Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
KPKNL Sidoarjo Semangat Melayani Di Tengah Pandemi
Retno Sri Astuti
Jum'at, 24 April 2020 pukul 11:25:21   |   605 kali

Dunia tengah dirundungkabut Pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) yang sebelumnya dikenal sebagai Novel 201 Novel Coronavirus (2019-nCoV) penyakit pernapasan, sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan nama resmi sebagai COVID-19 pada bulan Februari 2020. menurut laman World Health Organization (WHO) merupakan penyakit menular yang disebabkan coronavirus yang paling baru ditemukan. Wabah COVID-19 telah digambarkan sebagai krisis kesehatan global yang parah, sebab hampir tidak ada Negara yang luput dari infeksi virus yang berawal dari Wuhan, China tersebut. Wabah COVID-19 pertama diidentifikasi di Wuhan, China pada Desember 2019 dan dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan, Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Sejak 3 Januari 2020, China telah secara teratur memberi tahu WHO serta negara-negara dan wilayah terkait, Hong Kong, Makau, dan Taiwan, tentang wabah pneumonia tersebut. Perkembangan dan pelaporan secara teratur menjadi perhatian WHO. Akhirnya, lembaga kesehatan dunia tersebut mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global pada 30 Januari 2020. Beberapa waktu kemudian, tepatnya 11 Februari 2020, WHO mengumumkan virus baru ini disebut COVID-19.

Data penyebaran COVID–19 di Indonesia per 19 April 2020 yang dilaporkan oleh Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, jumlah kasus pasien positif 6.575 pasien, Jumlah PDP 15.646 orang, Jumlah ODP 178.883 orang, dan pasien meninggal 582 jiwa. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia terbanyak jumlah kasus positif COVID-19 di Asia Tenggara.

Wabah COVID-19 memiliki penyebaran yang cepat dengan penularan merah melalui tetesan pernafasan (small droplets) ketika penderita batuk atau bersin. Penderita Covid-19 dapat menunjukkan gejala diantaranya demam, lelah, batuk kering, kesulitan bernafas, atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal inilah yang membuat penyebaran wabah semakin luas karena seseorang tidak mengetahui apakah ia adalah pembawa virus (virus carrier) atau bukan.

Salah satu cara untuk menekan agar angka penyebaran wabah tidak semakin besar tak terkendali adalah dengan pembatasan jarak sosial/fisik (social/physical distancing) di mana setiap orang menjaga jarak aman agar seseorang tidak menularkan/tertular virus dari orang lain. Sesuai intruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengingatkan bahwa belum ada satu pun obat yang ampuh melawan COVID-19. Presiden mengingatkan COVID-19 hanya bisa dicegah melalui kedisiplinan. "Saat ini obat ampuh untuk virus corona belum ada, tapi penyebarancorona dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dari kita sendiri. Ya,disiplin diri. Mulai dari disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, disiplin hindari kerumunan, dan ini harus dilakukan secara bersama-dan terus menerus tidak boleh terputus," ujar Jokowi.

Wabah COVID-19 adalah sebuah bencana, krisis kesehatan global dunia dan menjadi ujian bagi kita semua. Dunia sedang bahu membahu menangani pandemi ini tak terkecuali bangsa Indonesia, terus berjuang melawan virus pandemi ini. Strategi mengurangi penyebaran serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Dampak sosial akibat penerapan sosial distancing ini mari bergotong-royong membantu masyarakat yang membutuhkan.

Seluruh sektor terkena dampak menyebarnya COVID-19, termasuk sektor pelayanan publik termasuk Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL Sidoarjo). Banyak jenis pelayanan yang membutuhkan interaksi langsung antara Pegawai dengan para pengguna jasa (stakeholder) sehingga pelayanan diarahkan lewat telepon, whatsapp, e-mail dan sejenisnya, meminimalisir adanya kontak langsung. Menteri Keuangan Republik Indonesia, SriMulyani Indrawati, menginstruksikan agar Pegawai Kementerian Keuangan menerapkan skema Work From Home (WFH)/ Kerja Dari Rumah demi mencegah penyebaran COVID-19. Bersama-sama melakukan upaya pencegahan penyebaran virus merupakan prioritas utama seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali pegawai Kementerian Keuangan. Sebagaimana pesan Menteri Keuangan "Kepada seluruh pimpinan di Kemenkeu, maksimalkan proses kerja work from home, pekerjaan yang dilakukan di kantor adalah sesuatu yang bersifat urgent, tolong lindungi aset terbesar Kemenkeu dan 80.000 pegawai yang saya cintai,untuk saya," pesan beliau. Semoga kebijakkan ini sejalan dengan kebijakaan yang diterapkan pada kantor vertikal di bawahnya.

Pelayanan tatap muka yang biasa dilakukan di Area Pelayanan Terpadu (APT) untuk sementara ditiadakan demi kepentingan dan keselamatan bersama. Para pegawai KPKNL Sidoarjo mengoptimalkan pelayanan dalam jaringan (online) kepada pengguna jasa melalui berbagai media. Meski tanpa tatap muka, KAMI TETAP BERSAMA ANDA, melayani melalui alamat email kpknlsidoarjo@kemenkeu.go.id. WFH semoga tidak menyurutkan semangat bekerja para pegawai KPKNL Sidoarjo, justru menimbulkan semangat dan inovasi dalam pelayanan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam melakukan pelayanan jarak jauh. Para pengguna jasa juga dapat menghubungi nomor 031 8057109 jika membutuhkan bantuan. Beberapa pegawai yang secara bergantian tetap bekerja dari kantor demi berjalannya pelayanan. Seluruh pegawai KPKNL Sidoarjo yang bekerja dari kantor wajib mematuhi protokol Antisipasi penyebaran COVID-19 dengan melakukan pembatasan jarak sosial/fisik (social/physical distancing). Dengan adanya pandemi ini selain kita tetap bekerja melayanani pengguna jasa, yang lebih utama adalah tingkatkan ibadah kita dan kepedulian terhadap masyarakat.

Semoga pandemi segera berlalu, kehidupan dunia menjadi normal dan cerahkembali dengan kita turut serta meredam penyebarannya, jangan sampai terjadi bencana kemanusiaan yang tak diharapkan. Kita bersama-sama bangkit kembali menuju Indonesia yang lebih kuat dan hebat. Menteri Keuangan RI Indonesia, SriMulyani Indrawati berpesan khusus kepada pegawai Kementerian Keuangan "Saya juga minta ke seluruh jajaran Kemenkeu tetap menjaga semangat kerja meskipun kerja dari rumah. Kita terus harus memberikan bakti kita ke Republik ini melalui kerja, meskipun kerja dari rumah jangan hilangkan nilai-nilai Kementrian keuangan," demikian pesannya.

(onter/HI Sidoarjo)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini