Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Tahukah Kamu Kenapa Lhokseumawe Disebut Sebagai Kota Petro Dollar?
Mateus Putra Dinata
Senin, 07 September 2020 pukul 11:33:37   |   22813 kali

Lhokseumawe adalah sebuah kota di provinsi Aceh yang berada di lintas pantai timur antara Banda Aceh dan Medan. Lhokseumawe memiliki luas wilayah 181 km persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 203.000 jiwa. Kota ini awalnya merupakan ibukota dari Kabupaten Aceh Utara. Namun sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 2 tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe, Lhokseumawe resmi menjadi kota administrasi sendiri yang terpisah dari Kabupaten Aceh Utara.

Dikenal sebagai kota penghasil gas di Provinsi Aceh, pertambangan gas di Lhokseumawe bermula saat Pertamina menggandeng Mobil Oil untuk melakukan observasi sumber minyak pada tahun 1968. Kontrak bagi hasil tersebut berhasil menemukan ladang gas alam di Arun, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1971. Ladang gas Arun menyimpan cadangan gas yang sangat besar, yang saat itu diestimasi sebagai cadangan gas alam terbesar di dunia. Tidak main-main, ladang gas Arun ditaksir menyimpan cadangan gas mencapai 17,1 triliun kaki kubik.

Penemuan ladang gas Arun mendapat perhatian besar dari pemerintah sehingga Presiden Soeharto kemudian meresmikan PT Arun Natural Gas Liquefaction Co. pada tanggal 19 September 1978. Kinerja ekspor dari PT Arun sangat tinggi dan berhasil merajai ekspor gas alam terbesar di dunia pada periode 90-an. Dari banyaknya cadangan gas dan aktivitas kinerja ekspor tersebut, akhirnya Lhokseumawe mendapat julukan sebagai kota Petro Dollar.

Aktivitas PT Arun Natural Gas Liquefaction Co. dengan cadangan gas alamnya tidak hanya menghasilkan devisa melalui ekspor, tetapi juga menstimulus aktivitas industri lainnya yang bergantung pada gas untuk aktivitas produksinya. Beberapa perusahaan tersebut antara lain PT Pupuk Iskandar Muda, PT Asean Aceh Fertilizer, dan PT Kertas Kraf Aceh. Aktivitas industri tersebut telah menyerap tenaga kerja sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat di Lhokseumawe dan sekitarnya.

Selain kekayaan gas alamnya, Lhokseumawe juga unggul secara komparatif karena dilintasi oleh Garis Komunikasi Laut (Sea Lines of Communication). Garis Komunikasi Laut merupakan rute maritim utama antar pelabuhan yang digunakan untuk perdagangan, kebutuhan logistik dan angkatan laut.

Keunggulan tersebut dioptimalisasi dengan baik melalui pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. KEK Arun Lhokseumawe resmi beroperasi pada 14 Desember 2018 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. KEK Arun Lhokseumawe yang berfokus pada sektor energi, petrokimia, agro industri dan logistik diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di Lhokseumawe dan sekitarnya.

(Narasi: Matt. Foto: Matt)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini