Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Medan > Artikel
Dekke Naniura, Menu Kuliner Khas Batak yang Pernah Menjadi Hidangan Para Raja
Agung Prasetya
Jum'at, 30 September 2022   |   27300 kali

Dekke Naniura merupakan salah satu kuliner Khas Tanah Batak (Toba dan sekitarnya), resep pembuatannya turun-temurun dari para leluhur Orang Batak yang tinggal di pesisir Danau Toba. Dekke Naniura dalam bahasa Batak artinya ikan yang tidak dimasak melalui api / dalam Bahasa Batak: Dengke Mas na Niura. Ikan atau dalam bahasa batak disebut ihan merupakan bahan dasar pembuatan dekke naniura. Selain ikan mas segar mentah tanpa dimasak namun tidak amis. Ikan Mas diberi asam atau air buah Unte Jungga dan bumbu dari rempah – rempah, kemudian didiamkan beberapa jam (sekitar 3–5 jam) yang kemudian setelah masak hasil dari proses fermentasi, sudah bisa disantap. Selain ikan mas, kita dapat juga memilih ikan nila, ikan mujahir atau beberapa jenis ikan lainnya.

 

Dekke naniura pada zaman dahulu disajikan hanya pada momen-momen tertentu yang istimewa saja. Dekke naniura dijadikan menu makanan istimewa yang dihidangkan khusus menjamu para raja serta pada upacara-upacara adat di Tanah Batak. Bahkan para Raja dahulu hanya mempercayakan kepada orang-orang tertentu saja untuk membuat Dekke naniura.

 

Tampilan Dekke naniura pada mulanya masih berwujud utuh dari kepala hingga ekor. Proses pemotongan ikannya dengan cara membelah tengah tanpa putus. Sehingga ketika dalam penyajian, bentuk ikan ini sangat menarik karena diletakkan melebar di dalam piring lebar pula. Ditambah warna menarik olahan bumbu yang nikmat terbuat dari bumbu rempah segar yang di dalamnya termasuk andaliman, batang serai yang telah digeprek/dimemarkan, jeruk nipis, dan lain sebagainya. Kendati dahulu dihidangkan hanya untuk para Raja dan pada momen-momen tertentu, kini Dekke naniura bisa dinikmati sebagai opsi menu lauk harian yang bisa kita temukan di berbagai rumah makan Khas Batak. Biasanya Dekke naniura dapat dibeli secara per potongan atau secukupnya untuk kita konsumsi.

Mungkin bagi sebagian orang, Dekke naniura terasa agak aneh di lidah. Terlebih bagi mereka yang baru pertama kali mencicipi kuliner yang mirip dengan olahan sashimi dari Jepang atau Ceviche hidangan khas negara Peru. Rasa daging ikan yang diasami itu tentu berbeda dengan yang dimasak secara konvensional. Tentu ada sensasi tersendiri dalam menyantapnya. Meski terasa lembut, namun seratnya tetap terasa seolah mentah. Tetapi justru di situlah letak keunikannya. Ditambah lagi dengan bumbunya yang memadukan asam-pedas membuat rasa semakin seru di lidah.


Referensi:

 

https://tobaria.com/nikmatnya-dekke-naniura-olahan-sashimi-ala-batak/

 

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/11/24/naniura-kuliner-ikan-tanpa-dimasak-yang-jadi-santapan-istimewa-raja-batak


https://id.wikipedia.org 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini