Seringkali kita merasa sangat malas
untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang pada akhirnya membuat pekerjaan kita
tertunda. Menunda pekerjaan sama saja membuat pekerjaan tersebut menumpuk sehingga
rasa malas pun akan bertambah. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas kita
sebagai seorang aparatur sipil negara.
Pengertian malas dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Malas juga dapat
diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang menghindari pekerjaan yang
seharusnya dapat dikerjakan dengan potensi dan energi yang dimiliki. Malas juga
sering dikaitkan dengan dua perilaku,
yaitu prokrastinasi (menunda-nunda) dan idleness (berdiam diri
tanpa melakukan apa-apa).
Dilansir
PsychCentral, setidaknya ada 8
voices of laziness atau 8 suara kemalasan yang dapat memengaruhi perilaku seseorang,
yaitu sebagai berikut:
Rasa malas jika dibiarkan saja akan
susah dihilangkan dan akan berubah menjadi karakter. Tanpa disadari hal ini
akan membuat hilangnya kepercayaan seseorang karena tidak dapat bertanggung
jawab terhadap sesuatu hal pekerjaan sehingga memunculkan stigma buruk oleh
orang lain. Pada akhirnya seorang yang pemalas akan sering mengalami kegagalan.
Pada dasarnya setiap orang pasti pernah
merasakan malas untuk melakukan sesuatu. Namun bukan berarti hal tersebut selalu
dituruti dan dilakukan terus-menerus yang akan merugikan diri sendiri. Ada
beberapa cara mengatasi kemalasan sebagaimana dilansir dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, yaitu:
Selain itu, ada satu cara yang biasa
dilakukan oleh orang Jepang ketika sedang mengalami rasa malas dan ingin
mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menggunakan teknik Kaizen. Teknik Kaizen
merupakan istilah
yang diperkenalkan melalui buku “Kaizen: The Key to Japan’s Competitive
Success” oleh Masaaki Imai. Kaizen berasal dari dua kata 'kai' (perubahan) dan 'zen'
(kebijaksanaan). Dengan kata lain, teknik Kaizen merupakan perubahan dalam
hidup dapat dicapai secara perlahan dengan penuh kebijaksanaan.
Kaizen juga dapat diartikan dengan teknik perbaikan. Jika
kita artikan lebih luas makan teknik ini merupakan suatu teknik untuk
melaksanakan perbaikan terus-menerus demi kemajuan dalam kehidupan baik
pribadi, keluarga, pekerjaan maupun sosial.
Lalu, bagaimana cara menerapkan teknik ini? Perlu diketahui
bahwa Kaizen dikenal dengan prinsip satu menit untuk perbaikan diri. Kaizen merupakan teknik sederhana dimana kita
mendedikasikan satu menit setiap hari untuk sebuah kegiatan. Tenik ini juga
dirancang untuk meningkatkan rasa percaya diri seseorang dalam menyelesaikan
suatu hal sekecil apapun itu.
Salah
satu contohnya, membaca buku di pagi hari, maka kita harus fokus selama satu
menit untuk melakukannya, setiap hari pada waktu yang sama secara konsisten. Dengan
kebiasaan seperti itu akan menjadi suatu kebiasaan yang baik yang akan
bermanfaat untuk kehidupan.
Dilansir dari PQM (Productivity & Quality Management
Consultant), tahapan dalam melakukan Kaizen adalah ECRS (Eliminate, Combine, Atur Ulang, dan
Sederhanakan). Lebih jelasnya, seperti berikut ini:
Tidak perlu terburu-buru dalam melakukan teknik ini. Apalagi kita hanya membutuhkan waktu 1 menit setiap harinya. Setelah menguasai latihan 1 menit, kita dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dengan menambah batas waktu, misalkan 30 menit atau 60 menit setiap harinya. Teknik ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, asal kita tahu maksud dan tujuan yang ingin kita capai dari menerapkan teknik ini.
Penulis: Selly Monica (Staf Seksi Hukum dan Informasi)
Referensi: