Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Mamuju > Artikel
Tips Wanita Hebat Memerankan Tiga Peran Sekaligus
Mudrika Jaya Rapi
Kamis, 17 Desember 2020   |   22441 kali

Wanita sering dianggap makhluk  yang  lemah dan rapuh karena wanita lebih sering menangis dibanding kaum pria. Pendapat tersebut sangat keliru, wanita menangis bukan karena lemah namun melalui air matanya, wanita mengekspresikan rasa bahagia, sedih, takut, senang,  dan rasa lainnya.

Dari segi fisik, memang wanita kalah kokoh dari kaum pria. Namun sebenarnya wanita lebih kuat dan dapat mengatasi beban lebih baik daripada laki-laki. Hanya wanita yang dapat tersenyum saat hatinya sedih dan dapat tertawa saat hatinya menangis.

Wanita dapat memerankan tiga peran sekaligus. Dia bisa berperan  sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai pekerja. Wanita yang telah memilih tiga peran sekaligus pasti lebih berisiko karena masing-masing peran memiliki kewajiban yang harus kita laksanakan, sehingga tidak tertutup kemungkinan saat melaksanakan kewajiban diperan yang satu menjadikan kewajiban diperan lainnya akan terabaikan. Untuk meminimalisir kewajiban di tiga peran yang telah dipilih, wanita harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

1.       Mendapat izin dari Suami

Suami adalah partner hidup kita dalam berumah tangga. Suami adalah imam bagi istrinya. Kewajiban seorang suami yaitu mencari nafkah dan melindungi keluarga sedangkan kewajiban istri mengurus rumah tangga, mendidik anak, dan menjaga harta serta kehormatan suami. Namun tidak salah jika seorang istri ingin bekerja untuk  membantu meringankan beban suami dalam memenuhi kebutuhan hidup, sepanjang suami mengizinkan hal tersebut.

Izin dan dukungan suami tidak membuat kita lupa akan kewajiban utama kita sebagai seorang istri dan ibu, namun sebaiknya kita dapat membuktikan bahwa dengan bekerja, kita dapat melaksanakan kewajiban sebagai seorang istri ataupun seorang ibu. Kita harus pandai membagi waktu agar dapat memerankan peran lainnya, sedapat mungkin tidak membawa pekerjaan kantor ke rumah terlebih lagi permasalahan yang ada di kantor dan sebaliknya. 

2.       Jangan Mengeluh

Berkarier  adalah pilihan kita, konsekuensinya kita akan memerankan tiga peran sekaligus, sebagai Ibu, Istri, dan wanita karier, otomatis tiga peran tersebut memiliki kewajiban dan aktivitas yang berbeda dan pastinya akan menguras tenaga dan pikiran kita sehingga kita akan lebih mudah lelah dan stres.

Wanita adalah mahluk yang kuat, hanya wanita yang dapat bekerja diatas 17 jam dengan beberapa jenis pekerjaan, terlebih lagi pekerjaan itu untuk menghidupi buah hati dan keluarganya.

Wanita hebat tidak pernah mengeluh atas risiko yang dihadapi atas pilihan hidupnya, dia akan mencari solusi atau memitigasi risiko yang akan dihadapi seperti memakan makanan yang bergizi dan berolahraga secara rutin membuat badan kita lebih fit dan kuat.

Sesampai dirumah, kita berperan sebagai seorang istri yang melayani suami dengan baik, dan berperan sebagai seorang ibu bagi anak-anak. Untuk ibu yang anaknya masih kecil, pastinya membutuhkan perhatian yang lebih karena mereka belum paham sehingga sebagai seorang ibu sedapat mungkin menyapa, menemani anak bermain, bercerita, dan belajar. 

3.       Meluangkan waktu bersama keluarga

Keluarga adalah harta yang paling berharga, keluarga selalu ada saat kita membutuhkannya.

Bangunlah keluarga kecil kita dengan cinta dan kasih sayang, sehingga kita saling mengisi menguatkan satu sama lainnya, ketika salah satu diantara kita merasakan kesedihan dan keterpurukan maka yang lain ikut merasakan dan segera berusaha untuk membantu dan mengangkat kita keluar dari keterpurukan dan sebaliknya saat kita merasa bahagia, kata akan membagikan kebahagiaan tersebut kepada mereka yang selalu sayang dengan kita.

Ibu adalah sosok idola dan sebagai guru pertama buat anak-anaknya, ibu adalah orang pertama yang dilihat olah anaknya bahkan sejak didalam kandungan, sehingga ibu harus betul-betul bertindak dan berprilaku dengan baik agar anaknya dapat meneladaninya.

Kita yang telah memilih untuk memerankan 3 peran sekaligus sebagai ibu, istari dan ASN, maka kita harus betul-bentul menggunakan waktu sebaik mungkin, di hari libur betul-betul kita fokus dan meluangkan waktu untuk keluarga, buatlah suasana senyaman mungkin agar anak n suami merasakaan kebersamaan dan kebahagiaan. 

4.       Menghargai pasangan/suami

Tak jarang seorag istri memiliki karir yang lebih baik dan penghasilan yang lebih besar dari suaminya, namun bukan berarti kedudukannya dapat menggantikan kedudukan suami, perlu disadari bahwa setinggi apapun jabatan seorag istri dikantor bila sampai dirumah tetaplah dia seorang istri yang memiliki kewajiban untuk menghormati dan mengharagai suami serta menjaga dan mendidik anak-anaknya, jadi wanita hebat bukan berarti wanita yang memiliki jabatan atau penghasilan yang tinggi namun wanita yang dapat memerankan peran atau melaksankan kewajibannya sesuai peran dia sebagai ASN, sebagai Istri, dan sebagai Ibu. 

5.       Saling mendukung dan mensupport satu sama lainnya

Setelah kita paham akan hak dan kewajiban kita, maka dukungan dan support pasangan sangat dibutuhkan agar kita tetap bahagia, karena kita dengan mudah melaksankan kewajiban kita dan tidak saling menuntut hak ataupun menyalahkan satu sama lainnya. Terkadang suami atau istri sangat sibuk ditempat kerja sehingga waktu dan tenaga akan lebih terkuras sehingga otomatis kewajiban peran yang lainnya akan terabaikan, baik sebagai istri ataupun sebagai Ibu. Jika terjadi hal demikian, sangat diharapkan pengertian salah satu pihak dalam hal ini suami untuk segera menggantikan posisi peran isteri ataupun Ibu untuk sementara, agar kondisi menjadi stabil, begitupun sebaliknya. 

6.       Menjaga Komunikasi

Komuniasi adalah kunci utama dalam mejalin hubungan dengan siapapun terlebih lagi dengan pasangan hidup dan keluarga, komuikasi yang baik membuat kita hidup rukun dan damai serta terhindar dari kesalahpahaman, sehingga penting untuk tetap menjaga koumikasi, terlebih lagi jika tempat kerja kita terpisah jauh dari keluarga. Dalam berkomunikasi sebaiknya kita hindari kebohongan karena kebohongan akan memuculkan kebohongan baru untuk menutupi kebohongan sebelumnya dan begitu seterusnya sehingga dampaknya kita tidak dipercaya sama yang lain, selain itu hindari bercurhat dengan lawan jenis terlebih jika masaalahnya terkait dengan pasangan kita. 

7.       Saling Percaya

Saling Percaya merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam sebuah hubungan, jarak yang jauh dapat teratasi dengan adanya saling percaya, dan susah untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain sehingga butuh upaya-upaya agar mendapatkan kepercayaan dari orang lain khususnya pasangan karena kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dan susah untuk mendapatkan kepercayaan maka kita harus betul-betul menjaga kepercayaan tersebut. Dengan adanya kepercayaan yang diberikan, kita dapat melaksanakan tugas dengan baik dan nyaman, namun kita harus bisa membagi waktu untuk melaksanakan kewajiban 3 peran, baik sebagai istri, ibu maupun Pekerja/ASN. 

8.       Menjaga Kesehatan

Kita mampu melaksanakan kewajiban setiap peran, baik sebagai istri, Ibu, dan ASN/Karyawan jika tubuh kita sehat dan kuat. Selain kesehatan kita, kesehatan suami, anak-anak juga merupakan tanggung jawab kita sebagai istri dan ibu, kita harus tetap menjaga kebersihan disekitar rumah dan menyiapkan makanan bergizi buat keluarga, selain itu berolahraga bersama secara rutin, meski hanya berolahraga sederhana dan sebentar seperti berjalan pagi dan berjemur. Kesehatan harus dijaga terlebih lagi dimasa sekarang, tetap terapkan protokol kesehatan dan buatlah aturan dirumah, setelah dari luar rumah, harus mandi sebelum beraktivitas dirumah dan berkumpul dengan keluarga.

Diharapkan 8 tips diatas dapat membantu para wanita yang memerankan 3 peran sekaligus, sebagai Istri, Ibu, dan Pekerja/ASN dalam melaksanakan kewajibannya.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini