Jumat (03/6) KPKNL Samarinda menyelenggarakan
Kegiatan Sharing Session Manajemen
Talenta Beasiswa (MTB) DJKN secara virtual yang dihadiri oleh pegawai DJKN di
lingkungan Kanwil Kalimantan Timur dan Utara. Menghadirkan narasumber dari
Sekretariat DJKN Subbagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Kepemimpinan yakni Evan Widyatama, Rizky Akita, dan Marco Matius.
Kegiatan diawali dengan penyampaian pengantar
dari Kepala KPKNL Samarinda, Bagus Kurniawan. “Saat ini DJKN menyediakan wadah
untuk mempersiapkan diri bagi para pegawai yang ingin melanjutkan sekolah
setingkat diatasnya salah satunya melaui program coaching di MTB DJKN. Jadi MTB DJKN bukan semata-mata ingin
mempersulit para pegawai yang ingin melanjutkan studi melalui skema beasiswa dengan
mewajibkan para pegawai masuk ke dalam wadah tersebut, namun justru ingin
membantu mempersiapkan pegawai untuk dapat masuk ke institusi pendidikan yang
diinginkan”, tutur Bagus.
Dalam paparannya, Evan Widyatama yang saat ini
menjabat sebagai Kepala Subbagian Pengembangan SDM dan Kepemimpinan Sekretariar
DJKN memaparkan dari 3.958 jumlah pegawai DJKN, 1.218 pegawai atau 31 persen
pegawai memiliki potensi untuk melanjutkan studi kejenjang S2 dan S3, “Jika
dikaitkan dengan komposisi pegawai DJKN, kurang lebih 4 persen pegawai DJKN ada
potensi untuk melanjutkan studi ke jenjang S3, dan 27 persen berpotensi
melanjutkan ke jenjang S2”, tuturnya.
Evan juga menyebutkan bahwa wadah ini juga
bertujuan untuk mengubah perilaku pegawai agar menjadi perencana yang baik,
lebih berpikir kritis dan analitis, “Harapannya wadah ini benar-benar untuk
pegawai potensial yang memiliki komitmen tinggi terhadap hal tersebut”. Pengelola
MTB menyediakan fasilitas berupa program pengembangan dan juga layanan
konsultasi, dukungan proses administrasi yang dibutuhkan pegawai untuk
mendaftar beasiswa, serta monitoring dan evaluasi berkala terhadap program
tersebut. Peserta wajib menjalankan program yang telah disusun oleh pengelola
MTB dan juga melakukan riset mandiri terkait beasiswa yang akan dituju dan
program studi yang sesuai dengan minat pegawai dan memenuhi kebutuhan
organisasi.
Dalam sesi diskusi, Marco berpesan kepada
seluruh pegawai yang nantinya akan mendaftar beasiswa untuk memperhatikan
tenggat waktu pendaftaran beasiswa sehingga dapat mempersiapkan dokumen
persyaratan dengan matang.
“Dari sisi eligibilitas harus memenuhi
persyaratan meneruskan pendidikan sesuai ketentuan PMK 18 tahun 2009, status
minimal 2 tahun PNS atau minimal masa kerja 2 tahun pasca tugas belajar
sebelumnya. Dan dari sisi program studi khusus tujuan luar negeri, studi
pilihan diutamakan masuk ke dalam peringkat 30 besar dunia”, sebut Evan dalam
paparannya. Saat ini MTB DJKN telah membuka pendaftaran gelombang II tahun 2022
paling lambat tanggal 24 Juni 2022 untuk pengisian formulir pendaftaran dan
maksimal tanggal 27 Juni 2022 untuk penyampaian secara kolektif melalui nota
dinas resmi kepada Sekretariat DJKN.
Dalam pemilihan universitas, Akita berpesan
agar para pegawai yang ingin mendaftar untuk memastikan universitas yang ingin
dituju, “Agar kiranya para pegawai yang ingin mendaftar untuk memastikan universitas
prioritas karena akan menjadi dasar pengelola untuk menentukan mentor/ coach untuk mendampingi peserta MTB sepanjang
program berlangsung, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal”,
sebut Akita dalam sesi tanya jawab. (LAR)