Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Banyu Biru: Semangat Kartini di Bulan Suci
Arifin Nurhartanto
Selasa, 27 April 2021   |   190 kali

Yogyakarta - Masih ingat dengan Program khas Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta, Banyu Biru? Ya, Banyu Biru, “Banyak Ilmu di Bincang Rabu”, merupakan sebuah wadah untuk saling berbagi informasi secara terstruktur dan terjadwal mengenai peraturan terbaru maupun pengetahuan lain yang dapat mengasah keterampilan punggawa KPKNL Yogyakarta baik ASN maupun non-ASN.

Sempat terhenti karena pandemi, Rabu (21/4) lalu, bertempat di Aula Kraton Gedung Keuangan Negara Yogyakarta, Banyu Biru kembali hadir dengan beberapa menu tematik yang dihadirkan dengan apik.

Menu pembuka yakni internalisasi dari Seksi Piutang Negara mengenai Crash Program Keringanan Utang yang dibawakan oleh Nuni Budi Prastiwi. Dengan penuh antusias, Nuni menjelaskan serba serbi Crash Program, mulai dari latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, hingga besaran keringanan yang diberikan.

Pada sesi yang sama, ditayangkan pula video testimoni dari penanggung hutang yang sudah menikmati manfaat dan merasa terbantu untuk dapat lunas dari hutang melalui program keringanan utang ini. Internalisasi mengenai Crash Program Keringanan hutang ini perlu dilaksanakan, mengingat setiap punggawa akan mendapat giliran memberikan layanan pada Area Pelayanan Terpadu (APT) yang sekaligus menjadi agen informasi mengenai tugas fungsi dan informasi terkini terkait layanan KPKNL Yogyakarta.

Beranjak ke menu selanjutnya, dikarenakan penyelenggaraan Banyu Biru kali ini bertepatan dengan Hari Kartini, maka dalam rangka memperingatinya, Kepala KPKNL Yogyakarta Marhaeni Rumiasih menyampaikan butir-butir keteladanan dan motivasi semangat Kartini pada segenap punggawa KPKNL Yogyakarta.

Marhaeni menyampaikan bahwa stereotip dan bias gender yang masih banyak terjadi adalah karena pengaruh budaya patriarki. “Kartini adalah contoh perempuan yang melihat permasalahan dan mau bergerak untuk membuat perbaikan. Jika perempuan ingin maju, diri sendirilah yang menggerakkan? Banyak yang masih harus dibenahi terkait peran perempuan yang bisa dimulai dari diri sendiri,”ujar wanita hobi traveling dan pemburu spot-spot menantang tersebut. “Perempuan sudah seharusnya saling bergandeng tangan, tidak saling menjatuhkan,” tambahnya.

Menu pamungkas dalam Banyu Biru adalah peluncuran inovasi terbaru dari Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Yogyakarta yang diberi nama One Stop Service Auction atau disingkat OSS-Auction. Dijelaskan oleh Kepala Seksi Pelayanan Lelang Hidayat Hasanuddin bahwa OSS-Auction dilatarbelakangi oleh harapan untuk bisa menghadirkan lelang dalam genggaman. “OSS-Auction merupakan suatu upaya perbaikan layanan dalam pelayanan lelang sehingga lelang bisa diakses oleh pengguna jasa dimanapun dan dalam kondisi bagaimanapun,” ungkap Hidayat.

Disampaikan pula olehnya keunggulan maupun kendala OSS-Auction. Harapannya, dengan mengenali keunggulannya maka bisa dimaksimalkan manfaat bagi seluruh pengguna jasa lelang. Lebih lanjut, dengan memahami kendala yang ada maka dapat segera dimitigasi dan dicarikan solusi demi kesempurnaan layanan OSS ke depannya.

Rangkaian acara tersebut diakhiri dengan penyampaian materi Islami oleh Agus Suprapto, yang mengambil judul Etos Kerja Islami. (Tulisan/Foto : Dhanti/Arifin)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini