Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Nilai-Nilai Olahraga Golf dan Pengelolaan Kinerja
Mahmud Ashari
Kamis, 01 Oktober 2020 pukul 22:55:37   |   14349 kali

Golf merupakan salah satu cabang olahraga dari permainan bola kecil yang bertujuan untuk memasukkan bola ke dalam lubang yang disebut hole dari daerah yang telah ditentukan menggunakan stick golf sebagai pemukulnya. Seorang pegolf harus mampu mengendalikan pikiran dan fisiknya sehingga membuahkan pukulan yang diharapkan.

Tantangan dalam olahraga golf tidak hanya berasal dari internal, seperti kondisi fisik dan kondisi psikis pegolf akan tetapi juga dari eksternal seperti karakterisktik setiap hole dan faktor cuaca terutama arah angin. Seorang pegolf harus mampu menaklukkan semua tantangan tersebut mulai dari tee shoot hingga memasukkan bola ke hole di green. Maka dari itu, seorang pegolf harus mampu fokus dan melakukan perencanaan dengan matang sebelum melakukan tee shoot dengan memperhatikan tantangan yang ada, misalnya dengan menetapkan target jumlah pukulan dalam setiap hole, posisi berdiri saat tee shoot dan posisi clap stick karena hal tersebut akan mempengaruhi arah bola.

Setiap hole dari lapangan golf memiliki karakteristik yang berbeda mulai dari jarak tee box hingga green, kontur lapangan dan elevasi di area green. Kondisi tersebut mengharuskan seorang pegolf untuk terus belajar di setiap holenya agar dapat memasukkan bola sesuai target yang ditetapkan. Selain itu, pegolf juga harus berpikir dan bertindak cepat apabila bola yang jatuh tidak sesuai dengan yang diinginkan yaitu dengan merubah rencana arah bola pada pukulan berikutnya dengan menggunakan stick yang sesuai.

Dalam olahraga golf, integritas juga merupakan modal yang harus dimiliki seorang pegolf dimana terdapat kondisi bola jatuh dan “tersembunyi” atau dalam posisi sulit untuk dipukul selanjutnya. Pegolf tidak akan menyerah begitu saja untuk terhindar dari pinalty, akan tetapi berusaha untuk mencari bola yang jatuhnya “tersembunyi” dan tetap memukulnya apabila masih memungkinkan untuk dipukul karena itu merupakan kebanggaan seorang pegolf jika berhasil melakukannya.

Selain itu, olahraga golf juga mengajarkan kita untuk meraih kesuksesan bersama. Hal tersebut dapat terlihat saat semua bola sudah memasuki area green, maka pegolf yang bolanya lebih jauh dari hole diberikan kesempatan untuk memukul terlebih dahulu dan pegolf yang bolanya lebih dekat dengan hole akan menunggu.

Berdasarkan uraian terkait olahraga golf di atas, tidak berlebihan kiranya jika penulis menghubungkannya dengan pengelolaan kinerja pada Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Menurut penulis, nilai-nilai penting dari olahraga golf yang dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan kinerja, yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan yang matang dan fokus pada tujuan

Dalam pengelolaan kinerja, perencanaan merupakan hal paling krusial dan menentukan atas keberhasilan pencapaian tujuan. Salah satu keberhasilan pencapaian tujuan yaitu dengan tercapaikan target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan. Dengan memperhitungkan semua tantangan baik dari internal maupun eksternal yang dianggap akan menganggu ataupun menghambat pencapaian target. Kita juga harus fokus melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan di awal tahun sehingga target IKU dapat tercapai di akhir tahun.

2. Terus belajar

Pencapaian target kinerja tidak semuanya berjalan mulus sesuai dengan yang kita rencanakan, tentunya ada kondisi di luar prediksi kita yang sangat signifikan menghambat pencapaian terget, seperti kondisi pandemi Covid 19 yang saat ini kita rasakan, dimana saat rapat Dialog Kinerja Organisasi setiap pegawai dituntut untuk melakukan manuver yang luar biasa, trial and error kegiatan bahkan banyak hal-hal baru muncul yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh kita dalam pencapaian target IKU.

3. Integritas

Integritas sudah menjadi harga mati yang harus dimiliki oleh seorang ASN Kementerian Keuangan. Namun, integritas tidak hanya sekedar mengindar dari fraud saja. Akan tetapi dalam pengelolan kinerja ASN Kementeian Keuangan juga dituntut untuk berintegritas, seperti dalam pengisian realisasai capaian IKU pada aplikasi e-performance, dimana pegawai harus jujur mengisi realisasi capaiannya dan atasan juga harus jujur dalam melakukan validasi.

4. Sukses Bersama

Pemilik peta strategi yang ulung akan mengerahkan sumber daya secara maksimal untuk pencapaian target kinerja. Untuk IKU yang belum tercapai, pemilik strategi dapat melakukan langkah strategis berupa pemberian tugas lintas seksi, dimana unit yang IKU-nya telah tercapai akan membantu unit yang IKU-nya belum tercapai sehingga di akhir tahun, semua IKU akan tercapai dan menjadi kesuksesan bagi seluruh pegawai di organisasi tersebut yang tercapture dari Nilai Kinerja Organisasi yang optimal.

Dengan menerapkan nilai-nilai yang ada pada olahraga golf, maka pengelolaan kinerja di DJKN akan berkualitas dan berintegritas sehingga akan membawa dampak yang positif, tidak hanya kepada para pegawai DJKN namun juga kepada kejayaan DJKN yang kita cintai.



Penulis: Budi Hardiansyah – Kasi Kepatuhan Internal KPKNL Kisaran

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini