Tingkatkan Layanan Inklusif: KPKNL Pekanbaru Bekali Pegawai Dengan Pelatihan Bahasa Isyarat
ZULFA ASRIA NAFIATI
Rabu, 27 Maret 2024 |
115 kali
Pekanbaru, 21 Maret 2024 - KPKNL Pekanbaru menggelar sebuah pelatihan bahasa
isyarat yang unik, memperkenalkan kedua varian bahasa isyarat yang lazim
digunakan bagi penyandang tuna rungu, yaitu Sistem Isyarat Bahasa Indonesia
(SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Acara ini dipandu oleh Guru-guru
terampil dari Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Pekanbaru, yang ahli dalam
mendidik siswa dengan kebutuhan khusus.
Seluruh petugas pemberi layanan (frontliners),
pejabat fungsional, dan perwakilan seksi teknis antusias untuk turut serta
dalam pelatihan ini, menandakan komitmen atas peningkatan aksesibilitas dan
inklusivitas dalam layanan publik. Maulina Fahmilita, Kepala KPKNL Pekanbaru,
menyatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan visi
KPKNL Pekanbaru sebagai lembaga yang ramah kepada semua warga.
"Pelatihan ini sangat penting bagi kita semua,
sebagai momentum refleksi diri betapa banyak hal yang harus kita syukuri untuk
kemudian menumbuhkan empati dan memahami kebutuhan teman-teman disabilitas,"
ujar Wanita kelahiran Bukittinggi ini. "Diharapkan melalui pelatihan ini
kita siap dan mampu mempraktekkan ilmu berkomunikasi dan berinteraksi dengan kelompok
rentan." tandasnya.
Pengajar dari Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina
Pekanbaru, Ibu Reny Sriyanti memimpin pelatihan tersebut dengan penuh semangat.
Tidak hanya mengenalkan dasar-dasar bahasa isyarat umum, tetapi juga
memperkenalkan Bahasa Isyarat SIBI dan BISINDO kepada para peserta.
"Memahami bahasa isyarat ini sangat penting
karena itu adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan efektif dengan
pengunjung instansi yang merupakan penyandang disabilitas," kata Ibu Reny
Sriyanti. “Tidak hanya melalui Bahasa Isyarat saja, tetapi ekspresi, mimik
wajah, maupun gerak tubuh kita juga penting diperhatikan karena penyandang
disabilitas peka terhadap hal ini” imbuhnya.
Selama acara, para peserta diberikan kesempatan
untuk berlatih bahasa isyarat dalam situasi nyata, termasuk berinteraksi dengan
tamu-tamu dari komunitas yang menggunakan bahasa isyarat sebagai alat
komunikasi utama. Mereka juga diberikan materi tentang bagaimana menghadapi
situasi-situasi spesifik yang melibatkan komunikasi dengan orang-orang yang
menggunakan bahasa isyarat.
Para peserta melaporkan bahwa pelatihan ini
memberikan wawasan yang berharga dan membangun pemahaman yang lebih baik
tentang kebutuhan dan harapan komunitas yang menggunakan bahasa isyarat. Mereka
berharap bahwa pelatihan ini akan menjadi langkah awal untuk menciptakan
lingkungan yang lebih inklusif dan aksesibel di KPKNL Pekanbaru.
Dengan adanya pelatihan ini, KPKNL Pekanbaru menegaskan komitmennya
untuk terus bergerak menuju masyarakat yang lebih inklusif, di mana semua warga
dapat merasa didengar, dihormati, dan diakui. Langkah-langkah seperti ini
menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang lebih berkeadilan bagi
semua.
Foto Terkait Berita