Ramadhan adalah bulan
penuh berkah, rahmat dan ampunan. Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk
memperbaiki diri, termasuk dalam hal meningkatkan etos kerja dan produktivitas.
Puasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Sebaliknya, puasa harus menjadi
motivasi untuk meningkatkan produktivitas dan etos kerja. Dalam berpuasa, kita
diharuskan untuk menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu, yang tentunya
membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kedisiplinan yang tinggi. Karena itu, kita
harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan mengatur jadwal kerja dan
kegiatan sehari-hari secara lebih baik.
Salah
satu tujuan puasa yaitu agar kita bertakwa. Kata takwa mencakup segala kebaikan
yang kita lakukan. Melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik, termasuk bagian
untuk mencapai ketakwaaan. Bulan suci Ramadan haruslah dijadikan sebagai
momentum untuk terus meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal ibadah, silaturahim,
integritas, jujur dan berkarakter kuat. Semua
ibadah dilipat gandakan pahalanya dan nilai ibadahnya tinggi untuk beraktivitas
dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja yang baik. Karakter-karakter
positif tersebut sangat dibutuhkan untuk membentuk soft skills pegawai disamping hard
skillsnya. Sehingga selama berpuasa kurun waktu satu bulan, efektif untuk
membentuk etos kerja seperti disiplin, bekerja keras, bertanggung-jawab, jujur,
mandiri, serta peduli kepada sesama yang melahirkan kerjasama tim.
Selain
itu, puasa di bulan Ramadhan juga mempunyai banyak spirit, antara lain meningkatnya
etos kerja manusia dalam menjalani rutinitas pekerjaanya. Dari berbagai kajian
disiplin ilmu, puasa bagi seseorang mengandung banyak manfaat, baik dari segi
kesehatan, ekonomi, politik dan pendidikan. Spirit yang dilahirkan saat berpuasa
dalam etos kerja, yaitu:
1. Munculnya
hubungan spiritual yang erat manusia terhadap Allah SWT, yang menjadikan
manusia bersungguh-sungguh dalam peningkatan produktivitas kerja pada bulan
Ramadhan.
2. Menjadikan manusia yang menjaga hubungan harmonis, selaras dan serasi dengan relasi kerjanya, baik antara bawahan dengan atasan, maupun antarinstitusi.
3. Melahirkan manusia untuk menempuh cara-cara yang “halal” baik dalam menjalani suatu pekerjaan, maupun dalam proses mencari pekerjaan.
4.
Melahirkan
manusia pada level saling menghormati, toleransi dan menyanyangi antar makhluk
sebagai pencipta dari Tuhan semesta, dan;
5.
Meningkatnya
profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun tips untuk
meningkatkan etos kerja dan produktivitas bekerja saat berpuasa bulan Ramadhan,
antara lain yaitu:
1.
Bersyukur atas pekerjaan
yang dimiliki, sehingga merasa tenang dalam kehidupan dan akan bekerja dari
dalam hati.
2.
Menjaga dan mengatur waktu dengan baik saat
berpuasa, karena harus membaginya antara bekerja, beribadah, dan beristirahat.
3. Menjaga kesehatan tubuh dan pikiran etika kita berpuasa, sehingga tubuh tetap sehat, kualitas dan kuantitas pekerjaan kita akan tetap terjaga.
Bekerja merupakan suatu komitmen hidup yang harus dipertangungjawabkan kepada Tuhan. Hal yang tidak kalah penting, di bulan yang penuh berkah ini hendaknya menjadi sarana intropeksi diri dan perbaikan iman, akhlaq, moral serta hati. Adapun makna dan hikmah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini bila ditinjau dari sisi rohani dan jasmani, diantaranya yaitu:
1.
Melatih Disiplin Waktu
Mematuhi waktu sahur dan buka, sehingga meningkatkan
motivasi kita bekerja dengan bangun lebih pagi dan dapat menjalankan puasa tetap
kuat, sehat di siang hari, serta perlu mengatur ritme bekerja agar tubuh
mendapatkan istirahat yang cukup.
2. Memberikan Keseimbangan Kehidupan
Ada kalanya karena kesibukan pekerjaan,
terkadang lupa kewajiban ibadah. Di bulan suci Ramadhan ini, kita dilatih mengingat
dan melaksanakan seluruh kewajiban beribadah dengan imbalan pahala yang
berlipat ganda.
3. Mempererat Silahturahmi dan meningkatkan Kepedulian Sosial
Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan
untuk meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan.
4. Memahami Tujuan Ibadah Puasa
Melatih diri menghindari dosa-dosa di hari
yang lain di luar bulan Ramadhan, sehingga menjadi terbiasa berorientasi melakukan
segala amal ibadah termasuk kegiatan rutin yang kita jalani sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing untuk menghasilkan kinerja yang baik dan professional.
5. Setiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah
Segala sesuatu hal baik yang kita jalankan
dapat dijadikan ibadah, termasuk bekerja di kantor seusai tugas dan fungsinya merupakan
amal ibadah dalam kehidupan ini.
6. Meningkatkan Kehatian-hatian Dalam Melaksanakan Perbuatan
Selain menahan lapar dan haus, puasa juga harus
menghindari godaan dan keharaman atas mata, telinga, perkataan serta perbuatan.
Karena itu, harus dijalankan dalam keseharian di tempat kerja dan lingkungan
masyarakat.
7. Melatih Diri Menjadi Lebih Tabah dan Sabar
Selama Puasa, kita terbiasa menahan yang
tidak baik dilakukan. Misalnya tidak boleh marah-marah dan/atau berburuk
sangka, serta dianjurkan sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita,
sehingga menjadikan diri lebih tabah dalam melaksanakan tugas.
Bulan Ramadhan dapat menjadi ujian awal untuk menguji etos kerja seseorang dalam bekerja
dan merupakan sebuah amalan yang dianjurkan dalam Islam. Sebagai manusia harus pandai bersyukur dengan
segala karunia kesehatan, kesejahteraan, dan kekuatan yang diberikan Allah SWT salah
satunya adalah untuk meningkat etos kerja. Meskipun kita berpuasa
sambil bekerja, kita harus selalu menjaga etos kerja dan meningkatkan
produktivitas kita agar dapat mencapai kesuksesan dalam dunia dan akhirat. Jika etos kerja meningkat selama Ramadhan,
maka sudah bisa dipastikan secara alamiah bahwa produktivitas kerjanya juga
terus meningkat pada bulan-bulan setelah Ramadhan.
Sumber:
https://organisasi.mojokertokab.go.id/artikel/Puasa dan Etos Kerja
https://binus.ac.id/character-building/2020/05/pengaruh-ibadah-puasa-dalam-pembentukan-etos-kerja/
https://www.academia.edu/28296333/Ramadhan_dan_Etos_Kerja