Gempa Bumi merupakan salah
satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi, namun gempa berkekuatan besar biasanya akan ditandai dengan gempa/getaran-getaran berskala kecil. Seperti
halnya yang dialami Kab. Majene dan Kab. Mamuju, sebelum gempa berkekuatan M 6,2
yang mengguncang kedua kabupaten pada (15/01) pukul 04.15
Wita, gempa juga terjadi (14/01) pukul 15.00 Wita dengan kekuatan
gempa M 5,9 .
Berdasarkan hal tersebut di
atas kami ingin berbagi pengalaman, hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk
menghadapi gempa susulan, antara lain:
1. Perkuat
iman
Dengan iman yang kuat, akan membuat kita
yakin bahwa segala sesuatu akan terjadi atas seizin Tuhan. Bencana yang datang
dapat berupa teguran maupun ujian, Iman yang kuat berbanding lurus dengan
mental yang kuat, jadi mengahdapi bencana harus dengan penuh kesabaran dan
perbanyak doa agar kita selamat.
2. Memasang
aplikasi gempa dari BMKG
Aplikasi dari BMKG sangat kita butuhkan untuk mengetahui wilayah mana yang aman untuk kita datangi. Belum tentu
daerah ketinggian itu lebih baik, karena ditakutkan akan terjadi tanah longsor atau
mungkin sudah penuh dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Aplikasi ini dapat membantu memberikan informasi terkait wilayah mana yang masih
berzona hijau atau kuning yang dapat kita kunjungi, karena bisa jadi
didaerah/dikompleks perumahan kita sendiri itu berzona kuning sehingga kita
tidak perlu jauh-jauh mendatangi tempat yang sama zonanya dengan zona di sekitar
kita.
3. Jangan
panik
Panik menghadapi sesuatu yang tiba-tiba itu
hal yang wajar terlebih lagi menghadapi bencana alam. Namun paniknya jangan
keterusan karena akan memicu ketakutan yang berlebihan sehingga kita bisa
mengalami trauma bahkan stress dan tidak dapat melakukan sesuatu yang dapat
menyelamatkan diri ketika akan terjadi bencana susulan.
4. Mencari
tempat yang aman
Tempat yang aman bukan hanya didatara tinggi,
atau sesuai aplikasi BMKG berada di zona hijau dan kuning, namun tempat yang
aman juga di tempat yang terbuka, hamparan tanah kosong, seperti lapangan,
halaman, yang jelas jauh dari bangunan-bangunan tua, besar dan tinggi.
5. Saling
menguatkan satu sama lainnya
Kerjasama satu sama yang lain juga sangat dibutuhkan, kita dapat bersama-sama melakukan pekerjaan sehingga dapat meringankan beban satu sama lainnya, sepeti menyiapkan tenda, makanan sehingga kebutuhan selama kondisi bencana dapat terpenuhi, dengan bersama kita merasa tidak sendiri, sehingga kita tidak sempat memikirkan hal-hal yang membuat kita semakin sedih. Hal ini sesuai dengan pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
6. Amankan
barang berharga dan barang yang dibutuhkan
Seperti pengalaman sebelumnya, setelah
mengalami gempa pertama, pastinya akan ada gempa susulan. Terkait kekuatan
gempa apakah semakin besar atau kecil tidak ada yang dapat memprediksinya,
namun yang perlu kita siapkan barang-barang apa saja yang kita butuhkan seperti
kita harus selalu berpakaian lengkap, persiapkan tas pinggang atau tas
selempang yang berisi barang-barang berharga seperti uang tunai, kartu ATM
(Debit dan Kredit), HP, perhiasan, biskuit/roti, dan air mineral (terlebih lagi
ketika malam hari/saat tidur)
7. Siapkan
persediaan makanan, pakaian dan obat-obatan
Selain tas pinggang yang melekat dibadan,
perlu juga mempersiapkan makanan, obat-obatan, dan pakaian secukupnya dalam tas
ransel, usahakan tas tersebut disimpan ditempat yang mudah diambil ketika
gempa, seperti diruang tamu dekat pintu, tidak salah juga menyiapkan pakaian dan makanan ringan di travel bag dan dipersiapkan di kendaraan (jika ada). Jika kekuatan
gempanya besar, kemungkinan tas ransel atau travel bag tidak dapat terangkut
namun setidaknya tas pinggang yang melekat ditubuh masih ada.
8. Membuat
akses untuk keluar dari rumah lebih mudah
Pada saat gempa perlu kiranya kita keluar
dari rumah karena dikhawatirkan bangunan gedung rumah rubuh dan menimpah kita
sehingga akses keluar rumah sangat penting terutama dimalam hari. Usahakan
akses tersebut lebih dipermudah dengan cara jangan pernah
mengunci pintu kamar, kunci pintu utama rumah tidak dilepas, dan sebaiknya
jangan tidur di kamar yang akses ke pintu utama sangat jauh atau sulit. Untuk
sementara cari tempat yang aksesnya mudah untuk keluar rumah, misalkan tidur
di ruang tamu namun tetap memperhatikan kesehatan, selain itu ruang tamu sedikit
agak dikosongkan, hindari barang-barang yang mudah jatuh dan pecah, karena saat
gempa datang lampu padam dan bisa jadi
barang-barang yang ringan atau yang berbahan kaca akan mudah jatuh sehingga
dapat membahayakan kaki kita.
9. Siapkan
Payung/Jas Hujan
Bencana alam seperti gempa selalu disertai
dengan hujan sehingga penting kita menyiapkan payung / jas hujan di depan rumah
sehingga ketika diluar rumah kita dapat segera mengambil alat tersebut,
terlebih lagi jika kejadiannya di malam hari atau dini hari, selain dingin, perut
kosong dan air hujan dapat membuat kita mudah terserang penyakit.
10. Jangan
biarkan perut kosong
Sebelum terjadi gempa susulan, sebaiknya
perut jangan dibiarkan kosong, karena kita tidak dapat memprediksi waktu gempa
susulan, bisa malam hari atau dini hari. Penyakit lebih mudah menyerang saat perut kosong, selain itu jika sudah kejadian agak susah mencari makanan.
11. Segera
menyebar mencari, membeli sembako
Jika gempa terjadi dimalam hari/dinihari,
sebaiknya segera menyebar mencari dan membeli sembako untuk bertahan hidup
beberapa hari, karena setelah gempa susulan dengan kekuatan yang besar maka
akan susah untuk mendapatkan sembako karena akses akan lumpuh/terputus sehingga
logistik susah tembus.
Semoga sebelas tips yang penulis uraikan di atas dapat menambah pengetahuan dan membantu teman-teman saat mengalami hal yang sama. Kami hanya berdoa semoga kita tetap dalam kondisi sehat, selamat, dan dalam lindungan_Nya.
(Penulis : Mudrika
Jaya Rapi, Kepala Seksi HI KPKNL Mamuju)