Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Beseprah : Sarapan Massal Dalam Hamparan Kain Satu Kilometer
Detami Pradiksa
Kamis, 12 September 2019   |   1095 kali

Pada rangkaian Upacara Acara Erau terdapat salah satu tradisi yang menarik untuk diikuti. Tradisi tersebut adalah beseprah, yang dalam bahasa Kutai artinya makan bersama sambil duduk bersila di atas tikar. Semua lapisan masyarakat berbondong – bondong datang menghadiri acara tersebut mulai dari kerabat Kesultanan termasuk Sultan dan Putra Mahkota, pejabat daerah, serta masyarakat dari berbagai lapisan. Pada tahun ini, beseprah tepat dilaksanakan pada Rabu, 11 September 2019 dari mulai pukul 07.30 sampai 08.00 WITA dengan menggelar terpal biru dengan dilapisi kain putih sepanjang jalan depan Museum Mulawarman, Jalan Tepian Pandan, Kecamatan Tenggarong. KPKNL Samarinda berkesempatan untuk turut serta memeriahkan acara tersebut dengan memenuhi undangan dari stakeholder.

Sejak pagi sebelum acara dimulai masyarakat terlihat sibuk menyiapkan berbagai jenis makanan yang telah siap untuk dihidangkan dan disantap bersama. Ada berbagai macam makanan yang disajikan di hamparan kain sepanjang satu kilometer tersebut mulai dari nasi kuning, nasi putih lengkap dengan pirik cabek (sambal), nasi kebuli, ikan asin, gence ruan (ikan gabus goreng yang dilumuri sambal), botok, semor, bubur, sanga ubi (ubi goreng), jajanan khas Kutai seperti  putu labu, serabai, untuk-untuk, roti gembong, buah-buahan dan aneka jenis makanan lainnya. Sambil menunggu acara dimulai kita dapat menikmati alunan musik khas Kutai yang dimainkan dari sebelum acara hingga akhir acara yang membuat kearifan lokal semakin terasa.

Pada acara beseprah, seluruh hadirin duduk secara berkelompok mengelilingi hidangan yang telah disajikan. Acara diawali dengan berdoa bersama dengan dipimpin oleh satu orang kemudian setelah terdengar bunyi gong yang di pukul oleh Sultan barulah semua yang peserta diperbolehkan untuk menyantap makanan. Meski yang hadir dari beragam status sosial namun saat berlangsungnya acara perbedaan sama sekali tidak terasa. Mereka menyantap hidangan bersama – sama secara akrab dan rukun, terlihat juga turis dari mancanegara yang turut menikmati hidangan.

Dahulu kala, beseprah diselenggarakan oleh Sultan yang berkuasa sebagai jamuan kepada rakyatnya. Jamuan tersebut menjadi simbolisasi harapan dan doa yang dipanjatkan oleh Sultan agar dapat menjadi pemimpin yang selalu mengayomi masyarakat yang dipimpinnya. Meski secara politis Kesultanan Kutai tidak lagi memerintah warga Kutai, nilai-nilai ini tetap dilestarikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Jika dahulu pihak Keraton yang menyuguhkan aneka hidangan bagi masyarakat, maka kini hidangan-hidangan tersebut disediakan oleh jajaran dinas Kabupaten Kutai. (https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/beseprah-nuansa-kebersamaan-dalam-tradisi-sarapan-massal-warga-kutai)

Selain berfungsi sebagai makan gratis, acara ini juga menjadi simbolisasi pendekatan kerabat Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara dan pemerintah dengan masyarakat sekitar serta melestarikan tradisi masyarakat yang telah ada sebelumnya.

Seksi HI KPKNL SMD/DP

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini