Yogyakarta - (06/03) KPKNL
Yogyakarta melaksanakan survei penilaian Barang Milik Negara (BMN) atas permohonan dari
Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto Yogyakarta.
Objek survei adalah dua buah kendaraan roda dua yaitu sebuah Harley Davidson jenis “police” produksi
tahun 1995 dan Honda GL 100 produksi tahun 1995. Survei tersebut dilaksanakan
oleh tim penilai KPKNL Yogyakarta yang terdiri dari Rouf Abqi Riptadi, Rakhmayani
Ardhanti dan Hasto Satrio Prafitriaji.
Kepala Seksi Pembekalan
dan Materiil, Dinas Logistik Pangkalan
TNI AU Adisutjipto Yogyakarta Letnan Kolonel Meity Zuhriati mengungkapkan hal-hal
yang mendasari pengusulan penghapusan kendaraan-kendaraan tersebut. Selain usia
kendaraan yang sudah lebih dari 20 tahun dan kondisi fisik yang sudah kurang
layak serta sparepart yang susah
diperoleh, kendaraan-kendaraan tersebut masih membutuhkan biaya perawatan yang
cukup besar. “Sudah sejak tahun 2014 kedua motor ini disimpan di gudang dan
hanya dipanaskan atau sesekali dijalankan untuk menjaga kondisi mesin. Sudah
saatnya kedua motor ini diusulkan untuk dihapuskan untuk mengurangi beban
pemeliharaan yang tidak sedikit. Untuk itu kami sangat mengharapkan kerja sama
dari KPKNL Yogyakarta untuk membantu pelaksanaan penghapusannya,” ungkapnya.
Menurutnya kedua motor tersebut sudah sangat berjasa dalam pelaksanaan tugas di Lanud TNI AU Adisutjipto Yogyakarta, terutama motor besar Harley Davidson yang selama ini telah menjadi salah satu motor kawal bagi para pejabat yang berkunjung di Yogyakarta. Motor ini sudah menjadi salah satu ikon dalam setiap acara penyambutan dan pengawalan tamu penting, baik tamu Gubernur D.I. Yogyakarta maupun tamu negara lainnya. “Kami harus segera menghapuskan kendaraan ini karena sudah ada penggantinya untuk melaksanakan tugas penyambutan dan pengawalan tamu penting,” tambah Meity menutup wawancara.
Dalam kesempatan
terpisah, Kepala Seksi Penilaian KPKNL Yogyakarta Yusup Sugiyarto mengatakan
bahwa KPKNL Yogyakarta selalu siap melaksanakan penilaian yang diajukan oleh
seluruh satker di wilayah kerja KPKNL Yogyakarta. “Pelaksanaan survei penilaian
Barang Milik Negara (BMN) ini merupakan tugas dan kewajiban yang harus segera
kami tindaklanjuti sehingga BMN tersebut segera dapat diusulkan untuk dilelang
melalui KPKNL Yogyakarta ”, papar lelaki yang memilih archery sebagai hobi barunya. (Penulis/Foto:
Twin/Djoehard)