Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Tingkatkan Permainan Fotografimu: Komposisi Rule of Third & Golden Ratio (Fibonacci)
Yosep Peniel Batubara
Senin, 27 September 2021 pukul 14:13:38   |   32698 kali

Sadarkah Anda dalam melihat hasil foto terdapat kecenderungan lebih nyaman melihat gambar objek dengan komposisi tertentu? Hal ini dikarenakan komposisi adalah kunci dari foto-foto yang baik. Dalam artikel kali ini, penulis akan membahas dua komposisi yang sangat terkenal bagi para fotografer dan yang mungkin secara tidak sadar Anda telah menggunakannya dalam mengabadikan momen Anda.


Rule of Thirds

Aturan Sepertiga atau Rule of Thirds merupakan suatu istilah dalam dunia fotografi untuk memposisikan objek foto di sepertiga bagian dalam foto agar gambar terlihat lebih estetik. Dengan menggunakan aturan pada kamera maka akan terlihat 9 kotak pada display kamera dan terdapat 4 titik yang bertemu di tengah bidang tersebut.


Menggunakan garis tersebut, tempatkan objek foto pada di titik yang bertemu di tengah bidang tersebut


Sumber: www.pixel.web.id

Untuk foto portrait atau manusia, maka objek foto dapat ditempatkan di titik tengah sebelah kiri ataupun kanan atas sehingga gambar akan menjadi lebih enak dipandang, tidak perlu memposisikan objek secara tepat pada titik tersebut. Namun, apabila objek tersebut semakin dekat dengan titik dan garis maka akan sebagus komposisi foto tersebut.


Sumber: pixel.web.id

Sementara untuk foto alam atau landscape, maka dapat diletakkan garis cakrawala pada garis atas atau bawah dengan membuat perbandingan 1/3 bagian atas atau 2/3 bagian atas dan bukan 1/2 bagian (di tengah-tengah) kemudian anda dapat menempatkan objek di titik tengah sebelah kanan atau kiri ataupun kedua titik tengah di sebelah bawah.

Golden Ratio (Fibonacci)

Golden Ratio atau Fibonacci Ratio merupakan suatu hukum yang dibuat oleh Leonardo Fibonacci sekitar tahun 1200 masehi. Ia menemukan bahwa terdapat suatu rasio absolut yang seringkali terlihat di alam, sebuah desain yang efisien secara universal dalam makhluk hidup dan menyenangkan mata manusia, yang disebut sebagai rasio emas “Fibonacci Ratio”. Hal ini tentunya kemudian berlanjut pada karya-karya yang fenomenal di seluruh dunia seperti lukisan legendaris Mona Lisa dan the Last Supper, desain produk dan logo seperti Apple dan Twitter, terlebih di dunia fotografi.


Sumber: geometryarchitecture.wordpress.com

Fibonacci dibuat melalui serangkaian kotak yang didasarkan pada rasio Fibonacci (1:1.618), panjang setiap persegi tersebut merupakan bilangan Fibonacci. Kemudian setiap persegi tersebut ditempatkan ke dalam kotak dalam bingkai sehingga mendapatkan kurva yang menyerupai bentuk spiral, pola ini lah yang dikatakan sebagai golden ratio.

Lalu bagaimana menggunakan rasio ini? Kita dapat menggunakan golden ratio di area manapun kita ingin menggunakannya di dalam frame dan tidak harus di ujung frame. Namun, dalam penggunaan rasio ini subyek lainnya juga diposisikan mengikuti kurva Fibonacci tersebut, sehingga mengarahkan mata orang yang melihatnya. Golden Ratio ini paling baik digunakan untuk gambar berjalan seperti bangunan, orang, atau subjek lainnya. Hal ini dikarenakan Golden Ratio digunakan untuk menambah atau menekankan Gerakan dalam sebuah gambar, sehingga dapat membangkitkan perasaan dinamis pada gambar yang diambil seperti foto-foto berikut:

Sumber (expertphotography.com)

Kedua komposisi tersebut sangat membantu fotografer untuk pertimbangan menempatkan subjek dan hal penting lainnya di dalam gambar.


Penulis: Yosep Seksi HI KPKNL Manado


Sumber:

1. expertphotography.com Golden Ratio vs Rule of Thirds (Which Composition Is Better?

2. digital-photography-school.com Divine Composition With Fibonacci’s Ratio (The Rule of Thirds on Steroids)

3. www.pixel.web.id Rule of Third, Aturan Sepertiga Komposisi Dasar Fotografi

4. expertphotography.com How to Use the Golden Ratio in Photography Composition

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini