. (2021). Draft G20. https://www.kemenkeu.go.id/single-page/draft-g20/. Diakses pada 16 November 2021

Sugiarto, Eddy C. (2021). Presidensi G20 Pemulihan Ekonomi dan Indonesia Maju. https://www.setneg.go.id/baca/index/presidensi_g20_pemulihan_ekonomi_dan_indonesia_maju. Diakses pada 16 November 2021

Pemerintah Indonesia. 2021. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelengara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Jakarta: Sekretariat Negara

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini