Oleh: Emiliana Mulyati
Sebagai hari besar
umat Islam, kehadiran hari raya Idul Fitri
sangat dinanti-nanti. Namun, jangan sampai kita tak mengerti makna Idul Fitri
yang sesungguhnya. Yuk kita
simak sejenak ...
Sebelum
kita mengetahui makna dari Idul Fitri, kita harus tahu terlebih dahalu
bagaimana cara umat Islam merayakan Idul Fitri?
Perayaan
Idul Fitri akan berlangsung selama dua hingga tiga hari, di mana pada pagi hari
di hari pertama Idul Fitri umat Islam akan melakukan sholat Ied. Di saat yang
bersamaan umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berjabat
tangan dan pelukan formal sebagai berbagi
kebahagian dan saling memaafkan kesalahan yang telah lalu. Tidak berhenti di situ, di rumah-rumah juga akan disediakan
hidangan-hidangan manis serta hadiah-hadiah yang kerap diberikan kepada
anak-anak dan mereka yang membutuhkan.
Umat
Islam pada hari Fitri akan saling bermaaf-maafan. Tradisi-tradisi ini akan
bervariasi dari tiap-tiap negara. Di banyak negara dengan
populasi Muslim yang besar, hari raya Idul Fitri akan menjadi hari libur
nasional. Sekolah-sekolah dan perkantoran akan diliburkan sehingga pada hari raya umat
Islam dapat berkumpul dengan keluarga, sanak saudara, teman-teman, dan tetangga sekitar tempat tinggal.
Di
Amerika Serikat (AS) dan Inggris, umat Islam dapat meminta cuti sekolah dan
cuti kerja sehingga mereka dapat bepergian atau merayakannya bersama keluarga
dan teman. Di negara-negara seperti Mesir dan Pakistan, umat Islam menghiasi
rumah mereka dengan lentera, lampu kelap-kelip, atau bunga. Makanan khusus pun
akan disajikan untuk menjamu teman, tetangga, maupun keluarga besar yang akan diundang
berkumpul bersama.
Di
tempat-tempat seperti Yordania, dengan populasi mayoritas Muslim, beberapa hari
sebelum hari raya Idul Fitri tiba mereka akan berburu hadiah di mal-mal lokal
dan pasar Ramadhan. Mereka akan bersiap untuk bertukar hadiah pada saat Idul
Fitri. Di Turki dan di tempat-tempat yang pernah menjadi bagian dari kekaisaran
Ottoman-Turki seperti Bosnia dan Herzegovina, Albania, Azerbaijan dan Kaukasus,
juga dikenal sebagai, "Lesser Bayram" atau "festival" di
Turki.
Idul
Fitri menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan dan diartikan sering diartikan juga sebagai hari
kemenangan. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya
selain refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang
dikenal sebagai Zakat al-Fitr.
Idul Fitri dimaksudkan sebagai waktu
sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan
harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya.
Makna
lebaran dapat diperoleh dari asal katanya. Untuk membedah suatu kata, kita
mengenal dua cara, yaitu secara etimologi dan terminologi.Sisi etimologi
mengupas tentang asal-usul kata. Sedangkan terminologi membahas mengenai makna
dari kata tersebut.
Lebaran
memiliki lima padanan kata, yaitu lebar-an, luber-an, labur-an, lebur-an dan
liburan.
Lebaran
berasal dari kata lebar yang ditambahkan imbuhan –an. ‘Lebar’ berarti lapang.
Maknanya, tentu agar di hari raya kita harus berlapang dada. Sifat lapang dada
muncul untuk meminta dan sekaligus memberi maaf kepada sesama.
#2
Luber-an
Luber
dalam KBBI memiliki arti melimpah, meluap. Dengan kata lain, melewati batas
daripada batas yang ditentukan. Luber
maafnya, luber rezekinya, dan luber pula pahalanya sehabis Ramadhan. Untuk itu,
maka luber-an bertransformasi menjadi lebaran.
Lebaran
diambil dari kata dalam Bahasa Jawa, yaitu laburan. Artinya, mengecat. Hal ini
tak lepas dari kebiasaan dari mayoritas orang Indonesia. Menjelang datangnya Idul
Fitri, semua kepala keluarga sibuk mengecat rumahnya agar tampak indah. Dari kebiasaan laburan
menjelang Idul Fitri inilah, lebaran menjadi sebuah kata yang setara dengan
makna Idul Fitri itu sendiri.
#4
Lebur-an
Kata
leburan diambil dari Bahasa Jawa yang berarti menyatukan. Artinya, selepas
Ramadhan itu diharapkan kita mampu meleburkan diri kita pada sifat-sifat Tuhan.
Caranya dengan ujian dan cobaan, dengan kesabaran dan ketenangan. Semangat perubahan itulah
yang merubah leburan menjadi lebaran.
#5
Liburan
Lebaran
merupakan plesetan dari liburan. Dalam kalender Nasional, Hari Raya Idul Fitri
adalah tanggal merah. Ini berarti hari libur. Oleh karena alasan itu, maka
liburan yang diucapkan berulang-ulang, menjadi awal mula munculnya istilah
lebaran.
Sedangkan
untuk “Makna Idul Fitri”
Tidak
seperti makna kata ‘lebaran’ yang dipengaruhi budaya, Idul Fitri memiliki makna
yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa.
Tujuan berpuasa yaitu menjadi manusia yang bertaqwa. Idul fitri berasal dari dua
kata “id” dan “al-fitri”. Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya
disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap
tahun, pada waktu yang sama.
Sedangkan
kata ‘fitri’ memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci berarti bersih
dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan. Sedangkan fitri yang
berarti berbuka berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW: ”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi
Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan
beberapa kurma sebelumnya.”
Setelah
melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan, umat muslim merayakan Idul
Fitri. Di Indonesia sendiri, salah satu hari raya Islam ini disebut lebaran. Sebetulnya,
tak ada perbedaan antara keduanya. Sebutan ini muncul karena budaya dan bahasa.
Namun, hal tersebut justru membuat maknanya berbeda.
Dari
penjelasan makna Idul Fitri di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Idul Fitri
berarti kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau keterbebasan dari segala
dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau
fitrah.
Hari
raya ini pun merupakan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya
dengan kembali “buka puasa” atau makan. Itulah mengapa salah satu sunnah
sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun
sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 Syawal itu
waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa. Sering kali, banyak orang yang
terlena dengan makna Idul Fitri. Tak sedikit orang yang membeli baju atau
barang baru atau menyediakan makanan yang banyak. Memang, tak ada salahnya
seperti itu. Namun, kita sebagai umat muslim tidak seharusnya berlebihan.
Bagaimanapun juga, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk memaknai Idul Fitri sungguh-sungguh. Bukan soal banyaknya makanan
yang kita punya di hari raya ini, melainkan berapa banyak bantuan yang kita
beri untuk mereka yang kekurangan.
Bukan
soal barang atau baju baru dan mewah, melainkan seberapa bersihnya hati kita
untuk mau memaafkan orang lain. Untuk kalian yang ingin bisa berbagi dengan
orang yang tidak seberuntung kamu di hari raya, jangan lupa menyisihkannya. Karena
itu, Idul Fitri juga dapat dimaknai sebagai hari kemenangan di mana umat Muslim
bahagia merayakannya dengan buka puasa atau makan. Hal ini juga yang membuat
Idul Fitri termasuk dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa. Selain
menjadikan momen Idul Fitri sebagai hari kemenangan, hendaknya seorang Muslim
memanfaatkannya untuk memperbaiki dan menyucikan diri dari dosa yang telah
dilakukan.
"Idul Fitri adalah waktu untuk memperbaiki, memaafkan dan merenung. Selamat merayakan hari yang Fitri. Mari jadikan momentum hari kemenangan ini untuk menjadi insan yang semakin baik dalam ketaatan.”
Sumber Referensi:
- https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-makna-idul-fitri-bagi-umat-muslim-1vgx8cNgJw3/full
- https://www.republika.co.id/berita/qstpc0440/arti-makna-dan-waktu-perayaan-idul-fitri