Samarinda –  Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Samarinda Nezaretta didampingi Kepala Seksi Pelayanan Lelang Gatot Tri Wahyu Mulia melakukan pemusnahan security paper yang tidak digunakan karena rusak/salah pengetikan, sesuai amanat Perdirjen Kekayaan Negara Nomor PER-2/KN/2012 tentang Pembuatan Kutipan Risalah Lelang oleh KPKNL pada Jumat (10/4) di ruang Kepala KPKNL Samarinda.

Pemusnahan ini dihadiri Kepala bidang Lelang Kanwil DJKN Samarinda Bambang Sulistyono, Kepala Seksi Bina Lelang 1 Omansah dan Anwar Hidayat.

Bambang Sulistyono yang akrab disapa Abeng menekankan perlunya azas ketelitian, kecermatan dan kehati-hatian dalam penyusunan produk lelang berupa Minut, Salinan dan kutipan Risalah lelang. Hal ini disebabkan produk lelang yang dihasilkan akan menjadi dasar peralihan hak, bukti otentik dan alat pembuktian di pengadilan, sehingga tidak menjadi ganjalan di masa yang akan datang. “Kesalahan atau kekeliruan dapat diminimalkan apabila kita membiasakan diri bekerja dengan teliti, cermat dan hati-hati,” ujarnya saat mengunjungi KPKNL Samarinda pertama kali ini sejak menduduki jabatan baru sebagai Kepala Bidang Lelang.

Pemusnahan security paper tersebut dimaksudkan agar security paper yang rusak tidak disalahgunakan demi menjaga pemakaian security paper yang tepat dan benar dalam pelayanan lelang di KPKNL Samarinda. Pada kesempatan itu, Abeng juga meminta kepada para pejabat lelang KPKNL Samarinda untuk lebih teliti dalam pengetikan kutipan risalah lelang agar nantinya tidak terjadi lagi kesalahan yang sama.

Kepala KPKNL Samarinda Nezaretta mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bimbingan Kanwil DJKN Kalimantan Timur di bidang pelayanan lelang.  “Dengan hadirnya Kabid Lelang yang baru kiranya dapat memberi warna dan semangat dalam kegiatan lelang di lingkungan Kanwil DJKN Kalimantan Timur, sehingga dapat memenuhi target yang ditetapkan,” ujarnya. Sebagai penutup, Kasi Lelang Gatot Tri Wahyu Mulia memaparkan capaian kinerja lelang triwulan I tahun  2015 KPKNL Samarinda yaitu 68 frekuensi lelang  (23 %), pokok lelang sebesar Rp.7,6 milyar ( 24%), dan Bea Lelang sebesar Rp.265 Juta (13%). “Untuk lelang e-auction sebanyak 11 frekuensi atau 3,7%,” pungkasnya. (Seksi HI KPKNL Samarinda)