Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Covid-19
Ayundari
Selasa, 24 November 2020 pukul 21:41:57   |   10415 kali

Perkembangan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan besar bagi warga Indonesia bahkan hingga di penghujung tahun 2020. Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menangani Covid-19. Berdasarkan data pada website satgas Covid-19, sampai dengan 20 November 2020 terdapat 488.310 pasien yang terkonfirmasi positif di Indonesia dengan penambahan kurang lebih 3.940 pasien dari hari sebelumnya.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),bukan lockdown atau karantina wilayah, serta edukasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) terus dilakukan untuk menekan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tidak hanya itu, Pemerintah sedang mempersiapkan produksi vaksin Covid-19 yang saat ini masih menunggu hasil uji klinik fase III dan izin BPOM untuk dapat segera digunakan masyarakat.

Sampai uji klinik vaksin selesai dan vaksin siap diedarkan, masyarakat tetap harus melakukan segala upaya untuk mencegah tertular Covid-19. Masyarakat dapat menjalani aktivitas sehari-hari termasuk bekerja dengan pola hidup yang baru (new normal life) dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selanjutnya, mengonsumsi makanan bergizi dan mulitivitamin serta berolahraga juga dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga tidak mudah terserang Covid-19. Kesadaran masyarakat untuk menjaga diri sendiri serta orang lain berperan sangat penting untuk mencegah/memutus matarantai Covid-19.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Selain menjaga kesehatan tubuh, menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19 tidak kalah penting. Menurut WHO, bekerja atau bersekolah dari rumah, mengurangi kontak fisik dengan keluarga dan teman membutuhkan waktu penyesuaian yang tidak sebentar. Beradaptasi dengan perubahan dimaksud sembari mengelola rasa takut akan terinfeksi virus, baik diri sendiri maupun orang yang disayangi serta rasa sedih akibat ditinggalkan oleh keluarga/teman akibat Covid-19 dapat mengganggu kesehatan mental. Berdasarkan survei WHO di beberapa negara, permintaan akan layanan kesehatan mental meningkat selama pandemi. Mental yang terganggu dapat menyebabkan stres dan menurunnya imunitas tubuh sehingga memudahkan virus untuk menyerang. Memiliki rasa cemas dan takut di masa sekarang ini sangatlah wajar dan manusiawi. Akan tetapi, rasa cemas dan takut harus dikelola dengan baik sehingga kesehatan mental tetap terjaga. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjaga kesehatan mental selama masa pandemi antara lain 1) tetap update dengan informasi terkait Covid-19, 2) tidak menggunakan rokok dan minuman beralkohol untuk menghilangkan stres, 3) memulai hobi atau skill baru, 4) bersosialisasi melalui media sosial.

Pertama, masyarakat tetap mengumpulkan informasi terkait Covid-19 dari instansi yang kredibel seperti satgas Covid-19 atau WHO. Informasi yang kredibel akan memudahkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan penularan Covid-19 sehingga muncul rasa aman dalam diri karena telah berusaha dengan maksimal menghindari virus Covid-19. Kedua, rokok dan minuman beralkohol memang menimbulkan rasa tenang tetapi memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan, sebaiknya mengonsumsi rokok dan minuman beralkohol dihindari. Masyarakat dapat mengonsumsi buah-buahan seperti pisang atau alpukat dan coklat hitam untuk meningkatkan kadar hormon endorphin dalam tubuh. Hormon endorphin berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan stres pada tubuh seseorang. Sehingga mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan hormon endorphin adalah salah satu cara menjaga mental tetap sehat.

Ketiga, selama masa work form home atau karantina masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, perasaan bosan seringkali muncul. Mencoba memulai hobi atau skill baru di masa pandemi akan menambah kebahagiaan tersendiri. Keempat, manusia sejatinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dalam menjalani kehidupan. Interaksi fisik yang terjadi selama pandemi jauh berkurang dari sebelumnya, akan tetapi kemajuan teknologi dapat membantu masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Bertukar kabar melalui platform media sosial dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan rasa kepedulian antarsesama.

Badan Sehat, Mental Sehat

Covid-19 tidak dapat dihentikan seketika, masyarakat harus mulai menerima kenyataan untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan 3M adalah kunci utama untuk terhindar dari Covid-19. Selain itu, menjaga kesehatan mental juga sama pentingnya dengan menjaga kesehatan jasmani. Masyarakat yang mengalami stres berkepanjangan selama masa pandemi sebaiknya berkonsultasi kepada psikolog, psikiater atau tenaga professional lainnya. Mencari pertolongan bukanlah hal yang memalukan, melainkan suatu kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

Penulis : Marina Margaretha Manurung, pegawai Kanwil DJKN Kalimantan Barat

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini