Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Tips Jitu Menghadapi Pagebluk
Rakhmayani Ardhanti
Senin, 12 Juli 2021 pukul 13:56:54   |   19761 kali

Istilah pagebluk sering penulis dengar pada saat masih kecil dari cerita para simbah atau orang tua. Berdasarkan dongeng zaman dahulu, para orang tua menggambarkan pagebluk sebagai wabah yang tidak jelas jenis penyakitnya. Digambarkan pula apabila seseorang terkena penyakit pada pagi hari lalu mendadak sore atau malam hari yang bersangkutan meninggal dunia, demikian sebaliknya. Pagebluk menyebar ke hampir seluruh pelosok negeri. Penggambaran yang demikian menjadikan ketakutan dan kengerian. Keterbatasan informasi pada saat itu menjadikan suasana semakin mencekam dalam ketidakpastian.

Gambaran yang demikian atau cerita para orang tua dulu sedikit banyak terjadi pada saat ini. Penyebaran penyakit karena virus corona atau Covid-19 merupakan wabah penyakit seperti digambarkan para sesepuh. Virus corona melanda hampir di seluruh penjuru dunia. Pagebluk atau penyebaran wabah penyakit merupakan peristiwa anomali. Belum dapat diprediksi kapan berakhir, karena belum ditemukan obat. Lalu apa yang mesti kita lakukan menghadapi situasi yang demikian? Panik? Menggerutu? Marah? Menyalahkan? Atau semangat? Mencari Solusi? Berdamai? Berusaha hidup sehat?

Pemerintah tentu sudah mengambil langkah-langkah antisipasi mulai dari pengadaan vaksin, melakukan percepatan pemberian vaksin kepada masyarakat agar terbentuk herd immunity. Selain itu melaksanakan refocusing anggaran dengan lebih mengutamakan pada penanganan Covid-19. Pemerintah juga menyusun kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat agar laju penyebaran Covid-19 dapat dihambat. Masih banyak langkah-langkah yang diambil Pemerintah dalam menanggulangi wabah ini. Semua langkah tersebut memerlukan proses dan keterlibatan berbagai pihak. Pemerintah, masyarakat dan organisasi-organisasi yang ada di Indonesia bahkan diri kita sebagai pribadi dituntut untuk ikut serta terlibat dalam menghambat penyebaran Covid-19.

Pilihan tindakan dan pengambilan keputusan setiap individu sebagai anggota masyarakat sangat menentukan keberhasilan pelaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. Pilihan terbaik dalam menghadapi situasi ini adalah selalu berpikir positif. Setiap individu dalam masyarakat adalah bagian dari solusi terkait penanganan Covid-19. Artinya pola hidup dan segala tindakan didasarkan tindakan pencegahan yang semakin menular. Patuhi aturan untuk senantiasa Menjaga Jarak; Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjauhi Kerumunan, Membatasi mobilitas atau yang lebih dikenal dengan Gerakan 5 M.

Gerakan 5 M ini penting artinya karena menurut pemberitaan, Covid-19 dengan varian baru lebih susah untuk dideteksi dan lebih mudah menular. Setelah menjalankan gerakan 5 M maka wajib untuk mengikuti program vaksinasi. Vaksin dapat mencegah kejadian fatal akibat tertular Covid-19. Nah setelah semua hal tersebut dilakukan apakah sudah terbebas dari virus ini? Tentu tidak. Corona masih bisa menjangkiti. Lalu, apa yang mesti dilakukan?

Menurut laman Halodoc Coronavirus atau disebut juga dengan virus corona merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Seperti umumnya virus flu, dengan imunitas yang memadai maka akan sembuh dengan sendirinya. Namun untuk virus corona ini ada faktor-faktor yang dapat memperberat keadaan seperti ada tidaknya penyakit bawaan penderita. Untuk dapat mengalahkan virus ini selain pemberian vaksin juga perlu menjaga stamina tubuh. Virus tidak akan bisa masuk ke tubuh manusia jika staminanya bagus. Sehingga pilihan tindakan yang mesti kita ambil adalah melakukan vaksinasi dan stamina tubuh tetap terjaga. Bagaimana menjaga stamina berikut tips menjaga stamina tubuh berdasarkan pengalaman penulis dan hasil menyarikan dari berbagai sumber.

1. Olahraga

Berolahraga menjadi menu wajib dalam peningkatan stamina tubuh. Olahraga ini tentu dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan tubuh. Jadi bisa jadi setiap orang berbeda-beda kebutuhan olah raganya. Yang terpenting lakukan olahraga secara rutin dan terukur dari yang ringan terlebih dahulu kemudian lakukan peningkatan secara bertahap. Kita ambil contoh dari jalan kaki sebanyak 2.000 langkah kemudian bisa bertahap ditingkatkan menjadi 3.000, 5.000, 10.000 langkah dan seterusnya. Apabila telah dirasa nyaman bisa ditambah dengan olahraga otot. Lakukan kegiatan olahraga minimal 3 kali dalam seminggu.

2. Diet tinggi protein dan serat

Kandungan protein dan serat dalam makanan dapat membantu stamina tubuh tetap terjaga. Kandungan ini terdapat dalam daging, kacang-kacangan sayuran dan buah-buahan. Variasi makanan dan kelengkapan asupan yang dimakan setiap hari menentukan kebugaran tubuh.

3. Istirahat yang cukup

Secara teori tubuh butuh istirahat 6-8 jam setiap hari. Hal ini akan membantu tubuh untuk me- recharge. Oleh karena itu beri tubuh kita untuk melakukan recovery setelah aktivitas seharian.

4. Tidak stres

Stres menjadi pemicu menurunkan stamina. Tetap positive thinking untuk setiap keadaan. Seperti menyikapi kondisi saat ini. Menjadi bagian dari solusi dalam mencegah penyebaran Covid-19 adalah sesuatu yang positif. Dengan berpikir positif maka respon tubuh pun akan positif. Disamping itu tubuh perlu reward, maka berikan asupan jiwa yang memadai. Menekuni hobi adalah salah satu memberikan reward kepada tubuh atau dapat juga dengan melakukan me time.

Nah daripada mengerutu, marah dan melakukan tindakan yang tidak berfaedah, kita dapat berkontribusi dalam menghambat laju penyebaran Covid-19 dengan selalu berpikir positif dan menjaga stamina tubuh kita. Ingat lebih baik mencegah daripada mengobati. Tips sehat di atas dapat digunakan sebagai pedoman. Ayo menjadi bagian dari solusi. Salam sehat.

Penulis : Marhaeni Rumiasih
Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini